No revisi
__________
"Gimana ada kabar dari Arga?" Tanya Vero disela memainkan game nya. Wendy menggeleng, "ini udah tiga tahun, dan Arga masih belum ngabarin lo?" lagi-lagi Wendy mengangguk.
"Lo masih mau nunggu?"
"Iya lah, gila aja kalo Wendy sampe nyerah. Kak Vero kira tiga tahun tuh sebentar,"
"Yaya ya terserah lo sih," Wendy mengambil stik game dari tangan Vero lalu menaruh nya dilantai.
"Apa?"
Wendy tersenyum smirk, "kemarin kak Vero jalan sama cewe ya?" Vero menggeleng cepat, "enggak."
"Wendy liat loh kak,"
"Liat dimana?"
Wendy jengah, "tinggal ngaku saja susah banget, Wendy ada disana lagi pemotretan."
"Kenalin ke Wendy dong kak cewe nya." pinta Wendy sambil mengoyangkan tubuh Vero. sedangkan Vero sendiri sudah pasrah lantas menganguk saja mengiyakan permintaan Wendy. Semenjak kepergian Arga kadang Wendy menginap dirumah nya dan main dengan Vero, dan Agam. Mixel kadang-kadang, karena dia kuliah diluar kota. Wendy sendiri tidak melanjutkan kuliah dan memilih untuk membantu Winnie diperusahaan dan mengembangkan karir nya saja.
Vero tidak melanjutkan kuliah karena keinginan orang tua nya, Agam dia mengambil kelas khusus.
****
Wendy meregangkan otot-otot nya yang pegal karena kelamaan duduk di meja. Setelah selesai pekerjaan ini, dia akan berendam air hangat. Diusia nya yang menginjak 21 tahun ini, dia sudah melakukan banyak hal. Mencoba hal-hal baru juga.
Dia melirik ponsel nya yang bergetar karena ada satu pesan, sebelum membuka pesannya, bolehkah dia berharap bahwa pesan itu dari Arga.
Ternyata bukan, itu pesan dari Vero yang mengajak nya untuk nongkrong di café. "Wendy kira itu dari kak Arga."
Vero
Nanti gue jemputWendy
YWendy menutup laptop nya dan segera masuk kedalam kamar mandi. Seperti yang tadi dia rencanakan dia berendam air hangat dulu.
Sudah pukul 7 malam, sebentar lagi Vero akan menjemput nya diapartement. Jadi dia sudah siap, dan pergi turun untuk menunggu didepan. Dia duduk dikursi sambil memainkan sepatu nya. Sampai satu mobil berhenti didepan nya, Vero memanggil Wendy untuk masuk.
"Café mana?"
"Café mana aja lah ya," Jawab nya.
Dalam perjalanan Wendy memutar lagu baru nya, "suara Wendy bagus ya?"
"Biasa aja," Wendy mendengus kesal, ingin rasa nya dia menjambak rambut Vero sekarang.
Wendy memerhatikan jalanan, dia rindu dengan seseorang. Ditambah dia melewati danau yang sering dia kunjungi dengan Arga. Ya dia merindukan Arga. Bagaimana kabar nya, ini sudah tiga tahun lama nya, tapi Arga tidak mengabari nya. kemana sebenar nya Arga.
"Kak kok malah kebandara?" Bingung Wendy ketika Vero menyuruh nya untuk turun.
"Lo tunggu disana, gue mau jemput cewe gue dulu. jangan kemana-mana!" tegas Vero sambil mengusap rambut Wendy.
"Wendy ditinggal sendiri?"
Tidak dijawab, Vero malah langsung pergi lagi, meninggalkan nya sendiri. Boleh kah dia mengutuk Vero sekarang, dia tidak bisa ditingalkan begitu saja.
"Bunda Wendy ditinggal sendiri," gerutu nya lalu Dia duduk disalah satu bangku, untuk menunggu kedatangan Vero.
Sampai kira-kira setengah jam tapi Vero tak kunjung kembali juga. Sampai dia memutuskan untuk pulang, dia malas menunggu.
Wendy bangkit berdiri dan berjalan keluar,
"Wendy?!" pangil seseorang dibelakang nya, akhir nya orang yang ditunggu datang juga.
"Lama banget sih ka-" ucapan nya terhenti ketika melihat orang yang memangilnya ternyata buka Vero tapi-
"KAK ARGA?" Arga tersenyum, lalu mengacak rambut Wendy gemas, "I miss you"
Wendy tidak bisa berpikir lebih jauh sekarang, tapi yang dia lakukan adalah menangis di pelukan Arga, "Kak Arga jahat,"
Melepas semua kerinduan selama 3 tahun ini, dia tidak pernah membayangkan bahwa Arga akan pulang lebih cepatt dari perkiraan nya yakni 5 tahun. Penantian nya terbayarkan sekarang, tidak sia sia dia menunggu selama ini.Dia bahagia, sangat bahagia. Dia tidak akan melepasnya lagi, sudah cukup 3 tahun saja.
"Gue minta maaf, nggak pernah ngabarin lo."
"Gue udah ada disini sekarang, gue pulang. Gue kangen sama lo."
"Ayo bahagia bersama!"
TAMAT
KAMU SEDANG MEMBACA
B A D - P A R T N E R || wendy's || END || ✔
Teen FictionCover by: @kaishe_ Wendy duduk meringkuk disamping tempat tidur nya, siaran langusng nya telah selesai 10 menit yang lalu. Dia sudah berbicara banyak dengan pengemar nya, tiba-tiba satu pertanyaannya muncul dipikiran, apakah dia pantas untuk menjadi...