15. Guinea Pig

300 74 12
                                    

Polisi kini sudah memenuhi mansion tempat korban Mr. Chan disekap.

Kawasan yang sebelumnya sunyi dan gelap kini diramaikan dengan bunyi mesin mobil, sirine, dan percakapan orang yang sedng bekerja. Lampu merah biru mobil polisi dan ambulance pun turut menerangi area. Diikuti dengan lampu sorot dari lampu mobil dan senter.

Beberapa mobil ambulance terlihat berjaga. Di salah satu mobilnya, duduk seorang gadis muda yang hampir saja tewas di tangan Mr. Chan jika BI dan Z terlambat menemukannya.

Gadis itu duduk, dengan tubuh diselimuti kain tebal. Tangannya yang masih sedikit gemetaran menggenggam gelas kertas berisi teh panas yang masih mengelpul membentuk asap di dinginnya malam.

Di sisinya ada Rose dan Jennie yang berusaha membuatnya tenang sambil mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Temannya yang melaporkan kejadian penculikan juga berada di sana. Menangis tersedu-sedu sambil mengucapkan rasa terima kasihnya karena sahabatnya selamat.

Menurut team medis, gadis yang selamat itu tidak memiliki luka serius. Namun sepertinya, mentalnya masih shock.

Selain ambulance, ada beberapa mobil forensik yang kini sibuk menyisir halaman hingga rumah Mr. Chan yang luas. Sedangkan jenazah Mr. Chan sudah lebih dulu diamankan oleh forensik setelah di dokumentasikan.

"Ini gila!" seru Chanwoo saat polisi menemukan tulang belulang yang dikubur di halaman. Mereka menemukannya dengan bantuan anjing polisi.

"Benar! Dia memang gila!" ujar Donghyuk menyetujuinya. Bagaimana tidak, tulang-belulang manusia yang mereka temui bukan hanya beberapa, tapi puluhan. Jadi korban yang pernah polisi temukan lima tahun sebelumnya hanya segelintir dari jumlah korban sebenarnya.

Berbeda dengan Donghyuk dan Chanwoo yang sibuk menyelidiki halaman, Jinhwan berada di dalam mansion bersama beberapa polisi lainnya dan team forensik. Lebih tepatnya berada di ruang rahasia tempat korban yang berhasil diselamatkan disekap.

Matanya sibuk memindai ruangan yang tidak terlalu besar itu. Namun kengerian yang ia lihat bahkan melebihi film horor sekali pun.

Ruangan sebesar seratus meter persegi itu terasa begitu menyesakkan. Selain karena sirkulasi udara yang buruk karena dibuat kedap suara, bau busuk bercampur bau zat kimia yang dipercaya sebagai zat pengawet juga berperan. Akibatnya beberapa di antara mereka yang ikut masuk ke ruang rahasia itu kembali berlari keluar. Walaupun mereka sudah mengenakan masker.

Jinhwan berjalan menyusuri ruangan itu. Dalam ruangan itu, detektif mungil itu bukan hanya menemukan alat-alat penyiksaan abad pertengahan, tapi juga toples-toples berbeda ukuran yang didalamnya terdapat potongan tubuh manusia yang diawetkan.

Seakan temuannya tidak lebih buruk, Jinhwan bahkan menemukan tumpukan kaset, CD, Harddisk, dan Flashdisk yang disimpan di lemari besi. Seperti harta karun. Bersamaan dengan ditemukannya perangkat elektronik, tumpukan album foto juga ditemukan. Isi album itu adalah foto para gadis yang sebagian besar mengenakan seragam sekolah sedang berpose tidak senonoh dengan wajah jelas menunjukkan kengerian.

Baru kali ini, dalam karirnya sebagai detektif, Jinhwan akhirnya juga ikut merasa mual. Maka tanpa menunggu lama, ia langsung berlari keluar dari ruang mengerikan itu. Sambil berharap team forensik tidak ikut merasakan hal yang sama dengannya.

¤¤¤

Di mansion Mr. Chan yang lainnya, Midnight dengan santai menghubungi team pembersih. Tidak ambil peduli dengan rengekan tidak sesuai umur Eunwoo pada Nyx.

"Aku hanya reflek. Kau tahu kan, aku hanya tidak mau kau berada dalam bahaya," ujarnya berusaha menarik perhatian Nyx yang sejak ia menyelamatkannya menjadi begitu dingin padanya. "Nyx! Ayolah!"

The Angel Of Death - FinaleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang