[15]. Rencana Arkan🌱

1K 56 1
                                    

AWAS TYPO BERTEBARAN

☘︎ HAPPY READING ☘︎

Kembali ke hari Senin lagi, sungguh hari yang menyebalkan. Baru Senin kemarin ia berdiri panas-panasan di sini, eh sekarang udah balik lagi ke hari Senin.

"Baris di mana anjir" kata Gisel ketuka melihat barisan untuk kelasnya sudah terisi penuhbtidak ada celah sedikitpun

"Tengah aja, belakang Caca kosong" sahut Erika ketika melihat di belakang barisan Caca dan Rea kosong

"Yuk dah" balas Gisel lalu menarik tangan Erika untuk berbaris di belakang Caca

"Baru datang lo berdua?" Tanya Caca dengan topi yang menutupi seluruh kepalanya

"Iya, habis ke toilet gue tadi" jawab Gisel

"Kenapa lo pakai topinya gitu banget, muka lo nggak kelihatan anjir" celetuk Gisel dengan menahan tawanya

"Nggak usah ngeledek lo baru datang juga" ketus Caca

"Panas tahu Sel hari ini, rambut lepek banget rasanya" sahut Rea ikut menimpali

"Bener, baru sebentar aja udah nyengat banget mataharinya" balas Erika

"Mana yang ngasih amanat Pak Darta lagi bisa sampai setengah jam sendiri nanti amanatnya" dengus Gisel

"Sabar aja, bentar lagi kita lulus dan kita bakal kangen moment panas-panasan gini" kata Rea dengan senyum tipisnya

"Iya juga, nggak sadar kita udah mau lulus aja" balas Caca

Sudah 15 menit mereka berdiri dengan matahari yang semakin panas, belum ada tanda-tanda pak Darta mengakhiri untuk menyampaikan amanat di depan podium sana, menyebalkan sekali.

Kurang lebih 25 menit upacara baru selesai, semua petugas PMR berhamburan memasuki lapangan karena banyak siswa yang pingsan, dasar pak Darta.

"Sana pesen minum gue titip, gue gemeter Sel" kata Erika dengan wajah sayunya

"Jangan pingsan dulu, gue beliin minum" panik Gisel

"Gue masih kuat kali, cuma gemeter aja" sahut Erika dengan senyum tipisnya

"Oke, waitt ya gue lari kok ini belinya" balas Gisel lalu ngacir

"Masyaallah, senyuman lo bikin gue lumer aja" celetuk Ricky dengan senyum tipisnya

"Gue kan nggak bawa keju" beo Erika bingung

"Gue salting gila" Teriak Ricky sambil meremas tangan Wira kencang

"Bangsat lo, sakit kali" kata Wira dengan mata tajamnya

"Lo sih pakai senyum segala" Celetuk Arkan a

"Masalah? Adek gue nih" Balas Elang heran

"Dia boleh senyum kalau sama gue" ketus Arkan lalu berlalu meninggalkan kantin

"Kenapa tuh bocah? Pms ya?" tanya Ricky bingung

"Nggak tahu dari tadi kek cewek, ngambekan" jawab Wira

"Kenapa tuh bocah, ngambek sama gue?" batin Erika bertanya-tanya

"Aneh banget, jangan-jangan perkara gue salting gegara Erika lagi" kata Ricky

"Maksud lo si Arkan jealous gitu" sahut Elang

"Bisa aja" balas Wira

"Nggak boleh, adek gue nggak boleh sama tuh anak" kata Elang tidak terima

"Ye Elang, emang kenapa?" Tanya Wira bingung

"Yuk cabut, gue duluan ya Ci" pamit Elang

"Oke" balas Erika

"Kenapa Arkan tadi gue lihat lari mana mukanya asem banget lagi" kata Gisel dengan menyerahkan sebotol mineral ke arah Erika

"Ngambek" jawab Erika sambil menerima mineralnya

"Ngambek kenapa anjir, masalahnya juga apa?" Tanya Gisel bingung

"Nggak tahu gue, yuk balik" jawab Erika

Setelah jtu keduanya berlalu menuju kelas, "eh bu Amara udah dateng belum ya?" Tanya Gisel

"Nggak tahu juga, tapi kelas rame berarti belum kayaknya" jawab Erika

Ternyata memang benar, bu Amara tidak datang tapi ada tugas yang harus di kerjakan, "eh Rik lo di cariin di depan" kata Malvin memberitahu

"Makasih" sahut Erika dan mendapat anggukan dari Malvin

"Ada apa?" Tanya Erika dengan menatap adik kelasnya

"Kakak di panggil kak Arkan di rooftof" Jawab cowok jangkung di depannya

"Makasih" uvap Erika

"Sama sama kak, permisi" kata Edgar

"Ngapain dia manggil gue" heran Erika

Langsung saja Erika berlalu menuju rooftof, ternyata sejuk juga di rooftof,  "apaa ?" Tanya Erika

"Gue marah malah nggak di bujuk, mana temen gue yang bujukin. Gue kan berharap lo yang bujukin gue" terang Arkan

"Lo marah gegara apa, nggak ngerti" sahut Erika tidak paham

"Selain kutub lo juga nggak pekaan" kata Arkan dengan sewot

"Lah lo ngambek sama gue ?" Tanya Erika pelan

"Iya sayang. Astaghfirullah" kata Arkan dengan gemas

"Gue tabok nih,  lo manggil gitu" kata Erika sewot

"Iya, sebagai gantinya karena lo nggak bujukin gue. Nanti malem kita jalan fiks" kata Arkan

"Mana ada, nggak ada hubungannya kali. Lo aneh marah nggak jelas, sekarang malah ngajakin jalan" ketus Erika

"Harus mau, gue maksa" balas Arkan

"Dasar pemaksa" ketus Erika meninggalkan Arkan

"I Love you too sayang" teriak Arkan dengan senyum tipisnya

"Sinting lo" teriak Erika yang masih terdengar

Sedangkan Arkan susah bersorak, akhirnya ia bisa jalan berdua ya walaupun caranya agak salah tapi nggak papalah, namanya juga usaha. Siapa tahu berawal dari paksaan malah nantinya tanpa di ajak ngajak duluan.

"Nggak sabar nanti malem" batinnya bersorak senang

"First time ngedate sama calon pacar" monolognya

Sabtu 26 Desember 2020

𝐂𝐨𝐨𝐥 𝐆𝐢𝐫𝐥 [𝐄𝐧𝐝]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang