part 2

25 5 43
                                    

HAI SEMUA...


-HAPPY READING-

Bel masuk pun berbunyi, para wali kelas segera memasuki kelasnya masing-masing untuk mendata murid tahun ajaran baru kali ini. Sedangkan untuk kelas sebelas dan duabelas diwajibkan mengembalikan raport. Mereka menyaksikan siapa wali kelas baru tahun ini.

"Assalamualaikum, pagi anak anak," sapa Pak Yanto ramah menyambut anak didiknya.

"Waalaikumsalam," jawab murid murid serempak.

"Sekarang Bapak akan perkenalan ulang pada kalian barang kali disini belum ada yang mengenal Bapak, nama Bapak adalah Nuryanto, panggil saja Yanto. Disini Bapak menjadi wali kelas kalian dan juga mengajar dalam mata pelajaran Matematika," ucap Pak Yanto.

"Yes akhirnya wali kelas kita bukan perempuan."

"Uhuyy Pak Yanto gaes."

"Alhamdulillah, wali kelas kita Pak Yanto."

Dan banyak lagi ucapan mereka, mereka senang karena Pak Yanto tipe guru yang sangat sabar dan baik hati tidak pernah memarahi murid-muridnya.

"Ada yang perlu di tanyakan? Jika tidak, sekarang kumpulkan raport kalian kedepan," ucap Pak Yanto.

Saat semua murid menuju kedepan untuk mengumpulkan raportnya, berbeda dengan Ara yang sibuk mencari sesuatu di dalam tasnya.

"Ya Allah lupa, raport gue!" gumam Ara sambil menepuk jidatnya.

"Loh kok ini hanya ada 32 seharusnya kan ada 33," ucap Pak Yanto sambil mengecek ulang raport-raport kembali.

"Lo belum ngumpulin Ra?" tanya Andin.

"Lupa gue Andin, gimana nih." jawab Ara panik.

"Coba cek lagi," suruh Afsha.

"Udah! Tapi emang gue nggak bawa," panik Ara.

Ara pun hanya pasrah kerena keberuntungan sedang tidak melekat pada dirinya.

"Siapa yang belum mengumpulkan raport?" tanya pak Yanto.

Ara pun mengangkatkan tangannya. "Saya Pak." jawab Ara.

"Kenapa tidak mengumpulkan?"

"Ketinggalan Pak," jawab Ara kikuk.

"Oh ya sudah tidak apa apa, kamu bisa mengumpulkannya besok di meja saya," ucap Pak Yanto.

"Baik Pak, terimakasih," ucap Ara.

"Untuk struktur organisasi kelas tetap sama sepeti kelas sepuluh," ucap Pak Yanto. "Oh ya bapak ada urusan sebentar kalian jangan ribut." sambungnya.

"Huh akhirnya, baik juga Pak Yanto," Ara menghela nafasnya, lega.

"Ya baik lah, guru di sukai banyak murid." ujar Andin.

"Terus kenapa lo nggak bawa raport? Kan semalem gue bilang di grup," tanya Afsha dengan nada sedikit kesal.

"Kan namanya juga lupa."

Lima menit kemudian...

"Assalamualaikum," salam Pak Yanto saat memasuki kelas dan di ikuti tiga murid laki-laki.

"Waalaikumsalam," jawab semua murid.

"Omaygott! Ganteng banget mereka!"

"Anjirr cogan!"

"Pangeranku."

"Keren banget mereka."

Itulah ucapan para siswi siswi dikelas saat melihat tiga murid laki-laki tersebut.

ArabellaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang