Part 12

9.6K 959 163
                                    




Happy Reading

Tw : rap*,se*ual assault

Semuanya bermula sejak hari itu. .

Hari di mana Renjun merasa dirinya tidak pantas lagi berada di dunia tempatnya berpijak, hari di mana harga dirinya dijatuhkan begitu dalam.

Tubuhnya yang selama ini dia jaga layaknya bongkahan berlian, tapi saat ini dirinya tak bernilai lagi, bahkan setitik pun nilai tak berharga lagi dimatanya.

Katakanlah dirinya berlebihan, katakanlah dirinya seperti wanita yang memang diharuskan menjaga kesuciannya, hanya bukankah pria juga harus menjaga miliknya untuk pasangannya kelak?

Maka dari itu, Renjun menjaga tubuhnya layaknya bongkahan berlian yang begitu berharga.

Karena baginya, yang berhak atas tubuhnya hanya pasangannya kelak.

Tidak pernah Renjun membayangkan bahwa hari itu harga dirinya akan direndahkan oleh orang asing yang sama sekali tidak Renjun ketahui.

Dirinya dilecehkan oleh dua orang pria yang tidak dikenal olehnya di sebuah gang kecil dekat kampusnya.

-Flashback On-

Langit hitam, juga cahaya lampu pada setiap bangunan mulai menyala, pertanda bahwa langit telah menjemput rembulan.

Renjun berjalan pada gang kecil, dengan perlahan, langkahnya sedikit tertatih karena dirinya merasa sangat kelelahan selepas melakukan berbagai macam kegiatan ospek tadi di kampus.

Sebenarnya kalau Renjun bisa memilih, Renjun tidak akan berjalan di gang sepi ini, namun hanya gang tersebutlah jalan yang cepat untuk menuju kost-kostannya. Apalagi Renjun sangat lelah karena semua kegiatan yang telah dia lakukan tadi selama ospek. Mau nebeng pada orang lain tapi tidak ada satu pun orang yang dikenalnya dikampus, adasih sebenarnya sepupunya namun mereka beda gugus ospek.

Dengan santai dan juga berhati-hati Renjun berjalan melewati gang sepi dan gelap, sangat menakutkan kalau dilihat, tapi Renjun benar-benar ingin cepat sampai di kostannya, dia tidak sabar untuk merebahkan dirinya di ranjangnya yang empuk.

Namun, pada pertengahan jalannya, dia merasa seperti ada yang mengikutinya dari belakang, tapi saat Renjun menengok kebelakang tidak ada satu pun orang dibelakangnya.

Tiba-tiba bulu kuduk Renjun meremang, perasaannya mulai tidak enak, pikirannya mulai tidak karuan, segala jenis perkiraan yang buruk melintas begitu saja dalam bayangannya.

Renjun melangkah lagi, tapi kali ini temponya sedikit dia percepat, dia tidak berbohong dia teramat sangat takut sekarang, bunyi langkah yang tadi didengarnya sekarang makin terdengar sama cepat juga dengan langkahnya untuk mendekatinya.

Dan benar saja, saat Renjun mencoba lagi menengok kebelakang, ada dua orang pria salah satunya bertubuh tinggi dan cukup berisi dengan bekas luka goresan yang cukup besar disudut matanya dan satunya lagi bertubuh lebih kecil dari dirinya, tersenyum miring menatapnya.

"Mau kemana manis? Kok yang manis-manis berani banget jalan sendiri doang udah malem gini" pria yang bertubuh kecil itu merapatkan tubuhnya pada Renjun yang sudah terkepung oleh kedua pria asing tersebut.

Pria dengan bekas luka goresan pada sudut matanya, tangannya mulai menyentuh dengan sembarangan wajah serta tubuh Renjun.

"Manis, ikut abang yuk, main bareng kita, dijamin kamu bakalan puas main sama kita-kita"

Near (HyuckRen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang