[sechsundzwanzig]

14K 1.3K 122
                                    

Setelah mengadakan acara pernikahan hari ini Haechan dan Mark tidak langsung pulang melainkan menginap dulu dirumah keluarga Jung, sebab masih banyak kerabat Jung yang datang. Mark dan Haechan tentu saja masih tahu adab, jadi mereka tetap tinggal meski sedikit membuat Mark uring-uringan, sebab jika mereka masih berada di rumah keluarga Jung tidak ada malam pertama untuk pasangan ini.

"Hyung.. Mau peluk." Haechan merentangkan tangannya, meminta pelukan hangat dari Mark. Hal yang biasanya selalu mereka lakukan jika tidur bersama. Mark dengan cepat langsung turun ke kasur memeluk sang istri tercinta.

"Tubuh hyung dingin." Haechan menempelkan pipinya pada dada bidang Mark yang tak terlapisi apapun.

"Hyung kan habis mandi." Mark mendekap Haechan lebih erat, bermaksud menyalurkan rasa hangat dari tubuh istrinya.

"Hyung.. kamu tidak apa kan?"

"Apa?"

"Belum melakukan hal itu."

Mark hanya tersenyum ketika melihat Haechan yang malu-malu dihadapannya, pemuda yang sekarang sudah berstatus sebagai Tuan Jung ini menyembunyikan wajahnya di atas dada bidang milik Mark.

"Tak apa, aku memakluminya." Mark mengecup kening Haechan dengan lembut, pemuda itu lanjut berbicara, "lagi pula aku menikahi mu karena aku memang mencintai mu bukan tubuhmu, yaa meskipun ini adalah bonusnya." Mark meremas bokong sintal Haechan yang berhasil membuat pemuda itu terkejut.

"Kamu lelah kan? Ayo kita tidur."

Haechan mengangguk, pemuda itu menyamankan dirinya dalam pelukan Haechan. Diam-diam mengucap syukur pada tuhan karena diberi pasangan hidup sebaik Haechan, Mark kadang tak menyangka jika Haechan akan benar-benar menjadi miliknya.

"Sleep well Baby."

"Eung~ simba too."

Keduanya memberi kecupan singkat sebelum akhirnya mengarungi alam mimpi bersama.

.
.
.

"Hyung bagaimana?" Jeno yang berada di meja makan bersama yang lainnya menaik turunkan alisnya.

"Bagaimana apanya?"

Jeno menatap datar pada Mark ketika kakaknya ini pura-pura tidak mengerti, "tidak usah pura-pura tak mengerti, cepat katakan bagaimana acara malam pertama mu?" Senyuman yang menurut Mark idiot terpampang dengan nyata di wajah mesum sang adik.

Plak

"Tidak ada malam pertama, kami hanya sedikit bercerita lalu tidur." Jawab Mark seadanya.

Wajah kecewa nampak di wajah tampan milik Jeno, "yaaah padahal aku menantikannya."

Taak

"Aww sakit hyung! Kenapa hobi sekali main kekerasan sih?"

"Otak mu kotor jadi perlu di netralkan!"

"Jadi kalian tak melakukan apa-apa?"

Mark mengangguk, "lagi pula aku tak ingin desahan istriku terdengar oleh orang mesum seperti mu!"

Jeno mendengus, "lebih indah juga desahan kekasihku!"

"Tidak peduli." Mark menjulurkan lidahnya kepada Jeno bertepatan dengan itu pula Haechan dan Taeyong datang membawa sarapan mereka. Setelahnya diiringi Jaemin yang membawa satu mangkuk sub panas.

Setelah perdebatan antara kakak beradik itu mereka berdua sarapan dengan tenang, Taeyong diam-diam tersenyum melihat pemandangan yang membahagiakan ini. Selesai makan mereka masih berada di meja makan tetapi makan bekas mereka makan sudah tidak ada lagi, sudah rapih dan bersih sebab telah dibersihkan oleh menantu kesayangan Mommy.

[END] 𝓶𝓲𝓮𝓷𝓷𝓮 𝓢𝓸𝓷𝓷𝓮  [Matahariku] || MarkHyuck ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang