part 8

1.8K 114 2
                                    

Beberapa hari setelah kejadian malam itu, tidak banyak yang berubah, hanya Zelin yang semakin gencar dekatin Zico tentunya. Tapi beda dengan Zico, dia malah semakin lengket dengan Disa. Entah itu alasan tugas OSIS, atau emang Zico yang dekatin Disa?

Zelin duduk di bangkunya dengan paper bag di sebelah kanan kursinya. Para sahabatnya pun heran dengan apa yang di bawa Zelin, karena Zelin tidak seperti biasanya yang membawa barang ke sekolah.

"Isinya apaan tuh dalam paper bag?" Tanya Nila yang menghadap ke belakang.

"Kepo Lo!!!" ketus Zelin membalas pertanyaan dari Nila.

"Yaelah pelit banget jadi orang." Ucap Nila kesal.

"Pasti itu bekal ya?" Tanya Nila, sambil mengejek.

"Cih kayak bocil Lo bawa bawa bekal segala." Ejek Nila sambil tersenyum sinis.

"Lo kira gue anak culun, yang kesekolah bawa bekal." Ucap Zelin sinis.

"Cih sorry itu bukan gue banget." Decih Zelin dengan menatap remeh Nila.

"Ya makanya kasih tahu gue kenapa? Lo nggak tahu apa jiwa kepo gue meronta ronta."

"Itu sih derita Lo, bukan derita gue." Jawab Zelin enteng yang membuat Nila menjadi cemberut.

"Aduh cup, cup cup sayang jangan ngambek ya?" Goda Zelin sambil mengelus elus rambut Nila.

Nila pun menepis tangan Zelin dari kepalanya.
"Gue bukan bayi yang di elus elus tenang." Cibir Nila menatap sinis Zelin.

Zelin pun tertawa puas.
"Sorry sorry Nil gue cuma bercanda doang." Ucap Zelin di sela tawanya.

"Itu yang ada di paper bag gue isinya jaket nya my ice boy." Beritahu Zelin.

"Waktu Lo tinggal gue di club' gue nggak tahu mau pulang pake apa terus dia nawarin buat pulang bareng dan minjemin gue jaketnya." Zelin menceritakan kejadian tersebut dengan wajah cerianya.

"Uhh,,,, so sweet banget." Goda Nila sambil menoel noel dagu Zelin. "Berarti ada kemajuan dong?" Tanya Nila.

Zelin terdiam sejenak yang mendapat pertanyaan dari Nila. "Mana ada."Zelin kembali membuka suaranya dengan lesuJawab.

"Dia malah nempel terus sama tuh cewek kampung." dengan malas Zelin mengatakan hal tersebut.

"Positif thinking aja, mungkin mereka sedang menjalan kan tugas. Kan mau ada perpisahan sekolah sama ulang tahun sekolah." Ucap Nila yang berusaha membuat Zelin agar berpositif thinking kepada hubungan Zico dan Disa.

"Semoga aja." Jawab Zelin lirih.

"Eh kok gue nggak lihat Yuni, kemana dia?" Tanya Zelin karena dari tadi dia belum melihat batang hidung milik Yuni,  Zelin heran saja kemana perginya anak itu.

Nila pun mengangkat bahunya. "Nggak tahu gue. Paling ke kantin atau kemana,  dia kan emang suka kelayapan."

"Cih kaya lo nggak aja." cibir Zelin yang mendengar jawaban dari Nila.  Nila tidak mirror apa jika dirinya pun sama seperti Yuni,  tapi dia malah mengatainya.

"Yah gue kan beda sama dia,  gue kalau kelayapan tuh cari cogan,  kan berpaedah,  kalau dia kelayapan buat apa coba?  Palingan juga cari makanan."

Zelin yang sudah malas mendengar celotehan Nila dia pun berdiri dari tempat duduknya, dan tak lupa dia juga menenteng paper bag nya itu.

"Lo mau kemana zel?" Tanya Nila sambil berteriak.

"Mau apelin my ice boy," Jawab Zelin yang sudah di pintu keluar kelas.

CHANGEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang