Bagian 15 || Mencoba keluar ||

30 24 11
                                    

Alice menatap jam tangan nya, ini sudah pukul 12 malam. Lebih tepat nya pukul 12.01, dan Xander benar. Ia mendengar suara-suara itu lagi. Alice berusaha untuk tidak bergerak dari ranjang nya. Ia menarik nafas dan mengeluarkan nya pelan. Suara itu seolah ingin membawa diri nya ke atas, tepatnya pada sesuatu yang berbunyi itu. Alice juga masih memikirkan apa yang dikatakan oleh mr.Robert padanya beberapa jam yang lalu. drtttt......drt.......drt....Ponsel nya tiba-tiba berbunyi, Alice menatap nomor Xander yang tertera di layar utama. 

Alice:
"Halo Xander? Ada apa kau menelepon ku selarut ini?" 

Xander:
"T-tidak ada, aku hanya bermimpi buruk lagi. Apa kau mendengar bunyi-bunyi aneh dari atas rumah mu lagi?" 

Alice:
"bagaimana kau tau?" seru Alice dengan suara yang semakin gemetar 

Xander:
"Jangan terpengaruh dengan suara apa pun, aku percaya kepadamu!" seru Xander lalu segera memutus sambungan telepon mereka 

Alice berusaha untuk memejamkan matanya, rasanya ini benar-benar di luar kendalinya. Brukkkk.... Alice membuka matanya saat mendengar bunyi benda jatuh yang tiba-tiba terdengar, ia menelan saliva nya"Tidak, aku tidak bisa ke sana!" seru Alice 

Drtttt.....drt.......drtttt... 

 Alice kembali mengalihkan perhatiannya, ia berpikir bahwa Xander yang kembali menghubunginya. Namun ini berbeda, Nama Logan tertera di depan layar nya. 

Alice:
"Logan? Ada apa?" 

Logan :
"Aku bermimpi, aku bermimpi kau kembali mendengar suara dari atas rumah mu. Kau harus pergi Alice, ada sesuatu yang tersembunyi di atas sana!" Ujar Logan membuat Alice menahan nafas nya. Suara Logan seperti nya sedang memerintah nya sesuatu yang harus mutlak ia lakukan. 

Alice :
"T-tapi, Xander bilang. Aku tidak boleh naik ke atas sana Logan, a-aku juga terlalu takut untuk naik ke atas!" seru Alice dengan nada gemetar 

Logan:
"Tidak, kau harus pergi Alice. Jika tidak, maka kita akan terus terjebak dengan teror ini!". Logan bersikeras 

Alice:
"T-tapi!" 

Brukkkk...

Alice terperanjat saat mendengar bunyi benda jatuh lagi, ia memutus sambungan teleponnya pada Logan. Semakin mendengar bunyi itu, bulu kuduk Alice semakin naik. Tidak, ia tidak boleh. Tapi, jika Logan memang benar, apa yang harus ia lakukan sekarang? Ia takut, sangat takut dengan kegelapan. Alice menghela nafas nya, ia tidak punya pilihan. Ia mulai beranjak dari tempat tidur nya, berjalan menuju pintu kamar nya. Dengan perlahan, ia mulai menaikkan tangan nya ke atas knop pintu nya. 

Klik 

 Pintu kamar nya terbuka dan "Arkhhhhhhhhhhhhhhhhhhh!" teriak Alice saat melihat apa yang ada di hadapannya saat ini. 

Brukkk... Alice segera menutup pintu kamar nya dan menguncinya. Sementara sosok itu yang mendengar teriakan Alice menggedor pintu kamar Alice. "Tidak, aku mohon. Tolong akuuuu!" seru Alice disertai keringat dingin yang menyerang nya. Alice berusaha sekuat mungkin untuk menahan pintu nya. 

Brukk..... brukkk

Alice terjatuh saat dobrakan dari balik pintu nya itu semakin kuat, ia berusaha untuk bangkit sambil menyingkirkan bongkahan yang menimpanya. Alice menatap mahluk berlendir itu yang juga sedang menatapnya. Mata nya hanya satu dan berada di tengah, gigi nya panjang dan mengeluarkan air liur. Sekujur tubuh nya mengeluarkan lendiri berwarna hijau dan bau nya begitu menyengat. Alice merangkak mundur, saat sosok itu mulai berjalan ke arah nya. 

"Aku sudah mengatakan kepada mu untuk tidak keluar bukan, Alice??"

Alice mengerutkan kening nya, suara ini. Suara yang begitu mirip dengan "Tidak, si-siapa kau sebenarnya?" teriak Alice 

The Last Weird (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang