10 : Menaruh curiga

113 24 0
                                    

"Aku hanya takut pada akhirnya kita bukannya saling mengalah tapi lebih menjadi saling egois,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya takut pada akhirnya kita bukannya saling mengalah tapi lebih menjadi saling egois,"

---

Setelah perdebatan tadi, baik Alura ataupun Nathan tak ada yang membuka mulutnya. Bahkan rencana mereka untuk menikmati kerak telor pun gagal. Sekarang keduanya sedang dalam perjalanan pulang karena orang tuanya meminta Nathan pulang lebih awal karena ada acara mendadak.

Biasanya jika di situasi sekarang Alura akan terlelap, tapi karena pikirannya terlalu penuh ia bahkan tidak mampu untuk memejamkan matanya. Ia hanya terdiam menatap jalanan yang begitu lengang dan matahari yang hampir tenggelam di ujung sana.

Alura tau seharusnya ia ataupun Nathan tidak seperti ini, tapi ia pun tidak tau harus membuka pembicaraan seperti apa. Dan Alura rasa Nathan pun merasakan hal sama, karena perdebatan tadi memang cukup serius dan itu pertama kali, karena biasanya Nathan yang selalu berusaha mencairkan suasana. Tapi berbeda dengan hari ini, Nathan bahkan tak bersuara sedikit pun.

Mungkin pemuda itu akhirnya bisa melampiaskan emosinya meskipun secara tidak langsung. Tapi jujur Alura tidak suka suasana seperti ini, rasanya terlalu canggung mengingat hanya ada dia dan Nathan sekarang.

Karena mulutnya hanya menutup rapat ia tiba-tiba merasa haus. Saat ia hendak mengambil botol yang terletak ditengah tidak sengaja membuat tangannya bersentuhan dengan Nathan yang hendak mengambil sesuatu juga.

Membuat kedua netra berbeda warna itu akhirnya bertemu dan sejenak membuat mata Nathan terdiam. Alura hendak menarik tangannya kembali namun ia kalah cepat, Nathan lebih dulu menggenggam tangan mungil itu.

"Aku hampir menggila Al karena kita sama-sama diam seperti tadi," Akhirnya Nathan bersuara.

"Kamu masih marah sama aku Nath?"

"Aku mau kita berhenti bahas tadi, dan aku mau kita lupain hal itu. Aku tau itu memang perlu kita bahas, tapi ngga sekarang!" Nathan mengeratkan genggamannya lalu beralih menatap Alura yang lebih dulu menatapnya, "Aku belum siap Al, sama sekali belum siap.."

Alura mengangguk pelan lalu beralih merapihkan poni Nathan yang terlihat berantakan, "Aku minta maaf,"

"No, jangan minta maaf kamu tau bukan aku benci kata maaf,"

Alura mengangguk kembali lalu tersenyum tipis, dan menyenderkan kepalanya di bahu Nathan, sementara Nathan mengeratkan genggamannya dan ikut menyenderkan kepalanya diatas kepala Alura.

"Harusnya ini jadi hari bahagia untuk kita, tapi aku malah merusaknya Nath," gumamnya.

"Kita masih punya banyak hari lain Al,"

[S1D] My Star || Na Jaemin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang