Musim semi adalah musim favorit Jimin. Dimana angin yang berhembus memiliki wangi ciri khas yang hanya akan ada di musim semi. Ditambah matahari bersinar dengan cerahnya hari ini, musim semi yang sejuk menjadi semakin hangat.
Hari yang baik seperti ini tak mungkin dilewatkan begitu saja oleh Jimin. Setelah merengek pada Yoongi sepanjang pagi, Jimin berhasil menyeret kekasihnya untuk piknik dibawah pohon sakura yang mekar.
Baik Yoongi dan Jimin asik membaca buku beralaskan sebuah karpet piknik yang Jimin temukan dilemari penyimpanan milik Ibunya. Bedanya Yoongi bersandar pada pohon dibelakangnya sementara Jimin menggunakan paha Yoongi sebagai bantal untuk berbaring.
Angin segar berhembus dan menggugurkan daun sakura dari pohon yang menaungi keduanya. Guguran daun tersebut berterbangan dan ada yang hinggap diatas rambut Jimin. Yoongi yang menyadari kelopak berwarna merah jambu itu menutup bukunya dan tersenyum.
"Kamu baca apa?" Tanya Yoongi, jarinya dengan lembut membersihkan lembaran kelopak bunga yang berada dirambut Jimin.
"Judulnya sih When Breath Becomes Air, aku coba baca tapi berat banget topiknya. Aku paksain baca, tapi jadi gak selesai-selesai."
Yoongi tersenyum, tentu buku bacaan dengan tema kedokteran seperti itu bukanlah jenis buku yang akan dibaca Jimin. Yoongi yang meminjaminya buku itu, dan sepertinya malah menjadi beban bagi Jimin.
"Kalau gak sanggup lanjutin, ganti buku bacaan aja."
Jimin menggeleng dan menatap lurus netra Yoongi, menangkup sebelah wajah Yoongi dengan tangannya yang tak memegang buku.
"Bukunya menarik kok, cuma bahasanya berat. Let me finish this one so we can talk about it later, okay?"
Yoongi mengangguk dan keduanya kembali asik dengan buku bacaan mereka. Holly menggeliat dalam tidurnya disamping Yoongi, bahkan anjing yang ia pelihara sejak bayi ini pun menikmati indahnya hari ini.
Ketika membalik halaman selanjutnya dari buku yang ia baca, secarik kertas yang dilipat jatuh keatas hidungnya. Apa ini? Biasanya Jimin akan melipat kecil sudut buku sebagai tanda terakhir ia membaca, bukan menggunakan apapun disekitarnya untuk dijadikan pembatas buku.
Jimin yakin kertas tipis ini adalah pembatas buku. Jimin mengesampingkan buku yang ia pegang dan membuka kertas yang terlipat itu. Dalam satu gerakan, Jimin terduduk dari posisinya. Menatap kertas itu take percaya.
"Yoongi?" panggil Jimin, berusaha mengalihkan fokus Yoongi dari bukunya.
"Ya?"
Jimin mengacungkan kertas yang meluncur dari bukunya, menatap Yoongi dengan genangan air mata yang siap menetes kapan saja.
"Oh? Akhirnya kamu nemu juga kertas itu," ucap Yoongi dengan gummy smile-nya yang selalu menjadi favorit Jimin.
Yoongi mengambil kertas yang diacungkan Jimin dan melihat isi kertas tersebut.
"Aku sempat khawatir kalau kamu gak akan pernah nemuin kertas yang aku selipkan selama empat bulan ini dalam buku yangkamu baca."
Yoongi membalikan kertasnya agar Jimin dapat kembali melihat isi tulisan tangannya lebih jelas.
Park Jimin, will you marry me? -Min Yoongi-
"Empat bulan?"
"Iya, sejak kamu pinjam buku itu. Aku selipkan kertas ini dipertengahan buku, dengan harapan ketika kamu selesai baca buku itu, maka kita akan menikah."
Air mata Jimin menetes haru, tak percaya kekasih yang ia kasihi melamarnya secara tak terduga. Dihari yang indah, dibawah mekarnya pohon sakura.
Yoongi melepas collar yang melingkari leher Holly yang berfungsi sebagai tanda pengenalnya dan mengambil sesuatu yang tersembunyi dari sana. Sebuah cincin.
"Kalau kamu perhatiin, dikalung Holly selama empat bulan ini ada cincin yang akan aku gunakan untuk melanar kamu. Tapi kita sama-sama sibuk dan jarang main sama Holly, untung aja kamu nemu kertas itu saat kita lagi sama Holly."
Yoongi menangkup kedua tangan Jimin dan mengacungkan cincin bertahtakan berlian itu diantara mereka.
"Yoongi-"
"Park Jimin, kamu mau menikah sama aku?"
Yoongi menatap lurus manik Jimin yang tak henti meneteskan air mata haru, menanti jawaban apapun yang akan Jimin utarakan. Lama keduanya berkencan dan Yoongi harus menunggu waktu lama agar Jimin membaca pesan yang ia selipkan dalam buku membuat Jimin merasa malu-namun juga bahagia.
"Aku mau. Aku mau menikah sama kamu Yoongi."
Jimin mengangguk bahagia dan menyematkan cincin indah itu dijari manisnya.
Yoongi segera membawa Jimin dalam pelukannya dan menciumi pria yang kini menjadi calon pasangan hidupnya ini dengan kasih sayang.
Angin musim semi lagi-lagi berhembus. Menghantarkan aroma manis yang menyegarkan dan menggugurkan kelopak bunga sakura dari pohonnya. Seolah semesta ingin menjadi saksi dan memberkati hari bahagia Jimin dan Yoongi.
- 끝 -
KAMU SEDANG MEMBACA
bts pairing oneshot collection by eclipseinautumn
FanfictionThe stories below is oneshot collection by eclipseinautumn, some of them also posted in eclipseinautumn twt. I hope you'll like the stories, happy reading 🥰💖