Aku ingin teman yang sebaik baik teman!aku tidak akan mencari tapi dia akan datang sendiri karena sesuatu yang terpaksa tidak akan berjalan dengan baik.
____________________________________
Hujan yang menenggelamkan bintang masih turun dengan deras bersamaan dengan angin yang tidak terlalu kencang
"wajarlah,hujan desember beruntung tidak macet diperjalanan".Seorang tamu yang baru sampai dari Jakarta di rumah pengantin di Bandung
"Syukurlah kalau begitu,kami sempat khawatir tadi karena hujan tak kunjung reda".Ibu pempelai wanita
"Aku haus sekali, hadeh harus turun kebawah lagi".Gerutu Seorang Aurelia Aurita yang sejak tadi berdiam diri di kamar kakaknya.
"Ituh anak kedua saya".Seru tante pempelai wanita menunjuk Aurelia yang turun dari tangga
"Wah nggak jauh beda dari kakaknya ya, sama sama cantik meski adeknya agak gemuk".Tamu itu bicara diselingi sedikit tawa
"Emangnya kenapa kalau gue gemuk? Gak ada undang undang gak boleh gemuk kali".Batin Aurelia bicara
Aurelia menghampiri dan menyalami keluarga yang baru berkumpul itu,dengan raut muka seadanya karena malam sudah sangat larut.
Dari situlah pemandangan yang sebelumnya tidak berarti apa apa menjadi hal yang sangat luar biasa bisa menaklukan lajunya darah arteri.
Objek yang berhasil ditemukan Gema begitu unik pikirnya,mungkin inih yang disebut cinta pada pandangan pertama.
Tanpa mengukir senyum Aurelia membalas sinis tatapan dari seorang pria yang duduk berlawanan dengannya.Tetapi pria itu justru terlihat semakin penasaran terhadap Aurelia.
"Gilang, Gema ,kalau kalian mau istirahat pergi ke kamar atas saja ya".Seru Rukmini yaitu ibu si pempelai wanita
"Iya bi".Gema menjawab dengan masih menatap Aurelia diam diam
"Oh please jangan tatap gue kaya gitu! Gue bisa baper kambing! Bego! Mana bisa gue baper hati gue kan udah dijual! ".Batin Aurelia bergemuruh
Tanpa menyimak pembicaraan ibu ibu itu,Aurelia pergi ke kamar dan moodnya ambyar semenjak dia dilihat laki laki gaje
"Kenapa gue deg degan? ".lagi lagi batin Aurelia bicara
Siapa yang nggak akan nerves jika ditatap lama oleh laki laki perfect,udah sholeh, cerdas, tinggi, tajir, baik, jago, ganteng pula.
"Dengar!gue gak suka dan nggak akan pernah suka laki laki titik! ".tambahnya
Sedangkan laki laki itu yang tak lain adalah Gema Darmaga merasa senang karena telah menemukan yang dia cari selama ini
Gema naik ke atas karena ingin istirahat sejenak sebelum beberapa jam lagi harus bangun karena acara pernikahan
Langkah demi langkah mendorongnya berharap dapat melepaskan lelah dan pintu kamar yang terbuka memperlihatkan kelelapan tidur seorang gadis
Udara yang menerpa dari kipas angin menyejukan badan Aurelia menerpa rambut gema seolah berkata hai salam kenal0
Acarapun tiba bersama cuaca yang mendukung kerabat dan tamu undangan mulai berdatangan berharap menjadi saksi akad pernikahan
"Rel! Tolong ambilkan tas dilemari dikamar".Seru Kiana kakak Aurel
"iye".jawabnya singkat
Aurelia menaiki anak tangga lagi dan gema berjalan dari kamar pojok menuju anak tangga membuat satu pertemuan yang tidak terduga
Aurelia dengan kepala menunduk melihat kaki seseorang setelahnya mendonggakan kepalanya membiarkan dua pasang retina bertatapan
"Hai,Relia".ucap gema melambaikan tangan
Aurelia hanya menatap datar dengan melengos pergi kekamar kakaknya
"Aduh kiana kita belum bawa barang dari sarah handphone nya nggak aktif".Karmini bicara kepada kiana
"Gimana dong bi".Kiana juga bingung pasalnya acara akan dimulai sebentar lagi
"Biar aku aja bi,ibu sarah itu yang tinggal di daerah dago kan?".Gema masuk pembicaraan setelah menuruni anak tangga
"Yaudah pake motor aja atau gimana".Kiana memastikan
"Motor aja tapi sama Relia ya ka soalnya sekalian aku mau beli buku".taktik seorang gema
"oh yaudah.Aurel kamu ikut sama gema ya!".Kiana meneriaki Aurelia
"Apaan si teriak teriak,nih tas nya!".Aurelia mulai kesal
"Sana pergi sama gema katanya sekalian mau beli buku".Kiana berucap
"Ap-".Katanya terpotong oleh gema
"Iya elia ayo! Keburu acaranya selesai".Gema menarik tangan Aurelia ke parkiran
"Sialan lo! Ngapain si tarik tangan gue malah banyak orang lagi!".Aurelia menggerutu
"Aku disuruh bibi buat ke rumah ibu sarah,takutnya ada apa apa dijalan jadi aku minta ditemenin sama kamu"
"Eh kutu kijang! Lo kira gue pengawas?"
"Iya! Pengawas nadi ku"
"lo jadi cowo lebay amat!"
"naik!".Gema mengisyaratkan agar Aurelia naik
"Nggak mau! Pergi sendiri sana!"
Dengan mengukir senyum Gema menarik tangan Aurelia agar duduk didepannya,dengan posisi duduk aurelia yang miring terlihat seperti kakak adik yang berboncengan di sepedah
Pasang mata dipinggir jalan melihat dengan tertawa dan Aurelia...
"Lo! Berhenti atau gue lompat".Nadanya sedikit ditahan
Gema memberhentikan motornya dengan santai"Lo gila atau bego!?lo sengaja ya mempermalukan gue".Aurelia merasa ingin menjambak rambut pria dihadapannya ini
"Bukan begitu,yang pertama kali nggak mau naik siapa?".Gema bicara dengan lembut
"Lo!".Aurelia membentak
"Yaudah aku minta maaf".Aurelia membuang nafas kasar setelah mendengar kata itu dari gema
"jalan!".Bukan apa apa hanya aurelia sadar dia bukan anak kecil lagi,malu dong harus berantem dipinggir jalan
Motor melaju melewati tempat tempat indah yang ada dibandung udara yang masih pagi begitu segar mengibaskan kerudung yang dipakai Aurelia
***
KAMU SEDANG MEMBACA
GEMA DARMAGA
Fiksi RemajaGema adalah dia yang ada ditempat yang dia inginkan,merambat seperti alunan suara merdu sejauh mata memandang dan imajinasi dapat membayangkan. Gema adalah tafsiran makhluk yang mengerti satu sama lainnya,bergema seperti namanya dan Gema adalah seba...