Author POV
Papi Maura.. dilihat nama di layar handphonenya."Ada apa lagi ini. Seperti sekarang aku jadi seorang tersangka saja setiap detik di pantau.. hiiiii belum jadi istrinya saja dia sudah posesif apalagi kalau aku jadi istrinya". Muncullah siluet kejadian-kejadian mengerikan..semakin ditepis bayang-bayang Dika memborgol dan memenjarakannya tampak begitu nyata.. "ihhhhh bisa gila aku.."segera dikuncinya kamar hotel dengan segera."jangan-jangan ada cctv dikamar ini" Rara celingukan kekanan kekiri. Melihat jika ada benda yang mencurigakan di dalam kamarnya. Setelah membersihkan diri Rara menelepon Bu Sulis mengabarkan jika workshop dan pelatihan telah selesai. Rara juga mengabarkan jika dia memenangkan lomba kategori inovatif. Ternyata Bu Sulis sudah mengetahui kabar itu dari group kepala sekolah se Surabaya. Beliau nampak senang karena Rara sudah mengharumkan nama lembaganya. Tak henti-hentinya teman-temannya memberi selamat melalui group atau chat pribadi. Jadi ketika Rara mengabari kemenangannya Bu Sulis sudah tidak kaget lagi.
"Oke bunda Rara, saya dan pihak lembaga mengucapkan selamat atas kemenangan bunda. Untuk itu kami akan memberikan cuti libur khusus untuk bunda selama 3 hari. Sekali lagi selamat ya Bun" kata Bu Sulis di akhir pembicaraannya.. Rara tampak girang mendapat cuti selama 3 hari..lumayan bisa pulang kampung, segera di telepon nya Mama untuk mengabarkan jika dia akan pulang besok pagi. Malam ini dia akan menginap di hotel dulu, besok pagi baru cek out, mampir kost sebentar dan langsung cuzzz pulang ke kotanya. Rencana dan rencana sudah dia pikirkan selama cuti. Dia ingin mengunjungi sita sahabatnya dan juga akan pergi ke pantai menikmati ikan bakar bersama sita. Duhhh..jadi gak sabar nih.. dibalik nya badan menghadap ke tempok. Tiba-tiba handphone nya berbunyi kembali. "Papi maura" ohhh my God diangkat nggak ya.. ahhh jangan-jangan. Pasti akan menanyakan jawaban dari lamarannya kemaren.. biar kuabaikan saja." Namun semakin diabaikan handphone nya berbunyi kembali." Iiihhh menyebalkan, sepertinya harus aku rijek saja". Setelah sholat isya' Rara pun tertidur..rupanya dengan menon aktif kan handphone nya dia merasa lebih tenang dan damai. Sampai-sampai sepertiga malamnya hampir terlewat. Bergegas Rara bangun dan ditunaikan tahajudnya..sambil menunggu subuh Rara menyiapkan koper dan barang-barangnya. Agar bisa cek out pagi ini. Tepat pukul 6 pagi Rara cek out dari hotel dan menyerahkan cardlock pada resepsionis hotel. "Maaf Bu Rara ini ada paket an, semalam mau diantarkan tapi takut mengganggu istirahat ibu, kata pak Dika diberikan pagi saja". Mbak resepsionis menyerahkan sebuah kotak kecil.
" Ohh iya mbak, terimakasih""Sama-sama ibu, oiya apa mau sekalian dipesankan taxi ibu?, Kalau pesanan hotel biasanya lebih cepat datang" jelas mbak-mbak itu lagi
"Bisa ya mbak pesan dari sini, oke dah kalau begitu, sekali lagi terimakasih"
"Baik ibu, mohon ditunggu di lobi hotel terlebih dahulu" dengan ramah mbak resepsionis mempersilahkan Rara menunggu. Rara masih memandang kotak kecil di tangannya, apakah isinya ya? Karena penasaran dibukanya kotak kecil itu, namun di atas kotak itu ada selembar kertas kecil.
Maafkan jika permintaanku kemarin mengganggumu. Namun aku mohon pikirkan dengan baik permintaanku itu. Jika kamu terima tolong pakai cincin ini, cincin itu milik alm mami Maura dan anggita, begitu wasiatnya dulu untuk memberikan pada pengganti nya. namun jika kamu menolak anggap saja cincin itu sebagai hadiah dari kami. Terimakasih Ra..
Papi anak-anak
DikaWhat??? Sepanjang perjalanan pulang ke kost pandanganku selalu tertuju pada cincin berlian bermata putih. Sangat cantik..., pasti yang punya juga cantik dulunya.. pantaskah aku menggantikan posisinya??...Pertanyaan-pertanyaan itu selalu membayangi pikirannya. Tak terasa satu jam perjalanan menuju tempat kost nya. Rara meminta sopir taxi untuk berhenti di depan depot Bu Ratmi, seperti biasa dipesannya nasi Padang dengan empal dan peyek kacang. Selama di hotel rupanya lidahnya tidak terbiasa dengan masakan hotel, dia sangat merindukan masakan Bu Ratmi.
KAMU SEDANG MEMBACA
muridku anakku
Narrativa generalegadis bernama Rara yang berusaha untuk menjadi seorang guru dan seorang ibu, mampukah Rara mencapai harapannya?