Hari itu, hari Senin. Yah, hari dimana sekolah mengadakan upacara. Pengumpulan pr, dan jika tidak membawa pr akan di beri sanksi keliling lapangan minimal 10 kali. Untung saja aku sudah mengerjakan pr sejak malam minggu. Lagipula, aku di bantu oleh sang juara kelas, Ren.
Oh iya, apakah kalian tahu? Ren itu sebenarnya punya banyak penggemar di sekolah, lho! Hahaha, aku lebih sering tertawa ketika melihat Ren dikejar-kejar oleh gadis-gadis di sekolah. Soalnya, karena ketampanan Ren *yang menurutku biasa saja* bisa mengelabui hampir seluruh gadis di sekolahku! Fantastis, bukan? Walaupun begitu, tetap saja Ren malas kalau saja kusuruh daftar untuk ikut ajang pencarian bakat. Dan.. Ren itu menurutku baik .. Baik dan.. Susah untuk melanjutkan nya! Karena dia begitu dekat denganku.
Oke, oke! Mari kita balik ke cerita hari Senin yang begitu membosankan bagi ku. Cerita hari Senin ini bermula dari aku dan Ren yang sedang nongkrong di kantin...
"Oi, Ren, gimana tadi di kejar-kejar ama tuh cewek-cewek?" tanya ku sambil meminum cappucino cincau.
"Hadeh.. Tuh cewek-cewek emang nge-fans banget ama gue. Capek tau! Di kejar-kejar sampe gue harus ngadu dulu ke Pak Kepsek!" cerita nya sambil melahap risoles.
"Hahahaha, lagian, siapa suruh punya wajah cakep kek begitu? Wakwakwak.." tawa ku terbahak-bahak.
"Hooh, kalo kamu suka sama wajah ku, bilang aja! Enggak perlu malu-malu gitu juga, kali.." goda nya sambil mencolek hidung ku.
"Paan, sih?" kata ku kesel. Tiba-tiba, wajah ku bersemu merah.
"Nah, kan! Apa kata ku, kalau suka sama wajah ku bilang aja! Ngapain malu-malu coba?" goda Ren lagi.
"Ih, enak aja kamu!" kata ku. "Emang nya kamu tau darimana kalau aku suka sama wajah mu?" lanjut ku.
"Tuh, wajah mu aja merah kayak begitu.." kata Ren sambil menunjuk muka ku.
"Ah, masa? Coba minjem handphone kamu!" ujar ku tidak percaya.
"Oke, kalau ga percaya. Nih, handphone nya." ucap Ren sambil memberikan hadphone nya.
"Lhaa, kok.." kata ku sambil ternganga.
Wajah ku kenapa memerah seperti ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Friend
RomanceApakah memang takdir ku seperti ini? Kenapa aku harus mencintai orang yang begitu dekat padaku? Kenapa? Padahal kami sudah dekat sekali sejak kecil! Yang pasti, susah sekali untuk mengungkapkan perasaan ini pada nya.. Karena, ah.. Mungkin aku hanya...