26. Balap Liar

1.5K 131 18
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"kak," Diandra menghampiri Gabriel yang tengah duduk di sofa ruang tamu.

"Dian, gue ke sini cuma mau ngabarin sesuatu. Kalau gue udah kirim proposal kerja sama ke perusahaan Atmawijaya. Cuma ya itu sampai sekarang belum ada tanggapan dari mereka."

Diandra mengangguk. "Terus gimana kak?"

"Ya kita tunggu respon dari mereka. Belum lama juga gue kirim proposalnya. Mungkin banyak dari perusahaan lain yang mengajukan kerja sama, jadi dari perusahaan Atmawijaya sendiri masih menentukan mana pengajuan kerja sama yang menguntungkan untuk perusahan mereka." Jelas Gabriel.

Diandra memperhatikan Gabriel yang masih menggunakan pakaian kerjanya. Diandra yakin cowok itu dari kantor langsung kerumahnya.

"Kakak pasti capek ya?"

Gabriel tersenyum geli. "Capek gimana Dian? biasa aja kok."

Diandra mendekatkan duduknya, kemudian menyandarkan kepalanya di bahu Gabriel.

"Kak Riel pasti capek harus mengurus semua urusan kantor dan Dian gak bisa bantu apa-apa. Maaf Dian selalu merepotkan kakak sama om Robert."

Wajah Diandra terlihat sendu. Gadis itu meresa sedih karena tidak bisa membantu apa-apa. Kantor itu milik Mamanya tapi semua urusan di kantor dikerjakan semua oleh Gabriel.

"Hey ... look at me,"

Diandra mendongak.

"Gue sama sekali gak pernah merasa direpotkan sama lo. Gue sayang sama lo Dian."

Sayang. Iya Gabriel sangat menyayangi Diandra. Maksud Gabriel disini adalah rasa sayang seorang lelaki ke perempuanya. Namun sebisa mungkin Gabriel menyimpan rapat-rapat rahasia ini. Ia tak mau jika nanti Diandra tau, gadis itu akan merasa canggung apalagi sampai menjauhinya.

Awal perjumpaan mereka, Gabriel sudah terpesona oleh gadis itu. Mata sendu dan raganya yang rapuh membuat Gabriel seakan harus melindungi Diandra.

Sejak awal pertemuan mereka sampai saat ini Gabriel selalu ada di setiap Diandra butuh sandaran.

Sejujurnya Gabriel ingin hubungan mereka bukan hanya sekedar kakak adik, tapi bisa lebih dari itu. Namun, apa mau dikata jika Diandra hanya menganggap Gabriel sudah seperti sosok kakak kandung sendiri.

"Ya udah, gue pulang dulu ya. Udah gerah pengen mandi haha...."

"Eh jangan pulang dulu,"

"Kak Riel mandi disini aja, lagian kaos kak Riel juga banyak yang ada disini. Makan malam disini juga ya kak ... please," pinta Diandra dengan mata di kedip-kedipkan.

Gabriel tersenyum manis sambil mengusap-usap kepala Diandra.

"Imut banget sih. Oke deh gue numpang mandi sama makan disini,"

DIANDRA ✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang