VI. SEKRETARIS BARU

8 0 0
                                    


"Jangan selalu ada rahasia jika sudah menganggap seperti keluarga. Meskipun itu privasi, ceritalah dengan begitu ia merasa dihargai"

H A P P Y R E A D I N G🍂

***

Dipenjuru kantin SMA Gema bangsa sudah seperti lautan manusia yang sedang kelaparan. Ada yang sedang mengantri ditukang bakso, batagor dan yang lainnya. Teriakan dan suara manusia itu saling bersahut memesan makanan pengisi daya yang sudah dikuras habis sejak melaksanakan KBM.

Di bangku tengah-tengah kantin ada dua orang gadis cantik yang sedari tadi jengah melihat tingkah laku para murid Gema Bangsa yang seolah-olah tidak diberi makan sebulan. Siapa lagi kalau bukan Melati dan Amel, dua sejoli yang sangat erat persahabatannya.

Lihat saja ada yang sampai memesan dua mangkuk bakso. Mereka lapar atau doyan?

Melati dan Amel sampai keheranan sendiri dengan kelakuan mereka.

"Gila sih parah Dit, mereka tuh hobi atau emang lapar gara-gara kebanyakan mikir pelajaran yah?" Tanya Amel.

Melati hanya terkekeh ditempatnya. "Ya gatau juga sih, mungkin belum sarapan dari rumah,"

"Iya juga sih, tapi heran aja gue,"

"Yaudah sih bukan urusan lo juga. Ngapain repot-repot ngurusin mereka? Lagian lo juga gak ngasih mereka uang," Balas nya telak.

Amel hanya mencebikkan bibirnya kesal. Apa-apaan Melati, selalu bisa buat dirinya diam hanya dengan perkataan nya. Emang benar-benar mulut petasan banting.

Mereka berdua sudah memesan dua mangkuk nasi goreng, jadi tinggal menunggu saja.

Alih-alih menunggu makanan datang, Melati melihat ke sekeliling kantin, matanya terus mengarah kepenjuru kantin, tapi yang dicari tidak ada batang hidungnya. "Huh, dia gak ada" batinnya. Melati menghela nafasnya.

Ia menatap Amel yang sedang asik dengan gadget nya tanpa mengajak Melati. Ah Melati jadi ingat akan cerita Amel dikelas yang terpotong karena guru sudah dulu masuk. Ia harus tanyakan sekarang daripada lupa lagi. Disaat begini kekepoannya meronta-ronta, siapa yang sudah mengejar Amel hingga sampai ngos-ngosan seperti dikejar anjing berbulu domba. Canda domba

"Oh iya, Mel. Lo masih inget siapa yang udah ngejar lo tadi pagi? Sampai mau kehabisan nafas gitu," Tanya Melati

Amel yang semula fokus pada benda pipihnya itu, kini ia mendongakkan kepalanya. Ia menatap melati seolah ragu untuk menceritakan kejadian tadi pagi. Bukan Amel tidak percaya kepada Melati, bukan! Hanya saja ia takut Melati menjauhi nya setelah ini.

Melati yang ditatap seperti itu pun mengerutkan dahi bingung, tapi setelah diperhatikan lebih dalam Melati mengerti arti tatapan itu. Ia menghela nafas lemah.

Melati bangkit dari tempat duduknya dan pindah kesebelah tempat duduk Amel. Mengarahkan badan Amel supaya menghadap kearah nya. Ia memegang pundak Amel.

"Jangan ragu gitu lah sama gue, Mel. Lo udah kenal sama gue berapa lama? "
Tanya Melati. Ia masih tetap mempertahankan posisi nya.

Sudah bertahun-tahun ia bersahabat dengan Amel , tetapi Amel tetap saja meragukan kepercayaannya. Padahal setiap Melati mempunyai masalah entah dengan Mama nya atau dengan yang lain ia selalu mengutarakan semuanya kepada Amel tanpa takut ceritanya akan bocor. Melati percaya sepenuhnya pada Amel.

JUST FOR YOU (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang