55. DIFNG

93 3 0
                                    

"Naa!" Panggil Indra berusaha membangunkan Dian. Tangannya ikut penepuk pelan pipi tirus Dian.

Dian mengerjapkan matanya. Kesadarannya mulai kembali. Kepalanya pun ikut terangkat, sedikit rasa pusing membuat dahinya berkerut.

"Masih sakit?" Tanya Indra, Dian menggeleng.

"Kamu dari tadi susah dibangunin. Ini udah 20 menit lebih dari kamu tidur." Dian membolakan matanya, mendengar itu.

"Ayo keluar!" Ajak Dian bergegas. Maksudnya adalah keluar dari ruang tamu, bukan mansion.

"Eh, kamu bener udah pulih?"

Bukannya menjawab, Dian terus berjalan keluar ruangan. Cukup dikatakan ramai disini, Dian rasa atmosfer sedang mencekik seluruh anggotanya.

"JOU, cukup!" Teriak Dian memerintah.

"APA? Biarin semua anggotanya tau buruknya salah satu pemimpin mereka! Menyatukan masalah pribadi dengan KristalBlue!" Tegas Jouis. Matanya dibalut kabut amarah.

"Tanpa pikir panjang bawa cowo kesini? Gue rasa lo tau kelakuan dia Lin! Dia cowo yang suka gonta-ganti cewe tiap bulan, bahkan tiap minggu. Dan lo ajak ke sini?"

"Gue nggak seburuk itu!" Sangkal Kenan. Yup, laki-laki yang datang bersama Lita adalah Kenan.

"DIAM! Bawa mereka ke ruang tamu!" Perintah Dian sembari menunjuk Indra dan Kenan.

Dian paham bagaimana amarah Jouis, Dian juga merasakannya. Orang yang dibawa masuk markas tidak boleh orang sembarangan. Dulu Dian membawa Zarta pun karena ingin memasukan Zarta menjadi anggotanya. Dan sekarang dia diizinkan membawa Indra karena dia calon masa depannya, dan Indra perlu tahu mengenai Putri Cristal.

Apakah pantas dibandingkan dengan orang yang yang Lita bawa? Laki-laki yang tentunya sudah diketahui tabiatnya oleh para tetinggi KristalBlue.

Dengan Lita membawanya ke markas, itu sama saja Lita beranggapan Kenan akan menjadikan laki-laki itu masa depannya. Kalaupun tidak, berarti Lita hendak menjadikan Kenan sebagai salah satu anggotanya. Tapi, apa Kenan bersedia?

"Gue serius sama dia!" Tegas Lita membantas.

"Gue percaya lo serius, tapi jangan lupain kebiasaan dia!" Sangkal Jouis.

"CUKUP! MASUK RUANG RAPAT! ANAK GUE JAUH LEBIH PENTING SEKARANG!" Teriak Dian meluapkan kekesalannya.

Lita melirik Dian tajam, tak bisa ia pungkiri bahwa Putri Cristal memang jauh lebih penting daripada perdebatan saat ini. Jouis menghela nafasnya kasar, menuruti apa yang Dian perintahkan.

"Kendaliin emosi kalian, ini bukan masalah sepele!" Ucap Dian sebelum kedua manusia itu benar-benar pergi.

"Bang, cari kelemahanya!" Perintah Dian pada Zerro.

Zerro mengerti dengan perintah singkat Dian. Tentu saja kelemahan Kenan, siapa lagi yang perlu mereka ancam. Sekalipun Kenan sahabat tunangan Dian, tetap saja perlu adanya kunci untuk perlindungan diri. Untuk memastikan Kenan tak 'kan macam-macam dengan segala informasi yang dia ketahui.

•••••

Pintu ruang tamu terbuka. Dua laki-laki yang tengah berbicara serius terkesiap melihat Dian berjalan mendekat.

Kenan memandang Dian waspada, padahal gadis itu datang sendiri. Tentu saja Kenan perlu waspada. Fakta bahwa Dian adalah petinggi KristalBlue tidak membuatnya merasa aman, selalipun gadis itu tunangan sahabatnya.

Dian duduk di seberang Kenan, bersebelahan dengan Indra. Dian menatap manik Kenan sejenak, tak lama setelahnya dia berdehem untuk memulai pembicaraan.

Dian Is Fuck Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang