AUTHOR POV
Setelah berdebat dengan Donghan , akhirnya Dahyun mengalah dan memikirkan lagi untuk berbaikan dengan kedua suaminya , tak dapat dipungkiri bagian dalam hatinya masih amat sakit karena ucapan Jaehyun malam itu.
Ceklek
Pintu terbuka , di sana lah Jaehyun dengan buket bunga ditangannya masuk ke dalam ruangan , Donghan yang mengerti situasi segera berdiri dari duduknya, sekali lagi ia menepuk pundak Dahyun pelan seakan bilang jika semua akan baik-baik saja.
Setelah Donghan keluar , Jaehyun mencoba mendekati ranjang bernuansa putih itu dan duduk di kursi yang Donghan duduki tadi.
"Ah, aku tau sikapku selamam mungkin tak bisa dimaafkan , tapi terimalah ini," ucap Jaehyun, menyerahkan buket bunga itu pada Dahyun.Jaehyun tersenyum miris saat melihat Dahyun hanya memandangi buket yang ia beli dalam diam, seakan tak ada reaksi , "Bagaimana keadaanmu?," tanya Jaehyun yang dibalas senyum paksa dari Dahyun.
"Seluruh tubuhku terluka karena perbuatanmu , bukankah aneh jika kau menanyakan itu?," tanya Dahyun yang menambah rasa bersalah dalam benak Jaehyun.
"Mian"
Entah kemana rasa kecewa dan sakit hati yang dari tadi menyerang dada Dahyun, melihat wajah seorang Jung Jaehyun yang terlihat tulus seperti ini membuat Dahyun lupa akan sikap kasarnya semalam. Seakan bumi dan langit, ia tau Jaehyun memiliki kepribadian ganda, tapi bukankah kepribadian nya terlalu kontras untuk satu orang yang sama .
Saat mengalihkan pandangannya ke buket bunga yang diberikan Jaehyun, tak sengaja matanya menangkap label harga yang belum terlepas disana.
"Kau membelikan buket bunga semahal ini hanya untuk minta maaf padaku ?," tanya Dahyun menyadari jika harga bunga itu setara dengan 4 bulan gajinya saat bekerja di toserba dulu .
"Ah ne , aku tadi asal memilih karena perpaduan bunganya cantik, dan juga penjaga tokonya bilang jika orang yang menerimanya pasti akan senang" balas Jaehyun dengan wajah tanpa dosanya.
Dahyun bahkan lupa jika harga seperti itu tidak ada apa-apanya untuk ukuran orang seperti Jaehyun. Tapi tetap saja itu terlalu mahal untuknya, apalagi untuk bunga hidup yang tak tahan lama dan akhirnya layu.
"Kau tidak suka?" tanya Jaehyun
"Ani ,aku sangat suka, tapi akan lebih baik jika kau membeli bunga didalam pot, selain tahan lama, juga bisa menghias rumah kita bukan?" jawab Dahyun yang seketika membuat Jaehyun tersenyum , setidaknya mungkin sekarang Dahyun mulai menerima permintaan maafnya secara tak langsung.
.
Jeon Wonwoo-ssi. Kau kakaknya? Bukankah marga kalian berbeda? " entah sudah berapa kali Wonwoo harus menangani pertanyaan seperti itu hanya untuk mengurusi masalah Sunghoon. Ia menghela nafas pelan, dan mencoba memasang wajah seramah mungkin pada petugas polisi itu, "Dia adik tiriku, tapi aku bertanggung jawab penuh padanya"
Sang petugas mengangguk dan mulai mengurus kertas jaminan Sunghoon atas nama Wonwoo.
Setelah semua selesai dan Wonwoo membayar uang jaminan Sunghoon, pria itu segera menarik Sunghoon keluar dari kantor polisi itu dan memaksa Sunghoon masuk ke mobilnya.
"Kumohon Sunghoon ini yang terakhir," ujar Wonwoo yang dibalas kekehan ringan dari sang adik. "Wae? Kau tidak mau bertanggungjawab atas diriku lagi?"
"Bukan seperti itu,"
"Ingat hyung, hidupmu selalu aman dan sejahtera , kau dan Jungkook- hyung diakui dan mendapat marga dari Appa! Sedangkan aku? Aku adalah buah cinta sesungguhnya dari Appa tapi tak bisa mendapat semua itu karena Eomma mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life(JJH×KDH×JWW) ✔
Фанфик🔞Rated M Setelah 7 tahun menjalani hidup dengan saudara laki-laki nya, Dahyun didatangi oleh kedua orangtuanya yang sudah bercerai, dan masing-masing dari mereka meminta Dahyun untuk menikah sebagai pelunasan hutang. Jika kalian berpikir Dahyun han...