Happy Reading
.
.
.Sudah seminggu ini aksa menjemput anggi untuk pergi ke kantor bersama, percis seperti yang ia sering lakukan dulu. Hanya saja, ada saja alasan anggi untuk menolak aksa. Bukan aksa namanya jika tidak berhasil memaksa anggi. Aksa seperti biasa, memaksa gadis itu agar mau berangkat bersamanya, alhasil mau tidak mau, anggi menyetujuinya.
"pagi nenek lampir" sapa aksa yang sudah siap di teras rumah anggi.
"udah deh sa, lo gak capek apa jemput gue tiep pagi" ketus anggi.
"kan gue udah bilang, apa yang gue mau harus gue dapet" sanggah aksa.
"egois banget lo somplak" balas anggi makin ketus.
"makanya, maafin gue dulu" tukas aksa.
"iya aksa putra dirgantara, gue udah maafin lo dari lama" balas anggi dengan nada sedikit menekankan kata maaf.
"ya udah, berarti kita bisa balikan lagi kan" ujar aksa santai.
"nggak" balas anggi singkat.
"katanya udah maafin, berarti kita balikan dong" tukas aksa kembali.
"gue maafin lo, bukan berarti gue mau kita balikan" ketus anggi.
"gue tau lo masih sayang sama gue, gak usah sembunyiin kalik" ujar aksa terus terang.
"pede banget lo somplak" marah anggi.
"kepedean masih aja dipelihara" tambahnya.
"gengsi masih aja dipelihara" sindir aksa.
"udah deh sa, gak usah carik masalah, ini masih pagi, jangan buat orang emosi" putus anggi yang sudah kewalahan menghadapi sikap aksa.
"siapa yang carik masalah cobak" ujar aksa pada anggi.
"udah deh, gue mau berangkat ke kantor, ntar gue telat lagi" pamit anggi.
"ya udah, berangkat bareng aja makanya" tawar aksa.
"nggak mau" balas anggi penuh penekanan.
"gue gak suka ditolak" tukas aksa.
"gue gak suka dipaksa" cibir anggi.
"gue gak maksa" bela aksa.
"ya udah, jangan paksa gue buat berangkat sama lo" ujar anggi pada aksa.
"tapi gue gak mau ditolak" sanggah aksa.
"egois banget lo somplak" ketus anggi.
"dari dulu sampe sekarang masih aja lo pelihara sifat kayak gitu" lanjutnya.
"tapi lo suka kan walaupun gue gitu" goda aksa.
"nggak" balas anggi singkat.
"owhhh gitu ternyata" balas aksa dengan senyum jahilnya.
"gue mau berangkat ke kantor" putus anggi.
"barengan" ujar aksa.
"ini pernyataan bukan pertanyaan" lanjutnya.
"gak mau" tolak anggi.
"atau lo mau " aksa menggantungkan kata katanya.
"gue gak takut sama ancaman lo, bapak aksa putra dirgantara" ujar anggi berani.
"lo mau lembur di kantor seminggu gara gara tugas kantor yang numpuk" ancam aksa.
"itu lebih baik bapak aksa" ujar anggi tersenyum.
Mengetahui ancamannya tidak mempan, aksa menggertak anggi kembali.
"udah deh, gue mau berangkat ke kantor" ujar anggi kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Disappear, please! (Tahap Revisi)
Ficção AdolescenteDibalik setiap hubungan pasti ada rahasia yang tersembunyi. Jalan dan lika liku setiap hubungan tentu berbeda-beda Namun apakah dengan disembunyikan, akan membawa efek baik bagi setiap hubungan? Atau malah sebaliknya, dan bagaimana mereka harus meng...