bagian 2

2.7K 264 3
                                    

Kata-kata dibawah ini tidak untuk ditiru yang teman-teman. Ini hanya keperluan untuk membuat cerita 😊

                       *************

Dia masih memandangi nya dari jauh, memandangi pintu yang menjadi penghubung lorong dan ruang makan. Semuanya sudah siap, hal-hal yang akan membuatnya bisa keluar dari sangkar emas ini, terbebas dari aturan-aturan dan dari orang tak tahu diri yang ada di mansionnya.

Tapi yang paling penting adalah ia dapat bertemu dengan Levi.

Levi Ackerman, Kapten tampan dari pasukan pengintai.

Baiklah, mari bertemu dengan ayah tercinta untuk membicarakannya.

Dengan langkah anggun ia berjalan ke ruang makan, bahkan hanya dengan langkah kaki dan ketukan sepatunya yang mendekat, Pintu besar itu terbuka dari dalam oleh seorang pelayan yang menunduk sopan.

Ayah nya yang berada di ujung meja menjadi satu hal yang ia lihat pertama kali saat pintu terbuka, dan para pelayan yang selalu mengurusnya berjejer rapih di samping meja.

"kau telat lagi y/n, asal kau tahu aku tidak punya waktu untuk menunggu mu hanya untuk makan."

Bahkan y/n baru saja tiba, tapi kata-kata sambutan dari ayahnya memang sangat jauh dari kata lembut. Tapi dia juga tidak perduli.

"Maaf ayah, Ada bajingan yang mengambil jam ku. Jadi aku tidak tahu kalau ini sudah masuk jam makan malam,"

Suasana ruang makan kini menjadi sangat hening. Kau bahkan bisa mendengar detak jantung para pelayan yang berdetak cepat dengan wajah pucat yang tertunduk.

Namun yang paling jelas adalah tatapan tajam ayah nya saat ia menarik kursi untuk duduk.

"Ah, maksudku pencuri, tapi mereka memang bajingan kan ayah?," lanjutnya

Tuan Duke hanya bisa menghela nafas lelah. Sangat jelas terlihat bahwa sekarang para pelayan meremas baju mereka sendiri.

"Sudah, nanti akan aku belikan lagi. Sekarang ayo makan."

Semuanya kembali hening, tatakrama saat makan bagi keluarga bangsawan itu penting. Jadi saat makan jangan membuat suara. Itu adalah hal dasar hidup sebagai bangsawan.

"Aku akan pergi ke kerajaan, ada hal yang harus aku lakukan di sana. Kau pergilah ke pasar untuk membeli jam baru," Tuan Duke berucap sesaat setelah ia selesai dengan acara makannya.

y/n hanya berdehem untuk menjawab nya. makanannya baru saja habis, dan sekarang tinggal minum dan mengelap bibir dengan anggun.

"Aku akan pergi sekarang, kembalilah ke kamarmu dan kunci pintunya,"  perintah tuan Duke

"hmm, baik ayah,"

Tuan Duke lalu berjalan meninggalkan meja makan. Berjalan lurus ke arah pintu hingga saat melewati y/n langkahnya harus terhenti ketika anaknya mengucapkan sesuatu yang mengejutkan.

"Apa setelah dari kerajaan ayah akan pergi ke terowongan?"

Tuan Duke berbalik melihat y/n yang kini sedang berjalan ke arahnya sambil tersenyum manis.

"keluarlah!"

Saat pelayan terakhir menutup pintu dari luar Tuan Duke langsung menatap putrinya.

"y/n, apa maksudmu terowongan?"

Y/n hanya terkekeh mendengarnya. Ayah nya ini benar-benar.

"Apa ayah tidak tahu? padahal ayah yang membuat terowongan itu,"

"Seberapa jauh kau mengetahuinya?" tuan Duke menatap putrinya tanpa berkedip.

"Tidak banyak, hanya tau kalau ayah menggali terowongan ke gudang penyimpanan harta kerajaan,"

Anathema [Levi Ackerman] (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang