kembali lagi ke sini, tempat di mana kisahku bermula bersama seorang cendana kalfaharis. tempat di mana pertama kali dia menunjukkan senyumnya dan pertama kali dia menjadikanku teman.
bersamaan dengan itu, kilasan balik peristiwa di lapangan sepak bola tadi siang terpatri kembali di otakku. masih dengan perasaan tidak menyangka, mana mungkin haris sekasar itu.
hujan kembali turun sama seperti kejadian sebulan yang lalu. ini yang aku tunggu. aku harap hujan kali ini mampu menyapu bersih semua kenangan tentang haris, apapun itu, ucapannya, senyumannya dan sikap manisnya, aku harap akan hilang terbawa arus hujan.
semakin lama hujan semakin deras. air hujan mulai tempias merembes masuk ke halte. aku yang sengaja tidak membawa jaket terpaksa mepet-mepet ke pojokan. dingin sekali.
ingin pulang, tapi takut kehujanan. aku tidak ingin sakit, cukup hatiku yang sakit, jangan tubuhku juga.
ya sudah, tak apa. menikmati hujan malam-malam begini juga tidak buruk walau membuatku kedinginan setengah mampus.
aku terkekeh saat dingin semakin menyergap. dinginnya melebihi yang aku perkirakan. hingga kini aku dibuat menggigil. hnghhh, aku menyesal keluar malam saat tahu hujan akan turun hanya untuk melampiaskan kesedihanku.
bahkan sampai sekarang, aku masih berani mengumpati haris dengan kata 'sialan'.
astaga, mataku berkunang-kunang. jangan sampai aku pingsan di sini dan berakhir bangun di rumah sakit. beruntungnya aku tidak merasa seperti melayang-layang walau nyatanya kepalaku sedikit berputar.
dan sepertinya aku gila.
di seberang jalan, aku melihat haris dengan payung yang sama seperti yang dia bawa sebulan yang lalu. mana mungkin ada haris.
aku tersenyum konyol. kalau orang lain akan mabuk karena meminum minuman beralkohol, maka aku akan mabuk saat merasa kedinginan seperti sedang dibekukan.
"haris ... tolong ...."
sekiranya, hanya itu yang aku ucapkan saat melihat haris menyebrang jalan untuk menghampiriku.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] hujan malam✔
Fanfictionseharusnya, malam itu aku tidak pernah pergi hanya untuk menikmati hujan kalau akhirnya aku akan bertemu denganmu. 2020 ; kanvasrasa