"Mungkin lu bakalan geli, tapi gw gak suka kalo lu terluka, karena gw merasa gagal jagain orang yang gw cinta"
A Poem Tilted You Present
.
.
."Jacob, nanti kamu dateng ke rumah Tante ya! Harus!"
Ucapan sang ayah di pagi hari membuat jacob terdiam
Perkumpulan lagi?
Jacob tak ingin datang sebenarnya, di keluarga sang ayah jacob seperti di anggap remeh karena tidak meneruskan profesi dokter seperti kebanyakan keluarga itu
Hanya di keluarga sang ibu jacob di sambut hangat, tapi sialnya keluarga sang ibu rata-rata berada di luar kota atau malah luar pulau
Membuat jacob mau tak mau hanya bertemu dengan keluarga sang ayah
Dan hari ini jacob harus melakukan ini lagi
Menahan sakit hati di remehkan saudara dari ayahnya itu
Jacob menatap sang ibu, wanita cantik paruh baya itu hanya mengangguk seakan menyuruh anaknya untuk datang
Ia hanya menghela nafas, jangan salahkan jacob jika nanti mood dia akan berantakan karena acara itu
.
.
.
.
."Hey, kenapa bengong!" Sapa eric setelah memberhentikan motor tepat di hadapan jacob yang melamun
Jacob menggeleng lalu tersenyum dan menerima helm dari eric
"Gak papa kok!" Kata jacob, kemudian ia memakai helmnya dan menaiki motor eric
"Emhh eric nanti-"
"Anterin ke rumah tante kamu kan?" Tanya eric
Jacob hanya tertawa mendengarnya lalu mengangguk
"Kok kamu tau?"
Eric merapikan helmnya lalu menyalakan motornya sebelum menjawab
"Mamah bae tadi chat"
Lalu eric menjalankan motornya membuat jacob bingung
"Chat apaan?" Tanya jacob di tengah-tengah perjalanan
"Hah? Apaan gak denger!"
"Ishhh chat apaan mamah ke kamu?"
"Hah chat?"
Ya, bukankah problematika mengendarai motor memang seperti ini?
"Nanti aja nanyanya kalo lampu merah!" Kata eric final, jacob mengangguk walau eric tak melihatnya
Lampu merah menemui para pengendara membuat beberapa mengumpat karena di kejar waktu
"Jadi, kamu mau tanya apa?" Tanya eric setelah mengerem motornya
"Kamu di chat mamah apa aja?" Tanya jacob penasaran
KAMU SEDANG MEMBACA
A Poem Titled You
FanfictionTentang kamu dan segala aksara yang menggambarkan mu Tentang kisah cinta anak manusia yang sederhana namun di buat rumit oleh lakonnya Lantas bisakah cinta mereka berjalan dengan lancar? Karena kamu layak nya ribuan aksara para pujangga terlalu inda...