1. Kebenaran💔

1.9K 256 53
                                    

Perang dengan Voldemort telah berakhir. Dumbledore secara mengejutkan bangkit dari Kematiannya dan kembali lagi ke Hogwarts. Dia membuat pengumuman jika tahun ketujuh akan di ulang dan melanjutkan tahun kedelapan dengan alasan pendidikan mereka yang terhambat selama perang.

Harry pikir semua sudah selesai dan dia bisa hidup dengan normal, tapi sepertinya Takdir senang bermain-main dengannya

"Tuan"



"Tuanku"








"Tuan.. Anda harus melihat kebenarannya...Tuan bangunlah..."







Mata sehijau kutukan pembunuh itu terbuka lebar, dengan nafas tersenggal melihat sekeliling dengan tergesa, mencoba mencari seseorang disekitarnya tapi hanya menemukan Ron yang masih terlelap.

"Apa aku mimpi lagi, ada apa denganku." Harry mengacak rambutnya frustrasi, dia mengikuti instingnya untuk mengambil Jubah Gaib, dan keluar dari asrama, dia ingin pergi ke ruang bawah tanah dan menemui kekasihnya, Dia menjalin hubungan dengan Draco sejak tahun ke 2 Hogwarts secara diam-diam. Tapi saat perang kemarin, hubungannya dengan Draco tidak sengaja terekspos karena ketahuan berciuman saat perang selesai.

Mereka berdua tidak keberatan dengan tereksposnya hubungan mereka, lagipula respons masyarakat tidak terlalu buruk dan mendukung hubungan mereka berdua.

Saat sampai di ruang bawah tanah, Harry mengeratkan Jubahnya saat suhu dingin menyambutnya saat menginjakkan kaki disana, Harry ingin berlari melewati ruang kelas agar bisa segera sampai dan bertemu Draco, tapi suara familiar di dalam kelas membuat langkahnya terhenti tiba-tiba.

"Dray.. Ahh..ngghh..

Harry mematung, apa dia tidak salah dengar.

"Uh.. Draco.. pelan-pelan...

Jantung Harry berdetak cepat, dia mendekat ke arah Pintu kelas ramuan, mengintipnya di celah pintu yang sedikit terbuka. Harry berharap bayangannya salah, Draco tidak akan menghianatinya-kan.

"Ah.. Mione..jangan ketatkan!

"Uh..Dray.. Nghh...

Harry terbelalak menatap tidak percaya pada acara Live didepannya. Kekasihnya dan Sahabatnya, Harry tidak tau dia harus tertawa atau menangis sekarang. Seharusnya dia curiga saat Ron menceritakan jika Hermione sudah berhenti mengajak Ron melakukan sex dan bertobat, dan bersamaan dengan Draco yang terlihat baik baik saja saat dia menolak untuk melakukan sex karena belum siap, Air mata Harry jatuh, ini cukup menjelaskan kenapa Hermione jadi lebih sinis padanya dan Draco yang semakin sulit ditemui. Harry mundur dan menundukkan kepalanya menangis, dia tanpa sadar melakukan apparate menuju Asrama Gryffindor dan muncul tepat didepan Ron yang mencarinya.

"Harry! kau dari mana saja aku mencari- Harry kau kenapa! ada apa! katakan siapa yang menyakitimu!" Ron yang awalnya ingin memarahi sahabat mungilnya karena membuatnya khawatir, menjadi tersulut emosi saat melihat Harry menangis didepanya.

"Ron.. Draco- dia.. selingkuh dengan Hermione.. mereka-.. mereka melakukan itu di sana.. d-dan aku melihatnya.. " Harry meremas Jubah Ron yang sedang memeluknya sebelum membenamkan wajahnya ke bahu Ron yang gemetar menahan emosi.

"Aku akan membunuh mereka!Sialan!! " Ron menggeram dia sudah siap pergi dengan Tongkatnya jika Harry tidak menjegahnya dengan memeluknya erat.

"Jangan Ron!!"

"Kenapa! Mereka berdua menyakitimu, mereka pantas mati menyusul Voldemort!!" Emosi Ron meledak, dia sudah berjanji pada Freg kalau dia akan menjaga Harry sampai Harry mendapat kebahagiaannyan. Harry sudah berkorban banyak untuk mereka dan dunia sihir. Dan dengan beraninya Malfoy dan Muggleborn menjijikkan itu menyakiti Adik mereka. Benar-benar sialan.

 Master Of Death {EdwardxHarry}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang