[77] Mengunjungi Ibukota

4.8K 927 76
                                    

"Apa yang Tuan Yin lakukan di sini?" Shinzi bertanya. Keduanya tengah berjalan-jalan di sekitar penginapan untuk mencerna makan malam. Suasana kota malam itu lebih renggang, para pedagang di pinggiran jalan melipat tikar mereka dan bersiap pulang, toko-toko senjata mulai tutup satu persatu dan para praktisi pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Aku ingin menjual senjata, tapi karena levelnya terlalu rendah. Semua itu hanya berharga tiga giok spiritual."

Shinzi tiba-tiba teringat titipan Bai Hu padanya untuk Lin SuYin, "Ngomong-ngomong senjata, tuan Bai Hu menitipkan sesuatu untukmu Tuan."

"Apa itu?" Lin SuYin penasaran.

Shinzi mengeluarkan anting delima pemberian Bai Hu. Biji merah delima itu memiliki permukaan mengkilap dan tampak bersinar diterpa cahaya lampu jalanan. Lin SuYin mengerutkan kening. "Sebuah anting?"

"Bukan anting biasa. Ini senjata suci yang di buat Tuan Bai Hu. Anting memiliki kekuatan sihir yang bisa melindungimu dari serangan mematikan sebanyak tiga kali."

Lin SuYin tertarik. "Lalu bagaimana jika sudah tiga kali?"

"Biji delima ini akan pecah dan hancur." Shinzi tersenyum. "Tuan Bai Hu benar-benar mengkhawatirkan Tuan Yin, beliau tahu bahwa Anda akan mengikuti ujian periode di saat kultivasi Anda menurun. Dengan anting ini, Tuan tidak perlu begitu khawatir lagi."

Bibir Lin SuYin melengkung, hatinya terasa hangat. Meskipun diantara kakaknya yang lain, Bai Hu adalah yang paling sering memarahinya. Tapi dia tahu bahwa Bai Hu adalah kakak yang paling berusaha melindunginya. Lin SuYin menghela napas, tiba-tiba merasa rindu pada kakaknya itu.

"Pasangkan padaku."

"Baik!" Shinzi tersenyum, mengeluarkan kuku telunjuknya yang runcing dan tajam. Perlahan menusukkannya pada daun telinga Lin SuYin, kemudian memasangkan anting delima tersebut. Shinzi mengamati anting yang telah tergantung sejenak dan mengangguk puas. "Benar-benar cocok untukmu, Tuan."

"Benarkah?" Lin SuYin terkekeh.

"Ya tentu saja. Ngomong-ngomong bagaimana kabar pria yang membantumu membalas dendam itu?"

Lin SuYin mengerutkan kening. "Siapa maksudmu?"

"Pria bermarga Zhang yang membantumu mendapatkan obat dari Putera Mahkota. Terakhir aku di Ibukota, kudengar dia dihukum sangat berat sampai terluka parah."

Jantung Lin SuYin jatuh sampai wajahnya memucat. Dihukum berat? Zhang Junqing terluka? Melihat perubahan ekspresi Lin SuYin, Shinzi menduga tuannya baru mendengar kabar tersebut. Dia sedikit merasa bersalah dan berusaha menghibur, "A-aku hanya lewat sebentar, mungkin saja itu hanya gosip."

Lin SuYin panik, bayangan Zhang Junqing terbaring lemah dengan luka di tubuhnya membuat seluruh tubuhnya dingin. Dia sangat khawatir sampai mati. Lin SuYin meraih tangan Shinzi membuat Shinzi berhenti bicara.

"Apa kamu bisa mengantarku ke Ibukota?"

Shinzi terkejut namun melihat kepanikan di wajah tuannya, Shinzi tidak sanggup menolak. "Baiklah."

Keduanya segera kembali ke penginapan untuk mengambil barang-barang mereka dan bergegas pergi ke hutan di pinggiran kota. Shinzi mengubah bentuk dirinya menjadi seekor singa putih raksasa bersayap. Bulu putihnya mengkilap dan auranya mengesankan. Meski begitu, hati Lin SuYin sedikit sakit.

Shinzi. "........." Kenapa dia terlihat kecewa?

Lin SuYin. "........" Ziziku sudah tidak imut lagi!

Lin SuYin segera naik ke punggung Shinzi dan Shinzi membawanya terbang ke langit. Meskipun dalam umur binatang spiritual, Shinzi masih tergolong muda. Dia telah mencapai tahap mitologi menengah karena darah bangsawannya.

Sementara itu, di pinggiran ibukota. Liu Ye membawa nampan berisi air hangat menuju kamar bagian barat, sebuah paviliun terpencil milik Zhang Wei. Sudah sekitar tiga hari berlalu semenjak hukuman, luka yang di terima Zhang Junqing cukup berat. Meskipun kultivasi Zhang Junqing tinggi, dia setidaknya harus menghabiskan waktu sepuluh hari dengan obat-obatan bagus untuk sembuh.

Zhang Junqing bersandar pada dipan, badannya terlilit perban putih dengan darah merembes diantaranya. Dia menoleh pada Liu Ye yang baru saja masuk dan menghela napas. "Aku pikir kamu kembali ke keluarga Liu."

Liu Ye duduk di kursi, "Mana mungkin aku bisa meninggalkamu dengan kondisi seperti ini, Tuan."

"Berhentilah memanggilku Tuan, aku bukan lagi majikanmu."

Liu Ye terdiam sejenak, menghela napas. "Ini termasuk rencanamu, bukan? Aku tidak percaya Tuan Zhang Wei akan membuangmu begitu saja."

Zhang Junqing sudah mengenal Liu Ye sejak lama dan tahu bahwa orang ini juga mengenalnya dengan sangat baik. Dia mengangguk, "Keluarga Zhang saat ini sedang kacau, banyak tetua yang meragukan kepemimpinan ayahku dan berusaha menjatuhkannya. Apa yang aku lakukan terhadap putera mahkota bukan hal yang ringan. Jika ayah mengampuniku, itu hanya akan membuat semuanya tambah buruk."

"Bukankah juga tidak baik meninggalkan beliau di saat seperti ini?"

"Aku akan melindunginya dari belakang. Selain itu, kakakku bukan orang lemah." Zhang Junqing menatap Liu Ye. "Aku bukan lagi seorang tuan muda Keluarga Zhang. Liu Ye, kamu sudah tidak perlu berada di sisiku lagi."

Liu Ye merenung, dia menggeleng. "Aku sudah menemui ayahku, dia bilang aku bisa memilih jalanku sendiri. Jika kamu tidak ingin aku melayanimu, maka biarkan aku disisimu sebagai teman. Bagaimana, Junqing?"

Sudut bibir Zhang Junqing terangkat. "Baiklah."

"Lalu apa rencana kita selanjutnya? Hubungan kita dengan keluarga Zhang secara garis besar telah berakhir, kita tidak perlu lagi melayani kerajaan."

"Pertama, kita harus selesaikan ujian periode." Jawab Zhang Junqing. "Kemudian mencari keluarga Lin SuYin dan menyelidiki markas besar laba-laba hitam di Xinjiang serta mencari tahu tujuan mereka sebenarnya."

"Tujuan mereka?"

"Ya. Aku merasa tujuan mereka membuat segala kegilaan dengan obat-obatan terlarang itu bukan sekedar untuk uang. Mereka pasti mempunyai tujuan lebih besar dan itu pasti bukan hal yang baik."

Lin SuYin dan Shinzi tiba di ibukota pagi hari. Shinzi telah kembali pada wujud manusianya. Keduanya berjalan menyusuri jalan utama, Lin SuYin tidak pernah tahu letak kediaman keluarga Zhang, jadi dia bertanya pada seorang pedagang yang baru akan membuka tokonya.

Pedagang itu memiliki mulut besar. Satu pertanyaan, dia menjawabnya dengan rentetan jawaban. "Rumah keluarga Zhang? Itu ada di ujung jalan utama, rumah yang paling besar. Tapi untuk apa kamu kesana, nak? Kamu terlihat seperti seorang pendatang, apa kamu ingin menjadi prajurit?"

Lin SuYin tidak cukup bodoh mengatakan dia mencari Zhang Junqing, jadi dia hanya mengangguk. "Benar."

"Aiya! Lebih baik kamu tidak pergi ke sana. Keluarga Zhang sedang kacau. Zhang Junqing yang hebat dan disebut-sebut sebagai putera dewa itu ternyata bodoh. Dia menyeret keluarganya ke lumpur dengan menyinggung putera mahkota. Sekarang keluarga Zhang tidak diakui penuh oleh kerajaan. Bisnis mereka berantakan dan kabarnya mereka tidak bisa lagi membayar upah prajurit sebesar sebelumnya."

Tangan Lin SuYin terkepal, wajahnya kaku. "Benarkah? Lalu bagaimana dengan Zhang Junqing itu?"

"Dia sudah diusir tiga hari yang lalu! Para tetua keluarga Zhang tidak ingin menerima Zhang Junqing lagi di kediaman Zhang. Semua orang melihatnya, Zhang Junqing sudah pergi meninggalkan rumah dengan kondisi menyedihkan." Pedagang itu menceritakan dengan semangat.

Namun hati Lin SuYin panas mendengarnya. Setelah cukup mendapat informasi, keduanya pergi dengan tertekan. Zhang Junqing tidak ada di kediaman Zhang. Lalu dimana mereka sekarang?

Bersambung...

Last update: 30/01/2021

[BL] Guardian of Forest [Original Story]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang