Selamat membaca ^_^
"Jagiya mwohae?"
* Mwo-hae 뭐해 = Sedang apa
Mwo 뭐 = apa
Hae 해 = do = melakukan/mengerjakan *"Aku lagi cari ide buat skripsi. Oppaneun?"
* O-ppa-neun 오빠는 = Kalau oppa? *
* 'Neun' disini menunjukkan siapa yang sedang dibahas dalam kalimatnya yaitu 'oppa'. Asal kalimatnya 'Oppaneun mwohae?' (Kalau oppa sedang apa?) boleh disingkat 'oppaneun' aja, karena ini kalimat balasan jadi si lawan bicara udah tahu maksud kalimatnya.
Kalau bingung abaikan^_^ *"Seperti biasa, latihan."
"Lagi latihan kok nelepon?"
"Emangnya kamu gak mau di telepon?" Haechan terkekeh di seberang telepon.
"Bukan gitu, kamu gapapa teleponan gini pas lagi latihan?"
"Gapapa. Lagi istirahat kok, nanti mulai lagi jam 7."
Jehan menganggukkan kepalanya tanda mengerti.
"Sayang..."
"Hm...?"
"Sayang.."
"Iya?"
"Sayang.. "
"Kenapa siii?"
"Saayangg.."
"Geli tau gak chan?" terdengar suara Jeno di seberang telepon.
"Bilang aja iri." Haechan tertawa.
Jehan mengabaikan, ia masih sibuk membolak-balik halaman buku di hadapannya.
Haechan menghela napas melihat gadisnya yang masih belum menatapnya walaupun hanya lewat layar ponsel.
"Sayang, lihat sini dong. Aku pingin lihat muka kamu."
Jehan menghentikan kegiatannya, kemudian menoleh ke arah ponselnya yang ia senderkan ke tumpukan buku di mejanya.
"Maaf..." Jehan tersadar, tidak seharusnya ia sibuk sendiri padahal Haechan sudah menyempatkan waktu untuk menghubunginya, meskipun lelaki itu sibuk juga dengan kegiatannya.
Haechan tersenyum simpul.
"Kamu dimana?" Jehan memfokuskan perhatiannya pada Haechan, menghentikan aktivitas sebelumnya. Toh belum saatnya mengerjakan skripsi, ia hanya ingin mempersiapkan lebih awal saja.
"Tebak coba dimana?" Haechan menjauhkan kamera dari wajahnya agar Jehan leluasa melihat ruangan yang sedang digunakannya untuk latihan.
"Hmm.. Practice room yang di lantai tiga ya? Udah selesai di renov?" Sedikit banyak Jehan tahu isi gedung tempat Haechan biasa latihan.
"Yup, udah mulai dipakai semingguan ini."
"Enak gak ruangan barunya?"
Haechan mengangguk. "Aku gak tau ruangannya diapain, yang jelas kerasa lebih luas dari sebelumnya. Soundnya juga lebih bagus. Ada peralatan baru juga." Jehan mengangguk-angguk mendengarkan.
"Besok mv-nya rilis ya?" Jehan inisiatif bertanya.
"Iya. Albumnya juga, nanti dikirim ke alamat kamu."
Jehan sumringah, "Makasih, oppa..." tangannya terangkat menunjukkan love sign.
"Terimakasih kembali." Haechan membalas dengan senyuman manisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] So I Married My Idol ✔
ФанфикMenjadi pasangan hidup seorang Lee Donghyuck selalu menjadi impian Jehan. Hanya mimpi, imajinasi, sebatas menghibur diri. Namun siapa sangka, beberapa kali dipertemukan secara tak sengaja membuat keduanya saling mengenal dan menaruh hati satu dengan...