Felicia menghela napas pelan sambil berdiri, ini bukan waktunya untuk mengenang masa lalu. gadis memegangi tekuknya kemudian memandangi pintu. Felicia memasang kuda-kuda siap, tangannya dengan sigap mengambil pistol yang ia sembunyikan di kakinya.
Felicia lalu menendang pintu tadi hingga pintu itu terbuka. Mata tajam yang tampak dingin dan menusuk, gadis itu langsung menembak beberapa titik membuat beberapa orang terjatuh dengan darah bekas tembakan tadi.
"Masa lalu tidak akan pernah menjadi kelemahanku, kalian hanya orang-orang bodoh yang bahkan tak bisa mengalahkan gadis yang baru menginjak remaja," sinis Felicia.
"Nyonya! Anda dari mana saja?! Semua orang mengkhawatirkan Anda! Anda sudah menghilang hampir 2 jam!" Seru Ethan yang datang dengan napas tak beraturan.
"Ethan," panggil Felicia dengan dingin membuat Ethan diam dengan tegap dan siap.
"Ya Madam, apa Anda memiliki perintah?" tanya Ethan.
"Kau telah meletakkan mata-mata di DE bukan? Apa yang mereka rencanakan kali ini?" tanya Felicia balik.
"Ya Madam, tapi tak ada satupun pegerakan mencurigakan dari mereka," jawab Ethan.
"Benar-benar pekerjaan yang sempurna, aku jadi penasaran apa rencana para pengecut itu kali ini hingga bisa berbuat hal semacam ini padaku, mencoba membuka luka masa lalu," gumam Felicia sambil tersenyum miring.
"Bawa anak-anak pulang Ethan dan katakan pada mereka aku pergi mencari angin segar, aku perlu menjernihkan pikiranku kini," ucap Felicia langsung melangkah pergi terlebih dahulu meninggal kan Ethan yang menunduk hormat padanya dan melirik sebuah pohon yang ada di sekitar sana.
"Benar-benar merepotkan kalian hanya membuat pekerjaanku bertambah," gumam anak berusia 5 tahun itu memandang lurus kepergian Felicia.
Anak itu lalu menoleh memandang dua pria yang sedang sujud sambil meringkuk ketakutan di dekatnya, mata yang awalnya tajam itu berubah menjadi bengis, senyum jahat terlihat dibibir anak itu.
"Ini menyenangkan, satu adalah orang DE dan satu lagi adalah anggota BD, aku kira ayah telah membasmi para penghianat ternyata tidak semuanya, itu lebih baik karena aku bisa bersenang-senang," ucap anak itu, "namun, sayang aku tak tertarik."
Ucapnya dengan keji dan dalam sekejap mata, dua pria yang ada di hadapannya mati dengan kepala yang masing-masing pecah.
"Aku putra dari seorang mafia terkuat, siapa yang berani menganggu Bunda ku dia akan mati dengan cepat," ucapnya dengan bengis.
****
Felicia menyandarkan kepala ke kemudi mobil, ia memukul pintu mobil dengan kuat, "Sialan."
"Kau bodoh Cia, kau akhirnya kembali terkurung di sangkar emasmu. Aku benci, aku hanya sebuah boneka baginya, aku tidak lain hanyalah sebuah pion, kenapa aku menerimanya menjadi kekasihku, aku benar-benar telah keluar jalurku," ucap Felicia mengutuk dirinya sendiri.
"Aku benci, Aku benci semuanya!" Teriak Felicia.
"Ah, sial apa yang terjadi padaku sebenarnya," gumam Felicia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Am Felicia (Slow Up)
Mystery / ThrillerTeka-teki membingungkan, trik licik yang mengelabui, permainan pikiran serta sebuah dendam. Semuanya mulai terungkap, dia masih memainkan beberapa trik sebelum dia mengakhiri permainannya, sesuatu yang tak terduga, itu semua terjadi karenanya. Dan s...