improvisasi

299 53 3
                                    


































Yena melihat jam tangannya, menunggu kekasihnya yang tak kunjung datang. Sudah menunggu sekitar 30 menit, tapi masih tetap tak datang. Minuman yang Yena pesan sudah habis lebih dulu dari kedatangan kekasihnya.

"Ah sudah datang? "

"Cepat saja, kenapa menyuruhku datang kemari"

"Yuri-ya, kenapa kau selalu buru-buru saat berhadapan denganku"

"Bahkan aku belum sempat menanyakan kabarmu" Lanjut Yena

"Hah, lalu kenapa oppa memintaku datang ke sini"

"Kita sudah lama tak bertemu Yuri, apa kau tak merindukan waktu kita berdua? "

"Bukankah kau yang terlalu sibuk mengurus group mu? "

"Mian"

"Jika kau merasa aku terlalu sibuk mengurus mereka" Lanjut Yena

"Tak apa, hanya saja kau tak menghabiskan waktu denganku lagi. Itu membuatku merasa sepi"

"Iya, karena jadwal mereka setiap comeback sangat penuh. Membuatku jadi sangat sibuk"

Ponsel Yuri berbunyi, Yuri pun mengecek notifikasinya dan tersadar akan sesuatu.

"Em, oppa. Aku baru teringat ada kelas pagi, aku pulang lebih dulu ya? "

"Ah begitu, ya sudah. Hati-hati di jalan"

"Hm, saranghae oppa. Annyeong"

"Annyeong"

Yena menatap sendu punggung Yuri yang semakin jauh. Dia mengusap matanya yang sedikit berair. Yena tau barusan Yuri berbohong. Karena Yuri memakai kacamata, Layar ponselnya menjadi terpantul ke kacamatanya dan tak sengaja Yena membaca pesan dari seseorang, bukan untuk kuliah tapi mengajaknya menonton bioskop.

Yena pun kembali ke lokasi syuting Chaewon untuk menemani Chaewon.



















Yujin fokus merekam Wonyoung dan Jeongwoo yang sedang beracting. Dalam hatinya, dia sangat geram melihat kedekatan Wonyoung dan Jeongwoo. Tak tau, mereka acting atau tidak tapi semuanya nampak asli dan natural.

"Menurutku ini masih kurang, masih ada getaran yang terlihat di hasilnya"

"Hmm, menurutku juga. Yujin apa bisa kau ulang? "

Dalam hati Yujin ingin marah, karena temannya yang lain banyak mau tapi tak bertindak sama sekali. Tapi dia harus menahan amarahnya, karena dia seorang idol. Jika ada attitudenya yang buruk dan di up ke publik maka grupnya bisa saja jatuh.

"Tentu saja bisa" Ucap Yujin dengan senyuman

Mereka terus merekam, sampai di adegan terakhir. Dimana Jeongwoo menembak Wonyoung dan Wonyoung menerima. Saat mereka ingin berpegangan tangan, Yujin berjalan mendekat dengan cepat dan langsung memutuskan tautan tangan mereka.


Sontak, semua teman kelasnya yang ada di lokasi menatap Yujin dengan bingung. Begitu juga dengan Wonyoung dan Jeongwoo yang menatapnya bingung. Yujin tersadar akan hal bodoh yang baru saja dilakukannya.

"A-ah i-itu" Gugup Yujin

"B-bukan begitu melakukannya, kalau seperti itu kalian akan terlihat kaku di kamera" Alasan Yujin

"Ah benarkah? Lalu bagaimana melakukannya"

"Hanya menggenggamnya biasa saja, itu akan terlihat lebih natural"

IdolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang