❤ Menunggu Cinta Pertama ❤

2.9K 493 67
                                    

Holla, untuk menyambut tahun baru 2021, saya menulis cerita Twoshoot ini untuk semua teman-temanku 😊

||

||

||

Happy Reading

||

||

||

Apa kalian percaya dengan keajaiban?

Apa kalian percaya dengan cinta pertama?

Apa kalian percaya dengan cinta sejati?

Apa kalian percaya dengan keajaiban cinta?

Apa kalian sanggup setia demi cinta pertama yang bahkan kalian tidak tahu di mana ia berada saat ini?


Rian adalah salah satu manusia yang percaya pada keajaiban, pada cinta pertama dan pada kekuatan cinta sejati! Ia juga tetap setiap pada sang cinta sejati meski belasan tahun telah berlalu.

Lalu siapa sesungguhnya cinta sejatinya?

Mari kita flashback pada kejadian lima belas tahun silam, saat Rian masih seorang bocah sepuluh tahun.





Flashback

"Rian, ayo pulang, hari sudah hampir gelap ini!" Suara ibu memanggil di kejauhan, tapi Rian seakan tak mendengarkan. Ia masih sibuk bermain perosotan menuruni bukit.

"Ri, ini malam tahun baru lho, kok kamu gak mau siap-siap? bukannya Dimas dan Jihan akan mengajakmu menonton kembang api di alun-alun desa?" Barulah saat ibu mengatakan hal itu, bocah bertubuh kurus tinggi itu bergeming, ia segera berlari menyusul langkah kaki ibunya untuk pulang.



Setelah selesai makan malam, Rian dijemput oleh teman-temannya menuju alun-alun desa, di mana semua penduduk akan berkumpul untuk merayakan malam pergantian tahun. Banyak makanan disediakan, akan ada pesta kembang api juga yang diadakan oleh pengurus desa terutama pak kades.

Rian awalnya berkumpul bersama teman-temannya, ketika sudah memasuki jam setengah dua belas malam, tiba-tiba hasrat ingin buang air kecil tak bisa ditahan lagi. Maka anak kecil itu segera pamit kepada teman-temannya dan berlari mencari tempat sepi untuk menuntaskan hajat. Setelah selesai buang air kecil, ia berbalik dan terkejut ketika di depannya telah berdiri seorang anak seusia dirinya.

Dari penerangan lampu di balai desa, dapat Rian lihat jika anak ini bertubuh lebih kecil, bermata sipit, berhidung kecil dan kedua bola matanya berbinar-binar, mengingatkan Rian akan tokoh-tokoh komik dari buku yang sering dibawa kak Ega, sepupunya yang tinggal di kota.

Sangat cantik. Rambutnya panjang sepundak, poninya juga sangat cantik, seperti anak gadis Jepang dalam komiknya kak Ega.


"Hallo," sapanya ramah, suaranya terdengar campreng.

"Ha-hallo juga!" Sapa Rian masih kaget.

"Arra juga kebelet pipis, Arra boleh pipis di sana?" Si kecil bertanya sembari nampak mengeluh.

"Jangan! anak perempuan gak boleh pipis sembarangan!" Rian mencegah.

Si kecil berkedip-kedip lucu, ia nampak bingung, entah bingung dengan ucapan Rian atau bingung karena kebelet pipis?


Malam Tahun Baru Kelima Belas✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang