Chapter 3

66 18 14
                                    

Pria yang tengah duduk disalah satu sofa melirik seseorang yang ikut duduk di sofa panjang itu, tapi nampaknya ia tidak peduli dan melanjutkan main game di ponselnya.

"Dery" Panggil orang itu menatap pria itu.

"Hm" Hanya gumaman kecil yang terdengar.

"Ku dengar kakak mu pulang kemarin apa benar?" Tanya orang itu.

Pria itu kini menghentikan main gamenya lalu menatap orang yang diketahui sebagai seorang wanita muda.

"Ada urusan apa dia ke sini?"

Kerutan terlihat di dahi Hendery lalu ia berucap,
"Kau terlihat tidak suka jika kakak ku pulang ke sini, bukankah Lucas Ge juga jadi kakak mu sekarang Krystal?"

Senyum kecil di ciptakan oleh wanita itu lalu ia mengelak,
"Bukan begitu, aku senang tentu saja tapi dia kan jarang bahkan seolah tidak pernah ke sini ku rasa ada hal yang..."

"Aku tidak tahu." Hendery lebih memilih berdiri dan pergi meninggalkan wanita itu.

Sedangkan wanita itu mendengus kesal saat pria yang menjadi adik tirinya itu justru meninggalkan dia sebelum ia selesai bicara.











.

.

.










Seorang nenek yang terlihat masih bugar menggandeng sosok yang lebih tinggi dan muda darinya menuju sebuah tempat dibelakangnya ada sosok tak kalah tinggi dari sosok yang menggandeng nenek itu,
"Lucas kau masih disana?" Nenek itu menoleh ke belakang melihat pria tinggi itu.

"Aku masih di sini." Ucapnya.

"Bagus, ayo kita ke tempat kita aku tidak sabar untuk mencicipi makanan disini."

Sosok yang menggandeng nya tersenyum kecil.

.

Mereka kini berada di lantai dua sebuah Cafe and Restaurant, di lantai ini diperuntukkan privat, mereka telah memesan tempat disini.

"Tempat ini cukup bagus untuk sebuah tempat baru." Puji Nenek Wong.

"Benar Ma, tempat ini juga ku dengar sudah menjadi tempat yang banyak disukai orang-orang padahal baru." Pria dewasa yang diketahui sebagai Tuan besar Wong itu berucap dengan nada cukup bangga.

Satu orang yang dari tadi dian menatap pria itu lalu mengalihkan pandangannya ke sang nenek,
"Jadi ada apa?" Kini bertanya.

"Apa Lucas?" Sang nenek balik bertanya dan cucunya hanya menatap datar.

"Ku rasa ada sesuatu yang penting bukan? Jika tidak aku yakin Hendery atau dua orang lain di rumah akan di ajak."

Ucapan Lucas membuat ibu dan anak itu menghela nafas.

"Mereka bukan orang lain Yukhei." Sang nenek berucap lembut.

"Nenek bisakah langsung To the Point ada hal apa?" Desak Lucas dan tidak ingin membahas hal itu.

Kini Sang ayah siap berbicara dengan putra sulungnya itu,
"Kami meminta mu untuk tinggal disini."

Lucas menatap ayahnya.
"Aku punya Bisnis yang harus ku urus disana."

"Bisnis apa? Bukankah disini juga ayah mu itu memiliki bisnis dan kau sebagai anak tertua akan.."

"Bisnis ku setara dengan milik Papa bahkan lebih ku rasa." Lucas berucap dengan seringai tipis disana.

"Dari dulu aku sudah bilang jika..."

"Bisnis ku legal Nenek, aku memasok senjata untuk militer, kepolisian dan orang yang seharusnya memegang itu. Itu Legal." Potong Lucas.

Love and HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang