(6)

528 94 35
                                        


Setelah selesai melakukan pekerjaannya, Yunna bersiap siap ingin segera pulang.

"Mba Ifa pulang jam berapa?" Yunna bertanya kepada Syifa

"Nggak tahu Yunn, kayaknya malem lagi. Soalnya masih banyak banget kerjaan aku."

"Mau Yunna temenin gak mba?"

Syifa menggeleng, "Nggak usah Yunn, kamu pulang aja, Udah biasa kok begini."

Baru saja Yunna ingin jawab, ada suara pintu terbuka

"Eh, pak Dean?"

Kenapa bisa ada Dean?

Oh, belakangnya juga ada Tara.

"Yunna, ayo kita pulang." Tara mengajak Yunna keluar ruangan.

"Pak Dean ikut kita pak?"

"Nggak lah, pak Dean biar di sini temani bu Syifa."

Sontak pernyataan Tara membuat Syifa menatapnya

"M-maksudnya gimana ya pak?" Syifa terlihat gugup

"Bukannya nggak boleh berduaan ya pak kalau belum muhrim?" — Yunna

"Kata siapa?"

"Kata papa saya dulu, kalau belum ada ikatan pernikahan, Nanti kalau berduaan, yang ketiga setan." — Yunna

"Terus kamu mau temani Syifa di sini gitu? Berarti nanti kamu setannya"

Ada benarnya juga apa yang dibicarakan Tara

"Eh iya juga ya..."

"Nah bener kan? Kalau gitu kamu sama saya aja ayo, biar bu Syifa pacaran sama pak Dean."

Pernyataan Tara membuat Syifa melotot ke arahnya

"Nggak perlu repot repot pak makasih, udah kalian pulang aja." Syifa menolak dengan halus

Tara menatap Dean, lalu mengisyaratkan agar mendekat. Karena memang mulai hari ini, Dean bertekad untuk mendekati Syifa untuk diajak menikah

"Saya pulang dulu ya pak Dean, selamat berduaan." Tara segera menarik tangan Yunna untuk keluar dari ruangan kerja.

Menyisakan Dean dan juga Syifa di sana.

"Em.. pak Dean kalau mau pulang gapapa, saya biasa kok disini sendirian."

Bukannya menjawab, Dean malah mendekat.

"Saya bantu kamu menyelesaikan perkerjaan."

Pernyataan Dean membuat Syifa menatap tidak percaya.

"Anggap saja, ini rasa terima kasih karena kamu sudah memberikan coklat untuk saya." Dean tersenyum tipis, lalu segera mengambil sebuah dokumen yang ada di meja kerja Syifa.

"Kerjaan sebanyak ini hanya kamu dengan yena yang mengerjakan?" Dean bertanya.

"Ya gimana ya pak, adanya kan saya sama Yunna."

Dean menatap syifa yang sedang serius, benar kata Tara, Syifa terlihat tambah cantik jika sedang serius seperti ini.

Dean yang melihat, menyunggingkan senyuman.

.
.
.

Sementara itu, Tara dan juga Yunna sedang berjalan ke arah parkiran.

"Pak Tara mau bawa saya kemana sih?"

"Kepo."

"Pak Tara nggak culik saya kan?"

"Ngaco kamu, udah buruan ma—"

Husband - On going [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang