Jungkook belum lama sampai di studio setelah makan siang dengan Seokjin dan timnya. Dan hal pertama yang Eunbi lakukan setelah Jungkook datang adalah menyetel rekaman piano Jaehyun, menunggu reaksi pria itu dengan penuh harap.
"Itu bagus," jawab Jungkook, "Kau yang merekamnya juga."
Eunbi yang duduk di kursi itu tersenyum, sudah cukup puas mendengar itu.
Tapi Jungkook merasa itu tidak cukup, "Bagaimana aku harus memberimu selamat?"
"Apa yang akan kau lakukan?"
"Aku belum pernah memikirkan sesuatu yang seperti ini sebelumnya," sahutnya kebingungan, membuat Eunbi tertawa kecil.
"Eunbiㅡ"
Suara Yerin dan pintu yang terbuka membuat tawa Eunbi berhenti. Ia sontak berdiri, sementara Jungkook hanya memandang Yerin.
Yerin menatap Eunbi dan Jungkook bergantian, "Kalian.."
"Dia orang yang menyewa studio tengah malam," jelas Eunbi cepat, "Dia 'Sebelum Fajar'."
Yerin menutup mulutnya dengan tangan, "Itu.. pamanku?"
"Kurasa aku harus pergi sekarang," potong Jungkook.
Ia melempar senyum pada Eunbi, kemudian pada Yerin.
"Semoga harimu menyenangkan," ucap Yerin refleks selagi Jungkook berjalan ke luar. Ia kemudian memiringkan kepalanya.
"Tunggu sebentar," katanya pada Eunbi.
Kakinya bergerak cepat menuruni tangga mengejar Jungkook. Suaranya sangat keras hingga Jungkook berhenti dan memutar tubuhnya kembali.
"Semoga harimu menyenangkan," ledek Jungkook.
"Kenapa kau tidak memberi tahu padaku kalian kenal?" tanya Yerin gemas.
"Kami dekat," sahut Jungkook santai.
Yerin memukul punggung Jungkook dengan keras hingga pria itu mengaduh, lalu meliriknya dengan sinis seraya berjalan naik kembali.
Jungkook hanya tertawa melihat reaksi Yerin, setelah itu membalikkan tubuhnya ke arah luar.
Yerin membuka pintu ruang studio lagi, kali ini benar-benar memberi tahu tujuannya tadi menghampiri Eunbi.
"Aku ingin mengucapkan selamat pada rekaman pertamamu, jadi aku melakukannya dengan perbuatan nyata daripada dengan omong kosong."
"Cek rekeningmu," lanjutnya.
Eunbi menurut, memeriksa ponselnya. Yerin menunggu dengan senyum lebar, beberapa saat kemudian Eunbi menutup mulutnya, "Kenaikan gaji."
"Kau adalah teknisi suara utama kami," ucapnya bangga. Eunbi berkali-kali mengucapkan terima kasih.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
