Prolog

19 11 8
                                    

Gadis dengan rambut pirangnya yang di ikat ekor kuda itu sudah terlihat agak berantakan terlihat bingung dengan posisi titik GPS di hp nya, menoleh ke kanan dan kiri lalu menggaruk kepalanya bingung.

"Ini gimana sih? Kenapa susah banget ngeliatnya, Ryuu lo bener-bener brengsek! Udah tau gue gak paham sama maps emang biadab," katanya nelangsa berharap seseorang yang ia sebut namanya tadi langsung hadir di hadapnya sekarang juga agar ia bisa menghantam wajah datar itu dengan kepalan tangannya.

Gadis itu semakin bingung melihat titik itu bergerak, ia bingung melihatnya. Sebenarnya itu maju atau mundur sih? Kenapa juga ia merasa semakin bodoh, ia berdecak kesal ingin sekali menghantam wajah seseorang sekarang. Lelah berdiri, ia memilih duduk dibangku halte yang sudah sepi karena bisnya sudah berangkat dari 20 menit yang lalu, ia mengecek kembali hpnya melihat titik gps masih bergerak atau tidak

Ting..!!

kedutan kesal muncul dikening Hikari, keinginannya untuk meninju wajah datar milik Ryuu semakin menjadi- jadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kedutan kesal muncul dikening Hikari, keinginannya untuk meninju wajah datar milik Ryuu semakin menjadi- jadi.

"Ya Tuhan tabahkan lah hati hambamu ini jangan sampai kelepasan nendang wajah ganteng ciptaanmu, Aamiin." mulutnya berkomat kamit berdoa sekaligus mengumpati Ryuu.

suara motor yang sudah sangat di kenalinya terdengar dari jauh, ia langsung berdiri bertolak pinggang menunggu pengendara motor sampai di depannya.

"lo kemana dulu sih brengsek? ya tuhan hari ini gue udah keseringan ngumpat gara-gara lo tinggal dalam keadaan kelaparan, kemana hati nuranimu wahai anak muda? lo jual atau gimana tuh hati nurani sampai tega ninggalin gue dalam keadaan kelaparan dengan dompet kosong melompong senggaknya tinggalin duit jajan kek! ini kagak sama sekali kurang brengsek apalagi wahai dirimu Naga kampreetttt..!!" Cercanya langsung saat motor hitam itu berhenti di depannya, sedangkan yang di cerca memutar bola matanya malas di balik kaca helm full face miliknya.

"halah berisik cepetan naik gue tinggal nih!!" sahutnya datar membuat Hikari semakin jengkel tapi tetap menurut untuk naik kemotor dengan bahu Ryuu sebagai tumpuannya.

Ryuu melirik kaca spion hanya untuk melihat wajah cemberut Hikari, ia terkekeh tanpa suara melihatnya dan mulai menjalankan motornya perlahan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HikaRyuu'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang