skip

868 114 17
                                    

🌼








Brian bingung.

Ia kehabisan akal---ah tidak.

Lebih tepatnya ia bahkan tidak bisa memikirkan apapun.

Semua hal tentang bagaimana caranya agar bisa bertemu lagi  dengan Park Jaehyung membuatnya sakit kepala.

Ia tidak mungkin mengundang sang senior ke apartemennya dengan alasan ingin mengadakan mini party, lagi dan lagi.

Mengajaknya pergi berduaan pun tidak mungkin karena Jae selalu menempel dengan gadis bule yang sudah berlabel kekasihnya itu.

Mengapa tidak minta tolong Dowoon dan Wonpil?

Brian masih cukup waras untuk tidak meminta pertolongan pada orang gila.

Ya, Brian memang menganggap Dowoon dan Wonpil itu sudah tidak waras.

Lagipula mereka pasti akan meledek Brian jika tau bahwa Brian tengah menaruh hati pada Jae.

Tidak! Bukan menaruh hati, lebih tepatnya hanya tertarik saja.

“ Haaahhh…si kurus itu membuat ku gila “

Brian menyerah, bahkan sebelum ia mencoba.

Padahal jika saja Brian sedikit lebih pintar ia bisa saja menghubungi Jae. Bukankah mereka sudah memiliki id line masing-masing.

Bahkan tempo hari pun Jae duluan yang menghubunginya.

Dasar Kang bodoh.

Setelah memastikan tali sepatunya terikat dan lampu ruang tengah sudah dimatikan, Brian keluar dari kediaman mewahnya untuk berangkat sekolah.

Jam yang melingkar di pergelangan tangannya menunjukkan bahwa ia akan terlambat. Tapi sungguh ia tidak peduli.

Brian melajukan mobilnya dengan santai padahal kelas akan dimulai tiga menit lagi.

Dan sesuai dengan perkiraan, gerbang besar sekolah sudah terkunci rapat begitu ia sampai. Brian sama sekali tidak terkejut, karena ini bukan yang pertama kali baginya.

Namun sebuah mobil berwarna putih dengan sosok yang sedang bersandar di depannya membuat jantung Brian bergedup resah.

Tubuh besarnya terdorong keluar untuk menghampiri sosok yang tengah berdecak kesal setengah mati.

“ Well, sepertinya aku bukan satu satu siswa yang terlambat hari ini “

Sosok yang Brian ajak bicara nampak sedikit terkejut akan kehadirannya. Ia mendengus cukup keras menggambarkan betapa dongkol hatinya saat ini.

“ Sia sia saja aku bangun pagi “

Keluhan sosok itu membuat sebuah ide cemerlang muncul dibalik otak busuk Brian.

“ Sepertinya tidak ada jalan lain selain membolos “

Diluar ekspektasi sosok itu malah mengangguk.

Tolong jangan tanya bagaimana sorak senang hati Brian saat ini.

“ Tapi aku bisa dibunuh jika ketauan membolos oleh orang tua ku “

“ Ya sudah, jangan sampai orang tua mu tau sunbae “

Brian meraih bahu si manis begitu melihat gurat cemas di wajah kesukaannya itu.

“ Peraturan pertama saat membolos adalah jangan berkeliaran dengan seragam sekolah “

Si manis menatapnya bingung. Ia tidak mungkin kembali ke rumah hanya untuk berganti pakaian bukan?

Lalu pamit untuk membolos. Sama saja dengan bunuh diri.

“ Masih ingat arah ke apartemen ku kan? Kita bisa cari ukuran baju yang sesuai dengan tubuh mu “

Well, si manis merasa itu bukan ide yang buruk.

“ Aku boleh pinjam baju mu, begitu? “

Brian tersenyum lebar. Setelah ini bukan hanya ranjangnya yang beraroma Park Jaehyung, namun satu stel bajunya pun akan beraroma serupa.

Brian bersumpah tidak akan mencuci baju itu hingga aroma Jae hilang dengan sendirinya.

“ Tentu saja boleh sunbae, ayolah cepat! Peraturan kedua saat membolos adalah jangan sampai tertangkap “

Sekali lagi, Dewi Fortuna sedang berpihak pada pria bodoh bernama Brian Kang.

Jikalau boleh, Brian akan menamai hari ini sebagai…

Hari bolos terbaik yang pernah ada.







🌼



yuk yuk triple up sehari yuk!

• terima kasih sudah membaca

Sweet Chaos | Day6 | JaehyungParkianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang