33

6 0 0
                                    

Happy Reading
.
.
.

Hari ini, hari pertama aksa bekerja di perusahaan yang sama dengan alvano. Keduanya ditugaskan di perusahaan ini.

Aksa telah mempersiapkan semua, sebelum berangkat ke kantor. Aksa sangat antusias, akhirnya ia kembali ke negeri tempat ia dilahirkan.

"lo mau berangkat bareng apa nggak?" tanya aksa pada alvano.

"pake mobil gue lah" balas aksa cuek.

"masih aja tuh sifat cuek diprlihara" cibir aksa.

"masih aja  sifat lo yang jaim dipelihara" cibir alvano kembali.

"jangan bilang, lo jugak gak pernah pacaran" tebak aksa.

"gak masalah"  balas alvano masih cuek.

"punyak sepupu kok gini amat, depen temen aja humoris, giliran depen keluarga cuek bebek" teriak aksa meninggalkan alvano.

"bacot lo" teriak alvano.

Aksa segera mengambil mobil miliknya dan melajukannya menuju kantor.

"pagi pak" sapa satpam tersebut ramah.

Aksa memang belum di tau banyak orang, namun sudah sebagian karyawan,  alvano beritahu bahwa aksa akan menjadi ceo juga di perusahaan ini bersama alvano.

Aksa segera menuju ke ruangan miliknya, yang memang sudah di sediakan oleh alvano sebelum aksa kembali dari singapura.

Sebenenarnya, ada 3 bagian dari keluarga besar yang harus memimpin perusahaan ini, hanya saja takdir berkata lain pada allan.

Saat hendak menuju ruangannya, mata aksa tidak sengaja menangkap wanita yang begitu ia rindukan. Senyum wanita itu mengembang, dan aksa suka melihat itu. Di lain sisi, aksa juga takut wanita itu akan kecewa dan membenci aksa.

"lo masih aja cantik nenek lampir", monolog aksa.

Aksa melanjutkan perjalanannya menuju ke ruangan miliknya, ia tidak berniat mengganggu anggi yang sedang asyik dengan sesuatu.

Akhirnya, aksa melihat ruangan yang bertuliskan "Direktur", aksa segera memasuki ruangan tersebut. Di sebelah ruangan aksa, ada ruangan alvano juga.

"finally, gue bener-bener balik ke indonesia" ujar aksa sambil melihat pemandangan kota dari ruangan kerjanya.

Alvano mulai memeriksa data data yang sudah di suruh oleh alvano tadi malam, agar aksa juga tau bagaimana perkembangan perusahaan ini.

Aksa mmeriksa data data mengenai perusahaan, apakah perusahaan berkembang pesat atau tidak.

"gylak sih ni kerjaannya vano, baru setahun aja, perusahaan udah berkembang pesat" puji aksa pada kerjaan alvano.

Alvano tidak pernah sekalipun iri dengan pencapaian seseorang, karena ia tau, ia juga bisa seperti itu.

Aksa dan alvano mempunya intellegence yang hampir sama. Jadi, tidak heran keduanya menjadi primadona di keluarga dirgantara. Mereka juga memiliki sepupu lin, naum mereka juga telah ditugaskan untuk mengurus perusahaan milik keluarga besar dirgantara yang lain. Bisa di bayangkan, betapa kaya keluarga dirgantara.

Aksa teringat perkataan alvano tadi malam, untuk meeting kali ini aksa yang harus meng handle nya.

Aksa memeriksa berkas yang sudah dipersiapkan untuk meeting dengan klien nanti.

"oke beres, kerjanya bagus jugak ni" puji aksa setelah melihat berkas itu sudah di revisi dengan rapi dan sempurna bagi aksa.

Aksa berlalu menuju ruangan alvano.

Don't Disappear, please! (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang