Living With My Cousin Chapter 5 : "Bermain" dengan Jhosua.

16 0 0
                                    

Gua memutuskan untuk tidak kuliah hari ini. Males, pengennya langsung pulang dan santai di apartermen. Lagian si Farrel juga nggak ada kuliah hari ini. Maka sekitar pukul 9 pagi gua pergi meninggalkan rumah Farrel dan kembali keapartermen,

“Woy, elo nggak kuliah Ga?” tanya Benno si satpam atletis berwajah lokal.

“Enggak, hari ini gua libur.” Jawab gua seraya terus berjalan. “Gua keatas dulu ya. Ngantuk.”

“Oke...”

Setibanya diapartermen Jhosua gua langsung melepaskan pakaian hingga telanjang. Sudah menjadi kebiasaan yang mendarah daging. Lalu berjalan menuju kulkas mencari-cari makanan. Waaah, ternyata ada kue cokelat nih, si Jhosua kemaren abis dari mana nih? Sampe kue cokelat besar yang sudah tinggal separuh bertengger lezat didalam kulkasnya.
Namun agak ragu juga sih sebentar, kue cokelat mengandung sangat banyak lemak. Tapiii... biarin dah, gua laper. Lagian sekali-sekali kan nggak apa-apa. Cheating day. Hhehehehe... maka akhirnya gua keluarkan kue itu dari kulkas, mengambil piring dan memotong kue tersebut. Memotong lagi jadi lebih kecil dan memasukannya kemulut.

“Ajrit!” gua berseru. “Gila enak banget.”

Seiris lagi, enaaaaak... seiris lagi, mak nyoooos.... seiris lagi, lupa kalo kue ini banyak lemaknya. Seiris lagi, gua berhutang banyak sama tempat fitnes abis ini. Seiris lagi, yak ampuuuun... kok enak banget sih.
Dua jam berlalu ketika kue tersebut sudah tinggal seperempatnya saja. Padahal yang jumlah kue yang gua makan bisa membuat 2 orang cowok kenyang. Gua duduk lemas dan penuh kepuasan di sofa sambil menyaksikan acara Bombastis di RCTI. Rasanya nyaman sekali seperti disurga. Sofa nyaman, AC nyaman, acara yang menghibur dan habis makan kue cokelat yang enak banget. Rasanya nikmat sekali sampai suatu ketika terdengar bunyi telepon.

“Hadoooooh, siapa seh nelpon-nelpon siang gini. Ganggu orang aja.” kata gua, yang dengan betenya dan terpaksa beranjak dari sofa malas gua dan menuju ke meja telpon yang terdapat disalah satu sudut apartermen. “Halo...”

“Ga, ini gua Arga.”

“Arga ma meeeeeen! apa kabar bro?!” gua berseru gembira ketika tahu Arga yang nelpon.

“Baik-baik... hehehe.”

“Ada apa nih, ada apa?”

“Jhosua kok ditelponin nggak bisa-bisa ya?”

“Lagi meeting kali. Biasanya kan kalo lagi rapat hape dia suka di silent atau dimatiin.”

“Ooooh, mungkin kali ya.”

“Emang kenapa ga?”

“Yaaa, gua Cuma mau bilang aja. gua udah selesai UAN jadi pengen main kesana. Abisan nunggu hasil lama bener, gua males kalo Cuma dirumah doang. Kalo ke apartemen kan asik bisa seru-seruan sama lo lagi. Iya nggak cuy?”

“Elo telah mambuat keputusan yang brilian, brotha. Disini yang fun-fun tuh ada.” Kata gua. “Kapan lo mau kesini?”

“Besok.”

“Bagus-bagus.” Kata gua. Senangnya si Arga mau main kesini. Kan bisa gila-gilaan bareng. Namun mendadak ada rasa yang mengganjal. “Betewe, kan gua kuliah Ga. Elo apa nggak bosen bengong disini kalo gua ama Jhosua lagi diluar rumah?”

“Yaaaa... elo kan kuliah nggak ampe sore kan. Lagian ada internet, ada indovision, ada..... bokep, hehehe. Gua pasti betah lah disana.”

“Oooooh...”

“Dari pada gua disini. Ama nyokap ama pembantu doang. Apa asiknya. Nyokap juga sering arisan RT. Rajin dia tuh ama yang namanya arisan.”

“Ya udah kalo gitu. Gua tunggu besok elo kesini.”

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 25, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

LWMC BonusWhere stories live. Discover now