Hitam Putih

9 0 0
                                    

Aku mulai kesal dengan semua realitas ini, semakin kesini seperti tidak ada batasan lagi untuk hitam dan putih, semua terasa kelabu, bercampur aduk dalam wadah yang sama. Seolah pemisah dari kedua warna itu menghilangkan, entah kemana dia pergi. Yang dinamakan orang jujur dan sebenar-benarnya jujur itu bisa dihitung jari.
Atribut yang dikenakan seseorang itu tak bisa mencerminkan kepribadiannya lagi, tak sedikit santri diluar sana dengan peci dan sarungnya itu malah terjun dalam dunia yang gelap. Sedangkan dilihat dari kejauhan, orang berkaos hitam dengan celana jeans itu duduk manis lengkap dengan handphone ditangannya. Dari kejauhan orang itu terlihat mengusap-usap layah hpnya.
Setelahku teliti ternyata dia tidak Instagram-an apalagi Facebook-an, nyatanya dia membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an. Aku sadar akan hal itu, ketika aku mengendap-endap mendekat dan mendengarkan bacaannya yang begitu merdu. Kemudian sambil tersenyum aku mulai berjalan menjauh, rasa kepo-ku sudah tersampaikan dengan baik. Dari situ aku tahu semua hal dalam realitas ini tak bisa diprediksi.
Semua orang pasti merasakan hal yang sama. Kau tau dunia digital yang kukenal sekarang tidak seperti dulu. Kesombongan, Fitnah, Caci-maki, semua sudah terdigitalisasi. Bahkan judi sudah sangat halusnya menyusup ke dunia game. Terlihat sepele, bahkan tak terlihat sedikitpun sisi keharamnya, tertutup alasan orang-orang yang bilang hanya sebagai hiburan.
Aku tidak tahu apa yang orang lain pikirkan mengenai ini, bahkan diriku sendiri selalu mudah terombang-ambing dengan kenikmatan dunia itu. Aku dengan bangga menyebut takut kepada Allah, takut dengan dosa-dosa, namun yang kulakukan masih sama saja. Seperti setan sudah memenuhi raga ini, bahkan air mataku tak dapat mengalir ketika memikirkan semua dosa-dosa yang telah ku perbuat.
Akhir-akhir mulai beredar bahwa dunia ini adalah sebuah simulasi, bahwa ada zat yang lebih besar, lebih kuat, lebih pintar, leboh dalam segala hal yang memprogram kita semua dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Banyak ilmuan belum sadar Kalau zat itu benar-benar nyata. Allah sedikit demi sedikit menunjukkan kebesarannya. Seperti berpesan padaku, bila ibarat aku benar-benar didalam simulasi game, aku adalah tokoh utama dalam ceritaku sendiri. Menjalankan semua aturan yang ada, kemudian membentuk alur carita yang baik untukku sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Monolog SajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang