Bagian 1.

366 31 17
                                    


Jungkook melihat ke langit, cuaca pagi ini sedikit mendung dan udara terasa sedikit dingin meskipun ia sudah memakai jaket. Hari ini Jungkook memiliki janji bertemu dengan Hoseok di sebuah kafe. Karena jarak dari apartemennya ke kafe tidak terlalu jauh, ia lebih memilih berjalan kaki daripada menaiki kendaraannya.

Sambil berjalan, Jungkook sesekali mengangkat kameranya. Tidak membuang kesempatan untuk mengabadikan sesuatu di sekitarnya. Jungkook adalah orang yang sedikit kesulitan mengekspresikan perasaannya, namun lewat fotografi ia bisa berekspresi dan berkomunikasi dengan berbagai persepsi.

Karena itulah sejak masih duduk di sekolah dasar, Jungkook belajar tentang fotografi. Saat itu ia mendapat kamera pertamanya dari sang ibu dihari ulang tahunnya.

Sejak kecil, Jungkook sedikit berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Dia memiliki keistimewaan, yang diturunkan dari neneknya. Jungkook bisa melihat roh orang yang sudah meninggal, dan bisa melihat masa lalu dari roh yang ia sentuh.

Memiliki keistimewaan membuat Jungkook kecil tidak terlalu disukai teman-temannya. Ia seringkali dijuluki anak aneh.

Jungkook ingat ketika pertama kali ia bertemu dengan roh, saat itu ia masih duduk di bangku taman kanak-kanak. Kala itu ia melihat seorang gadis kecil yang menyendiri di bawah pohon, anak perempuan itu hanya diam memandangi anak-anak lainnya yang bermain.

Jungkook menghampiri gadis kecil itu dan duduk di sampingnya.

"Kamu ngga ikut bermain?"

Anak perempuan itu hanya menggelengkan kepalanya perlahan.

"Kalau gitu ayo main denganku!" Ajaknya dengan senyum menghiasi wajah bulatnya.

"Namaku Jungkook, siapa namamu?"

Anak perempuan itu diam sesaat, sebelum kemudian tangan mungilnya meraih sebatang ranting pohon dan menuliskan namanya di atas tanah.

"Ji- eun? Itukah namamu?"

Gadis kecil berambut coklat panjang itu mengangguk.

Sejak saat itu mereka selalu bermain bersama. Di dalam kelas, maupun di jam makan siang, Jungkook selalu duduk di samping Jieun.

Namun Jungkook tidak tahu bahwa teman-temannya selalu memandang aneh kearahnya.

Suatu hari ketika ibu Jungkook datang untuk menjemputnya ke sekolah, wali kelasnya memanggil ibunya untuk berbicara dan menyuruh Jungkook untuk menunggunya sebentar.

Jungkook menunggu ibunya di bawah pohon bersama dengan Jieun.

Setelah beberapa saat, ibu dan wali kelas Jungkook menghampirinya. Ia melihat raut wajah ibunya sedikit aneh. Ibunya berjongkok di hadapan Jungkook dan menatapnya.

"Jungkookie.." Ibunya memanggil dengan lembut.

"Iya, ibu.. kenapa?" Tanyanya bingung.

"Ibu dengar, kamu ngga mau bermain dengan teman-temanmu?"

Jungkook terdiam dan menunduk.

"Kenapa sayang?"

"Itu, karena ngga ada yang mau bermain dengan Jieun"

"Jieun?" Ibunya menatap wali kelas Jungkook, dan wanita muda itu menggelengkan kepalanya.

"Jungkookie, siapa itu Jieun?"

"Jieun itu temanku, dia satu kelas denganku. Dia.. tidak bisa bicara, jadi ngga ada yang  mau bermain dengannya"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang