19

875 67 7
                                    

Bel istirahat telah berbunyi. Seluruh siswa siswi berhamburan menuju kantin sekolah. Tidak untuk satu orang yang lebih memilih bersantai sendiri di dalam kelas.

Headphone di telinga mengalunkan lagu kesukaannya. Mata coklat itu menyorot tajam ke arah jendela. Tepatnya objek di luar kelasnya. Dibawah sana, taman sekolah.

Tangannya mengepal saat objek itu semakin jelas. Rahangnya mengeras. Dia memaksa otaknya berfikir keras. Dia harus bertindak hati-hati agar tak ada korban yang berjatuhan.

Baru akan berdiri, tapi diurungkan. Tatapannya semakin menajam. Senyum miring terpantri di wajah cantik itu.

Dia kembali duduk, lalu menelpon seseorang. Dia sedikit melirik ke arah jendela, kemudian fokus lagi ke handphone.

"..."

"Barang itu sudah terkirim??"

"..."

"Bagus, kita lihat bagaimana responnya haha"

"..."

"Ya"

Panggilan sudah terputus, kini senyum itu semakin mengembang. Mata coklat itu tertutup. Angin semilir dari jendela. Berhembus menerpa wajahnya.

Selang beberapa menit, bel berbunyi seperti akan ada pengumuman.

'PENGUMUMAN.. PENGUMUMAN.. Keadaan darurat!!!
Seluruh warga sekolah di mohon segera naik ke lantai 6!!!! Sekali lagi seluruh warga sekolah di mohon naik ke lantai 6!!!'

Terdengar banyak langkah kaki yang berlarian dan teriakan ketakutan. Pemilik mata coklat sangat terusik dengan suara bising itu.

Mata itu terbuka. Dengan geram dia berdiri dan berjalan keluar kelas. Matanya memicing ke kanan-kiri arah tangga. Semua di penuhi warga sekolah yang berlarian menuju lantai atas. Dirinya menghela nafas kasar.

'ada apa lagi ini?!!'_batinnya.

Matanya memerah menahan amarah. Tangan itu terlipat di atas dada. Keningnya mengeryit dalam, berpikir apa yang terjadi.

Tiba-tiba matanya melebar saat teringat sesuatu. Senyum lebar terpantri di wajahnya.

'sudah datang rupanya, ayo bemain hihihi'_batinnya sambil tertawa kecil.

Dia mulai melangkah kembali ke dalam kelas. Mengambil Hoodie dan masker hitam. Lalu kembali berjalan keluar kelas. Headphone masih mengalunkan lagu kesukaannya.

Dia berjalan ke arah tangga sebelah kanan. Masih ada beberapa orang yang baru naik ke lantai atas.

Semua orang terheran-heran melihat dia. Jika semua orang berlarian ke lantai atas, dia malah berjalan menuruni tangga dengan santai. Seperti tak tahu ada bahaya yang akan terjadi.

Seperti slow motion, mereka berhenti melihat ke arah dia. Langkah kaki itu yang awalnya berjalan kini mulai berlari menuruni tangga dengan terburu-buru.

Waktu sangat berharga baginya. Jadi dia tak kan menyia-nyiakan peluang untuk melawan bahaya itu, daripada melihat banyaknya korban tak bersalah berjatuhan.

°°°

Di luar gerbang utama terlihat banyak orang berpakaian serba hitam dan bertubuh besar. Tangan mereka membawa senjata tajam. Di liat dari depan gerbang mereka tampak sedikit, coba saja lihat dari lantai 6. Seluruh warga sekolah di buat ketakutan saat melihat jumlah mereka.

Seluruh anggota geng ALISTER yang sekolah SMA Angkasa kini berdiri berhadapan para orang berbaju hitam tadi.

"SIAPA KALIAN?!?JANGAN BUAT RUSUH DI SEKOLAH KAMI!!", teriak Bara selaku waketu ALISTER.

"Dimana pemimpinmu bocah??", Ejek salah satu orang berbaju hitam tadi.

"Zie", lirih Bima sambil melirik ke arah Kenzie.

Seluruh anggota ALISTER menoleh menghadap ke arah Kenzie. Mereka bingung perasaan tidak pernah ada masalah dengan orang² berbaju hitam  itu.

Kenzie sendiri kini menatap tajam ke depan. Tangannya mengepal, rahangnya mengeras.

"Siapa kalian?gue ga kenal sama kalian!", Seru Kenzie dengan penekanan.

"Siapa kita tidak penting bagimu, yang terpenting kita hanya ingin bertemu pemimpinmu, bocah ingusan!", Jawab orang tadi.

Seluruh anggota ALISTER di buat kebingungan. Bukankah Kenzie memang Leader mereka. Tapi kenapa orang-orang itu masih bertanya dimana pemimpin mereka. Kebingungan mereka terjawab saat mendengar...

"Oh hay, kalian mencariku bukan??", Suara lantang seorang gadis berhoodie dan memakai masker.

Dari arah belakang geng ALISTER, gadis itu berjalan santai. Tudung Hoodie menutupi kepalanya, dengan tangan yang dimasukkan ke dalam saku hoodie. Dia melangkah ringan ke depan.

Seperti seorang artis, jalan terbuka di tengah-tengah kerumunan geng ALISTER. Tubuhnya yang ideal dengan langkah ketomboyan. Membuat seluruh anggota ALISTER membelalakkan matanya. Mereka tau..sangat tau siapa gadis itu.

Dia berhenti tepat di depan geng ALISTER. Menghadap orang² berbaju hitam.

"Aku sudah datang, kenapa jadi diam", heran gadis itu.

Menoleh kanan-kiri, keadaan sangat hening. Dia tidak mengerti, apa yang membuat keadaan menjadi hening begini.

"Huft..  membuang² waktuku saja", gerutunya kesal. "Duh gerah pula, ish"

Dia membuka tudung hoodienya. Angin semilir menerpa, membuat rambutnya beterbangan.

Semua orang di buat tercengang dengan apa yang mereka liat kali ini. Gadis itu yang akhir² ini menjadi trending topik sekolah SMA Angkasa, kini turut ikut di dalam kerumunan itu.

Orang-orang berbaju hitam tadi juga kaget ternyata orang yang dicari oleh bos mereka ternyata seorang gadis SMA.

"MINGGIRRR", teriaknya lantang dan tegas.

Seperti terhipnotis, orang-orang berbaju hitam tadi perlahan membukakan jalan untuk gadis itu.

Gadis itu melangkah ringan ke depan melewati kerumunan orang² berbaju hitam dengan santai.

"Dari tadi dong, gatau apa tenggorokan gue udah kekeringan", gerutunya.

Semua orang terus menatapnya. Saat sampai dekat jalan raya. Dia berbalik lalu...

"BERANTEMNYA DI PENDING DULU, GUE MAU BELI ES KELAPA BENTAR", teriaknya lantang. Lalu pergi meninggalkan kerumunan tersebut.

Kini seluruh orang yang terlibat di kerumunan maupun seluruh warga sekolah yang berada di lantai atas. Dibuat tercengang dengan tingkah gadis itu. Bagaimana tidak, di saat genting seperti ini dia malah mencari es kelapa hadeh_batin mereka.

°°°

_Happy reading_

Been Exchanged || ✓✓ (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang