Letters in Winter

2.4K 240 21
                                    

A story written by Aquarius17Girl

Theme & Genre

[Christmas. Romance. Action]


-o00o-

Sekarang, Taeyong berada di sebuah gedung tua kosong yang entah—dia tidak tahu dimana gedung ini berada. Yang pasti Taeyong ketahui adalah, dia sedang berada di alam mimpinya. Akhir-akhir ini Taeyong selalu mengalami Lucid Dream, suatu mimpi yang bisa dikendalikan oleh orang yang sedang bermimpi.

Taeyong berjalan menyusuri gedung tua tersebut dengan kepala yang menengok ke kanan dan ke kiri, mencoba mencari seseorang yang mungkin saja dapat dia temukan.

Tepat di salah satu ruangan yang terdapat di gedung ini, Taeyong mendapati sekelompok orang yang sedang berkumpul membentuk sebuah lingkaran kecil.

Taeyong ingin berjalan menghampiri sekelompok orang tersebut, namun sebuah tangan mencekal pergelangan tangannya dengan erat.

Taeyong menoleh dengan raut wajahnya yang menunjukan keterkejutan. Dan mendapati seorang pria tampan yang kemarin dia temui—di mimpi sebelumnya.

“Jaehyun?”

“Sedang apa kau disini?”

“Aku tidak tahu, tiba-tiba aku berada di gedung ini. Lalu, apa yang kau lakukan disini?”

“Disini berbahaya, ayo kita pergi.”

Jaehyun menarik kencang tangan Taeyong untuk segera pergi meninggalkan tempat itu. Sesekali Jaehyun melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya, setelah itu dia menambah kecepatan berlarinya sambil terus menarik tangan Taeyong.

Sesampai di luar gedung—dengan langkah yang sudah menjauh dari gedung tersebut, Taeyong mendengar sebuah ledakan yang sangat kencang dari arah belakang tubuhnya.

Menghentikan langkah berlarinya, Taeyong menoleh kearah belakang dan mendapati sebuah gedung tua kosong itu sudah hancur dengan sisa-sisa api yang membakarnya.

“Kau yang melakukan itu?” tanya Taeyong dengan wajah ketakutannya.

Jaehyun hanya menganggukan kepalanya dengan santai.

“Kenapa? Di dalam gedung itu masih ada orang,  Jaehyun!” teriak Taeyong frustasi.

“Mereka semua pengkhianat Taeyong, mereka semua pantas mati.”

Taeyong menjambak rambutnya sendiri sambil memejamkan mata erat.

..

..

Dengan napas terengah, Taeyong terbangun dari mimpinya. Sejak salju pertama turun—Taeyong selalu di hantui dengan berbagai mimpinya yang menakutkan, setelah itu dia akan menemukan sebuah surat dengan bunga yang berada di depan pintu toko bunganya.

Melirik jam dinding, Taeyong segera bergegas untuk membersihkan tubuh yang berkeringat agar bisa lebih cepat membuka tokonya.


-o00o-


“Sudah ku katakan, Lucid Dream yang kau alami tidak akan mempengaruhi kehidupan nyatamu.”

“Lalu, bagaimana dengan seseorang bernama Jaehyun? dia selalu hadir di setiap mimpiku.”

“Mungkin dia seseorang Dream walker?”

“Kau tahu itu tidak pernah ada kan?”

“Ah aku tau, mungkin dia hanya seseorang yang terbentuk dari sebuah imajinasi mu sendiri.”

MOIRA《Jaeyong》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang