"Daebak, kau tidak pernah kelihatan secantik ini sebelumnya,"kata Winter, sambil mendribble bola basket dengan tempo pelan ke lantai. Saat ini mereka berada di kamar Karina dan kamar itu berada di lantai 1.
"Aku bingung itu pujian atau hinaan,"kata Karina.
"Aku mendandanimu dengan baik,"ujar Ningning, "bercermin lah"Karina hendak melangkah ke depan cermin tapi dia terhenti, "tunggu, aku agak trauma dengan cermin,"
"Trauma? Ah... wajahmu biasanya mengerikan ya?"celetuk Yangyang.
Karina melempar bantal ke arah Yangyang yang menangkapnya dengan cekatan.
"Nice shot!"seru Hendery.Semalam Karina mendapat pesan dari Winwin bahwa hari ini mereka akan pergi menemui Yuqi, membahas soal mimpi buruknya. Karina sangat antusias dan meminta Ningning untuk mendandaninya, karena Ningning pandai dalam bersolek. Sementara Winter, Yangyang dan Hendery adalah orang-orang tanpa kesibukan yang tidak tahu harus melakukan apa lalu berakhir menonton Karina bersiap untuk bertemu dengan Winwin.
"Omong-omong, aku baru tahu ternyata Karina masih suka Winwin,"kata Hendery.
·͙*̩̩͙˚̩̥̩̥*̩̩̥͙ ✩ *̩̩̥͙˚̩̥̩̥*̩̩͙‧
Rumah Yuqi tidak terlihat angker seperti yang Karina pikirkan. Itu adalah rumah modern biasa, berada di gedung apartement pada umumnya. Yang berbeda hanyalah bau dupa yang menguar ketika mereka melangkahkan kaki masuk. Bau itu mengalahkan harumnya parfum Winwin yang tercium selama Karina membonceng Winwin dalam perjalanan naik motor.
Karina dan Winwin duduk di depan meja pendek berisi benda-benda yang tidak Karina kenali. Winwin kelihatan santai memainkan ponselnya sembari menunggu Yuqi menyiapkan sesuatu. Bahkan saat Yuqi sudah datang, Winwin masih acuh tak acuh. Karina yakin Winwin sangat tidak tertarik dengan cenayang. Tiba-tiba Karina tersipu karena menyadari Winwin rela mengantarnya ke tempat yang bahkan tidak dipercaya olehnya.
"Kamu tahu dunia paralel?"tanya Yuqi, mulai membuka buku besar yang dibawanya. Karina mengangguk dan dari sudut mata dia melihat Winwin berhenti bermain ponsel dan ikut mendengarkan Yuqi.
"Dunia paralel lagi?"tanya Winwin
Pertanyaan itu tidak dihiraukan oleh Yuqi, "dirimu di dunia paralel telah melanggar aturan dengan mencarimu yang ada di dunia ini,"kata Yuqi pada Karina.
"Ular hitam yang kau lihat dalam mimpi adalah dampak negatif dari pelanggaran itu. Tapi, yang Maha Kuasa memberi jalan karena orang yang mencarimu dari dunia paralel membutuhkan bantuanmu,"kata Yuqi, "atau setidkanya, begitulah menurutnya,"
"Apakah aku benar-benar bisa membantunya?"tanya Karina.
"Tidak tahu. Karena pendapat kau bisa membantu itu datangnya dari perspektif kembaranmu di dunia paralel, jadi kita tidak tahu apakah kau benar-benar bisa membantu atau itu hanya anggapan dari kembaranmu saja,"jawab Yuqi.Yuqi berhenti membolak-balik halaman bukunya. Dia menyodorkan buku itu pada Karina dan Winwin, memperlihatkan sosok mamba hitam yang digambar dengan ilustrasi buatan tangan.
"Mamba hitam adalah penjaga gerbang dunia paralel. Apabila ada orang yang berhasil mempelajari bagaimana cara berkomunikasi dengan kembaran paralelnya, maka Mamba hitam akan mengejar keduanya untuk menghalang-halangi mereka bertemu,"kata Yuqi, "dan dia melakukan cara apa saja asalkan pertemuan kalian tidak terjadi,"
"Wow, keren,"gumam Karina.Setelah komentar singkat itu, suasana menjadi hening sementara.
"Mulai saat ini mungkin kau tidak akan melihat kupu-kupu, karena mereka semua dimakan oleh mamba hitam yang menghalangimu untuk bertemu dengan kembaran paralelmu,"lanjut Yuqi, "kalau kau ingin membantu kembaran paralelmu, ikuti saja kupu-kupu pertama yang kau lihat setelah ini, pastikan kupu-kupu itu masih hidup"Karina terdiam sebentar untuk mencerna perkataan Yuqi.
"Tidak adakah jimat yang bisa menangkal kembaran paralelku itu menghubungiku?"tanya Karina akhirnya.
Yuqi tertawa, "hei, kembaran paralelmu itu bukan hantu atau siluman,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mama Of Kwangya [FF Aespa X WayV]
FanficKarina dapat mendengarnya. Ada sesuatu yang ingin dia katakan. Seharusnya dia tidak bertemu dengan dirinya yang lain. Karena itu adalah tanda bahaya.