Selamat membaca!!
•°•°•°•
Pagi itu di kediaman keluarga Wijaya yang tentram harus terganggu oleh musik yang diputar oleh Si sulung yang membuat para penghuni rumah terbangun.
"OKEYY DOKEY YO..." teriakan kencang terdengar membuat para manusia lainnya menggerutu karena terganggu.
"IS THAT TRUE??" teriakan keras dari orang yang sama.
"YES..!!" sautan terdengar dari kamar tepat di samping kamar Si sulung.
"ADEK SAMA MAS DIEM, TETEH LAGI PUSING." teriakan kembali terdengar dari salah satu ruang.
"HAHAHAHA." suara yang menggelegar terdengar dari dua orang sebelumnya.
"ADEK CEPETAN MANDI, UDAH MAU TERLAMBAT LOHH??" teriakan lainya terdengar.
"IYA A' INI ADEK UDAH SIAP."
cheklek
Kedua pintu yang saling berhadapan itu terbuka menampilkan dua orang dengan wajah yang hampir serupa. Dua pasang mata itu saling menatap.
"Gak usah berantem masih pagi, teteh juga lagi pusing." Silah berkata melalui mereka berdua.
"Dih siapa juga yang mau ajak dia berantem."
"Siapa juga yang mau berantem sama lu." Mereka berdua berjalan berdampingan mengikuti Silah.
"Diem, gue lagi gak bicara sama lu." Jinara melirik tajam pada Aljino begitupun sebaliknya.
"Dih gue juga ngomongnya sama teteh kali."
"IS THAT TRUE??" teriakan dari arah belakang terdengar.
"Yes!!" Teriak Jina dan Jino bersama.
"Diemm!!" Silah menoleh dan mentap tajam ketiganya. Mereka bertiga tertawa. Yoga menghampiri keduanya untuk dirangkul dan berjalan bersama meneuju ruang makan.
•°•°•°•
"Mas Yoga kebiasaan banget, pakai baju dulu sana." Mino menatap Yoga dengan tajam.
"Kenapa sih Min, panas tau."
"Tapi Mas, lu tuh cuma pakai bokser macan sama jubah mandi" Mino berucap sebari memperhatikan penampilan saudaranya itu.
"Jangan lupa bokser macan K.E.S.A.Y.A.N.G.A.N." tambah Silah dengan nenekankan kata pada akhir kalimatnya.
"Biar sih, bilang aja kalian iri ama mas. Kalian pagi-pagi udah harus pakaian rapi, sangat sibuk." Yoga membuat eksperi mengejek, dan tentu hal yang ia dapat adalah tatap tajam dari saudara dan juga saudarinya.
"Udah udah ayok makan, adek ama abang udah mau telat." Intruksi Jina membuat mereka bergegas untuk sarapan.
•°•°•°•
"Abang sama adek berangkat dulu!!" Teriak Jino disusul suara motor yang menjauhi kawasan rumah keluarga Wijaya.
"Teteh juga mau berangkat mas. A' berangkat barengkan?" tanya Silah kepada Mino yang sudah bersiap disana.
"Iya ini Aa udah siap. Berangkat dulu Mas." Pamit Mino kepada Yoga sebelum ia memasukin mobil yang sama dengan Silah.
"Hati - hati kalian!!" Teriak Yoga karena iya yakin kedua adiknya itu tidak akan mendengarnya.
"Mas Yoga mau pamer bokser atau pamer roti sobek-!!" Teriakan yang cukup keras, membuat Yoga sadar dan bergegas memasuki rumahnya dengan warna wajah yang didominasi merah padam.
🏷Lien's Note
Yuhu aku dateng lagi, sedang merevisi sebenarnya hahahaha.
Aku masih terngiang ngiang sama bokser macannya plus lagunya.
Betewee nih kalau ada typo mohon dimaklumin yah keyboard aku meresahkan soalnya hehe.
Satu lagi kalian ada shiper yang cocok ama karakter Wijaya Family, kalau ada kasih tau yah, soalnya aku masih bingung mereka cocoknya sama siapa.
Terakhir, semoga kalian suka sama cerita abal abal aku ini.
Sampai Jumpa di next chapter
Pay Pay...
KAMU SEDANG MEMBACA
Wijaya Family
FanfictionSiapa yang tidak kenal keluarga Wijaya, keluarga yang merupakan keluarga terpandang seatero Jakarta. Si sulung yang merupakan CEO dari Wijaya Crop yang kini memilik banyak anak perusahan diberbagai bidang. Anak kedua mereka yang merupakan dokter bed...