-38- [ Pemberhentian Bus ]

416 62 21
                                    

"eonnie kenapa kita turun disini? kan masih ada beberapa pemberhentian lagi harusnya" ucap Sinb.

"daerah ini sudah banyak berubah Sinb, ada pemberhentian bus yang langsung berhenti di dekat restoran yang kita tuju" ucap Sowon.

"tapi kan di dekat sini tidak ada pemberhentian bus"

"kan aku sudah bilang banyak yang sudah berubah, kau lihat itu? disana" ucap Sowon sambil menunjuk salah satu pemberhentian bus yang ada lumayan jauh di depan.

Sinb terdiam melihat pemberhentian tersebut. Lokasi pemberhentian bus itu berada di jalan yang sering mereka lewati dulu.

Mereka pun duduk di pemberhentian bus tersebut, menunggu bus yang akan datang.

"sejak kapan pemberhentian ini dibangun?" tanya Sinb.

"entahlah, tiga setengah tahun yang lalu?? "

mereka pun saling diam selama beberapa saat.

"Halte Bus.. Aku senang berada disini, disini hatiku bisa merasa tenang..... Disaat matahari terlalu terik, atau disaat hujan deras turun, halte bus ini bisa menjadi salah satu tempat berteduh sementara. Disaat menunggu bus, kau pasti sangat senang kan, kalau bus yang kau tunggu datang?" ucap Sowon.

"Sama halnya dengan hidup, kadang disaat sesuatu yang berat datang, sesuatu yang membuat kita lelah, sesuatu yang membuat kita sakit, kita bisa berteduh sebentar, sambil menunggu hal baik yang akan datang. Ketika hal baik datang menjemput, kita harus segera mengikutinya, dan dari sana kita akan mendapat kekuatan yang baru untuk menjalani sulitnya perjalanan hidup" lanjut Sowon lalu tersenyum sambil menatap lurus kedepan.

Sinb pun melihat kearah Sowon.

"aku senang kau bisa melihatnya seperti itu... kuharap pemikiranmu itu tidak akan berubah, seperti konsepmu terhadap ombak dulu" ucap Sinb.

"maksudmu? "

"Api dan air, kedua hal ini bisa menjadi penolong, tapi bisa juga menjadi bencana. Semua hal di dunia ini ada sisi baik dan sisi buruknya, tidak ada yang sempurna. Sekarang semuanya bergantung padamu, mana yang mau kau lihat? Jika kau hanya ingin melihat sisi buruknya, semua hal di dunia ini akan gelap dan suram untukmu. Namun jika kau melihat sisi baiknya, maka hidupmu bisa lebih bersyukur dan bahagia. Aku harap kau akan memilih sisi baik itu" ucap Sinb.

kenapa kata-katanya mengingatkanku pada eomma? -batin Sowon.

"Sowon eonnie... apa kau masih membenciku?" tanya Sinb.

"kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu" tanya Sowon.

"aku hanya ingin tau.. karena dari apa yang kau katakan kepadaku sejak kemarin-kemarin, aku rasa kau masih marah dan membenciku"

"maaf, aku sungguh tidak bermaksud"

"tidak, tidak masalah.. aku hanya ingin tau apakah kau masih membenciku atau tidak, aku juga tidak keberatan jika kau masih membenciku karena memang aku pantas untuk itu" ucap Sinb.

"namun aku ingin kau tahu bahwa aku sama sekali tidak bermaksud untuk mempermainkanmu, atau mendekatimu lagi. aku hanya ingin kita bisa memiliki relasi, meski bukan seperti dulu, setidaknya sekarang kau dan aku ada relasi dalam pekerjaan. kita masih bisa kan hanya sekedar menjadi manager dan trainee? " tanya Sinb.

karena kau bicara seperti ini aku malah jadi berharap kita bisa lebih dari itu -batin Sowon.

"tentu saja" ucap Sowon.

"gomawo"

"bagaimana denganmu? apa kau membenciku? "

bus yang mereka tunggu pun tiba, dan mau tidak mau mereka harus segera naik. bus tersebut cukup ramai sehingga Sowon dan Sinb pun harus duduk terpisah.

Connected [KSJ x HEB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang