Haloo author kembali... hihi, pada nungguin gk nih?, hehe makasih buat yg setia nungguin cerita aku...
.
.
.
.
.
.
.
happy reading....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ibunda" panggil Walangsungsang yang baru saja masuk
.
.
"Putraku Walangsungsang" saut Subang Larang
.
.
"Apakah Rayi Kian Santang tertidur ibunda?" Tanya Walangsungsang yang melihat Kian Santang tertidur pulas
.
.
"Iya putraku, ibunda menyuruhnya untuk beristirahat dan berakhir dengan ia yang tidur" jawab Subang Larang
.
.
"Ibunda, tabib Lim tidak ada di istana" Walangsungsang
.
.
"Tabib Lim tidak ada di istana?, lalu bagaimana dengan rayimu?, siapa yang akan memeriksanya?" Pertanyaan beruntun terucap dari mulut Subang Larang dengan raut wajah sedikit cemas
.
.
"Ibunda, tenanglah saat ini aku sudah menyuruh para prajurit untuk menemukan tabib Lim, atau membawa tabib lain ke sini ibunda" ucap Walangsungsang menenangkan Ibundanya
.
.
"Ba-baiklah, semoga saja tabib Lim atau tabib lain itu segera datang" Subang Larang
.
.
"Iya Ibunda, " Walangsungsang
.
.
.
.
.
.
.
.
"Huft, menyebalkan sekali!" Umpat Nyi Rompang yang sudah masuk pada sebuah gua
.
.
"Nenek, akhirnya kau datang juga" Ucap Yudhakara
.
.
"Hey, nenek peyot!, kemana saja kau?! Lama sekali!, lambat!" Ejek Mahesa
.
.
"Hey bocah gendut, kalau kau kesini hanya untuk mencari masalah denganku lebih baik kau pergi!, lagipula aku terpaksa mengajakmu" jujur nyi Rompang
.
.
"Hey, kalau saja aku tak punya dendam pada musuhku yg satu itu beserta keluarganya, aku tak sudi bergabung denganmu nenek peyot!" Teriak Mahesa yg terbawa emosi
.
.
"Hey!, sudah!!, kalian seperti anak kecil saja, ribut terus!" ucap Dewi Samudra yg mulai emosi dengan keadaan sekarang
.
.
"Jadi apa keputusanmu bocah?" Tanya Kurandageni
.
.
"Aku akan bergabung dengan kalian" Mahesa
.
.
"Baiklah kalau begitu" Ucap Kurandageni
.
.
"Nenek?, dimana prabu Martasinga dan putrinya?, bukankah kau ingin mengajak mereka bergabung?" Tanya Balapati
.
.
"Ya memang aku ingin mengajak mereka bergabung" Ucap Nyi Rompang
.
.
"Lalu dimana mereka sekarang dinda?, apakah mereka tak ingin bergabung dengan kita?" Tanya Kurandageni
.
.
"Mereka sedang tak berada di istana kanda" Ucap Nyi Rompang
.
.
"Baiklah, kalau begitu lain kali saja kita ajak mereka" Ucap Dewi Samudra
.
.
.
.
.
.
.
.
"Kanda?" Panggil Subang Larang
.
.
"Ya dinda?, ada apa?" Tanya Siliwangi
.
.
"Dimana putraku Surawisesa dan putriku Rara Santang kanda?" Tanya Subang Larang
.
.
"Mereka kusuruh istirahat dinda" Ucap Siliwangi
.
.
"Kanda, kanda tak menghukum putra kita Surawisesa kan?" Tanya Subang Larang kembali dengan raut wajah khawatir
.
.
"Kali ini dia ku beri toleransi dinda, tetapi bila dia mengulangi perbuatan seperti itu sekali lagi, aku tak akan diam dinda" ucap Siliwangi yakin
.
.
"Sudahlah kanda, dinda tau putra kita Surawisesa seperti itu, mungkin karena ia iri dengan saudara dan saudarinya" Ucap Subang Larang
.
.
"Aku yakin putra kita Surawisesa sudah dewasa dinda, untuk apa dia iri sedangkan ia pun adalah putra kita" Ucap Siliwangi
.
.
"Sudahlah kanda, tak usah dipikirkan lagi, aku yakin putra kita sudah sadar akan kesalahannya" Ucap Subang Larang
.
.
"Iya dinda" Ucap Siliwangi
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Lebih baik aku pergi ke tempat rayi Kian Santang berada, aku sungguh khawatir padanya" ucap Rara Santang pada dirinya sendiri
.
.
Dan ia pun pergi menuju ke tempat rayinya berada, kamar pengobatan
.
.
.
.
.
.
.
.
"Raka?" Panggil Rara Santang
.
.
Merasa namanya terpanggil ia pun menengok ke asal suara dan menjawab
.
.
"Ya rayi?, ada apa?" Tanya Walangsungsang sedikit berbisik, karena takut mengganggu sang adik
.
.
"Bagaimana keadaan rayi Kian Santang?, apakah ia sudah diperiksa?" Tanya Rara Santang
.
.
"Belum rayi, tabib Lim sedang tak ada di istana, jadi aku menyuruh para prajurit untuk mencarinya, tau untuk membawa tabib lain kesini" Jawab Walangsungsang
.
.
"Tapi aku takut terjadi sesuatu pada rayi Kian Santang yg belum diperiksa raka" ucap Rara Santang yg sangat khawatir
.
.
"Rayi, sudahlah kau tidak usah khawatir, aku tau rayi Kian Santang adalah orang yg kuat, dan lebih baik kita berdoa pada Allah" Ucap Walangsungsang
.
.
"Ba-baik-lah raka" ucap Rara Santang sedikit tersenggal
.
.
.
.
.
.
.
.
"Sandika gusti" ucap seorang prajurit
.
.
"Ada apa prajurit?" Tanya Siliwangi
.
.
"Kami tidak menemukan tabib Lim gusti, tapi kami menemukan tabib lain"
.
.
"Tidak apa-apa sekarang suruhlah ia masuk" Ucap Siliwangi
.
.
"Baik gusti, sandika"
.
.
Tak lama pun tabib itu datang...
.
.
"Sandika gusti prabu, gusti ratu, perkenalkan nama saya Prahasini, saya adalah seorang tabib" ucap tabib itu yg diketahui namanya adalah Prahasini
.
.
"Baiklah, Prahasini, lebih baik kita pergi sekarang untuk memeriksa putraku" Ucap Subang Larang
.
.
"Baiklah gusti ratu" Ucap Prahasini
.
.
.
.
.
.
.
.
"Ibunda, uwak, aku berharap suatu saat nanti yang dijadikan sebagai putra mahkota adalah aku" Ucap Surawisesa
.
.
"Ya putraku, ibunda dan uwak mu pun berharap seperti itu" Ucap KentringManik
.
.
"Yayayaya, ibundamu benar keponakanku, uwak pun berharap seperti itu" Ucap Amuk Marugul
.
.
"Kalau saja bukan aku yg terpilih, aku akan menghancurkan hidup yang akan terpilih nanti!" Ucap Surawisesa
.
.
"Ya keponakanku, uwak dan ibundamu mendukungmu" Ucap Amuk Marugul mendukung
.
.
"Ya, terima kasih ibunda, uwak atas dukungan kalian selama ini" ucap Surawisesa dengan tulus dan sambil tersenyum *(weyyy momen langka woyy wkwk)
.
.
"Ya sama sama putraku, biar bagaimana pun juga kau adalah putraku, kau adalah putra kandungku" Ucap KentringManik
.
.
"Begitupun uwak, keponakanku, uwak sangat amat mencintaimu, uwak akan membantumu untuk menjadi putra mahkota nantinya keponakanku" Ucap Amuk Marugul
.
.
"Benarkah uwak?" Tanya Surawisesa yg sedikit berbinar atas ucapan uwaknya, Amuk Marugul
.
.
"Yayaya, itu benar keponakanku, bahkan itu sangat amat benar, benar kan rayi?, kekeke" ucap Amuk Marugul lalu diiringi dengan tawanya
.
.
"Ya itu benar raka" Ucap KentringManik
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Assalamualaikum" Subang Larang
.
.
"Waalaikumsalam" jawab Walangsungsang dan Rara Santang dengan serempak
.
.
"Putraku, putriku tabib sudah datang untuk memeriksa rayi kalian" ucap Subang Larang dengan senyum hangat nya
.
.
"Benarkah ibunda?, lalu dimana ia?, suruhlah cepat ibunda" Ucap Rara Santang
.
.
"Putriku Rara Santang, tenanglah ia ada kesini" ucap Subang Larang lembut
.
.
"Permisi gusti, raden dan nyimas" ucap Prahasini yg baru saja datang
.
.
"Nah, ini dia, tabibnya sudah datang" Subang Larang
.
.
"Perkenalkan Raden, Nyimas, nama hamba Prahasini" Prahasini
.
.
"Tabib, bisakah perkenalannya nanti saja?, bisakah kau segera memeriksa rayiku?" Tanya Walangsungsang
.
.
"Hey putraku, jangan seperti itu padanya" Ucap Subang Larang
.
.
"Maafkan aku ibunda, tapi kesehatan rayi Kian Santang lebih penting dari itu" Ucap Walangsungsang
.
.
'Huh, menyebalkan sekali Raden Walangsungsang!' Batin Prahasini dengan kesal
.
.
"Hey mengapa kau malah melamun?" Tanya Walangsungsang
.
.
"Ahh, maafkan aku raden, baiklah aku akan segera memeriksa Raden Kian Santang" ucap Prahasini lalu segera memeriksa Kian Santang
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Lalu apa rencana kalian?" Tanya Mahesa
.
.
"Kami masih berpikir untuk menyusun rencana bocah" Jawab Balapati
.
.
"Apakah kalian sudah pernah mengalahkan Kian Santang atau salah satu keluarganya?" Tanya Mahesa lagi
.
.
"Ya, kami hampir berhasil membunuh Siliwangi, tapi sialnya Kian Santang malah datang dan menghancurkan semuanya!" Ucap Kurandageni
.
.
"Ya, penghalang kita adalah Kian Santang, apabila masih ada Kian Santang semua sulit untuk dikalahkan, karena mereka dilindungi olehnya" Ucap Dewi Samudra
.
.
"Ya kau benar nyai, tapi apabila Kian Santang mati, maka kita akan dengan mudah mengalahkan keluarganya itu" Ucap Yudhakara
.
.
"Kau benar cucuku, jadi kita harus menyusun rencana lagi" UcapNyi Rompang
.
.
"Baiklah nek" Ucap Yudhakara
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Bagaimana Prahasini?" Tanya Subang Larang, Walangsungsang dan Rara Santang bersamaan
.
.
"Mohon ampun gusti ratu, raden, nyimas....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ayok sedikit lagi...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Yok sedikitttttt lagiiii
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung.....
.
.
.
.
Oke sampai disini dulu ya, maaf ya author baru up, typo berkeliaran👀, jangan lupa divote, komen dan follow akun aku biar kalian gk ketinggalan cerita akuu dan biar aku makin semangat🤗 makasih buat yg selalu setia nungguin cerita aku❤ sampai ketemu di nextpart🤗❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalinya Raden Kian Santang (Hiatus)
Ficción históricaIni cuma khayalan aku aja yaa, gak sesuai fakta ataupun sejarah, aku cuma iseng2 aja buat cerita ini hehee, tapi ada beberapa yg aku ambil dari sinetronnya nantinyaa, semoga aja pada sukaa yaaa🤗 Jangan lupa divote, komen dan follow akun akuu...