Episode 16

10 2 0
                                    

Keesokan paginya anisa yang berangkat sekolah setelah membereskan keperluan neneknya, seperti cemilan dan air minum sudah tersedia. Nah baru bisa lega untuk berangkat kesekolah, melihat semua sudah siap anisa mencium tangan neneknya.
"Nek, anisa berangkat kesekolah dulu ya, nenek baik-baik yah nanti anisa pulangnya agak siang terus anisa juga gak lama di rumah karena harus kerja di lestoran pak samad." Ujar anisa sambil menciun kening neneknya.

"Kamu ati-ati yah nis, inget kalo apa-apa baca doa jangan tinggalkan kewajiban kamu." Nasehat neneknya.
"Selalu nek anisa gak bakalan lupa apapun nasehat nenek, anisa berangkat ya nek. Assalamualaikum."
"Walaikumsalam."

Berjalan menujuh sekolah, kaget karena ada mobil yang menghentikan langkahnya.
Keluarlah si bayu dari dalam mobil tersebut, membuat anisa menaikan satu alisnya.
"Anisa~" panggil bayu.
"Iya, ada apa bayu." Jawab anisa seraya menatap bayu yang merundukan kepalanya.
"Kamu baik-baik sajakan."
"Kenapa kau tanyakan, menurutmu gimana keadaanku sekarang."
"Anisa aku minta maaf ya, jika aku adalah kesalahan dan beban bagimu, biar aku yang pergi aku tak akan mengganggumu lagi, atau ikut campur dalam hidupmu."
"Apa maksdmu, kamu salah minum obat ya."
"Aku serius anisa."

"Bayu, kamu gak usah menghilangkan dirimu dari siapapun aku gak menayalahkanmu atas kejadian waktu itu, itu juga bukan salahmu mereka saja yang salah artikan perhatianmu terhadapku, karena pikiran mereka terlalu pendek. Aku selalu mempercayaimu, aku tak punya dendam apapun padamu, jadi kamu tidak usah pindah atau menghilang begitu saja, kau tetap temanku." Ujar anisa menyakinkan bayu yang seakan-akan putus asa.

Mendengar hal itu bayu menjadi merasa percaya diri lagi dan wajahnya kembali ceria seakan teriknya matahari ini terkalahkan oleh sinar kebahagian bayu saat ini, melihat anisa yang tersenyum dengan tulus padanya saat ini.
"Beneran kamu gak marah padaku nis." Tanya bayu menyakinkan dirinya.
"Iya bayu aku gak marah atau dendam padamu." Jawab anisa.

"Syukurlah. Ayo kita berangkat bersama, tolong jangan tolak aku, jika kau menolaknya aku merasa kamu belum sepenuhnya memaafkan aku." Ucap bayu memaksa, itu membuat anisa terdiam dan berfikir keras.
Jadi sulit untuk menolak ajakan bayu saat ini, terpaksa anisa ikut dengan bayu.
"Baiklah, ayo kita berangkat."

Sesampainya sekolah, di halaman dekat  parkiran motor guru, anisa dan bayu berpisah jalan, anisa lewat jalur biasa sedangkan bayu lewat jalan memutar untuk menghindari gosip lanjutan dan menyusahkan anisa lagi, bayu hanya ingin anisa aman dan tidak mau membuat anisa di kucilkan dari teman-teman cewe ya hanya gara-gara dirinya.

"Kamu mau kemana bay." Tanya anisa.
"Lewat jalan belakang kopsis nis."  Jawab bayu.
"Kok gitu, lewat jalan ini kan lebih cepet."
"Biasa lewat sini, jadi suka latah." Ujar bayu ngeles.
"Udah lewat sini aja, jangan ngambil jalur mutar lagi." Ujar anisa.
"Nggak apa-apa, aku ke sini dulu ya sekalian mau beli sesuatu di kopsis." Ujar bayu gelagapan bicara.

("Kenapa sama sikap bayu, kok aneh gitu sih, apakah dia masih kepikiran .") Dumalan dalam benak anisa.
Sesampainya di kelas anisa duduk di kursinya tak bersilang lama bayu juga masuk kelas melihat teman-teman bayu sudah menyambutnya dengan antusias. "Bayu, kemarin permainan basketmu lumayan juga, apakah kau pernah main basket juga selain bola sepak." Tanya Supri.
"Aku suka semua jenis olaraga bola jadi semua aku tahu."
"Golf dan tenis kau juga tahu." Ujar anjas.
"Iya aku tahu."

Disisi lain anisa sesekali melihat gerombolan itu bercengrama dan bercanda bersama, anisa hanya bisa tersenyum tipis, kembali ke buku catatannya, melihat banyak halaman yang sudah goyang, karena anisa membeli buka yang murah jadi bukuya sudah banyak yang lepas dari cangkang buku.

Menghela nafasnya, jam pelajaran di mulai anisa.
"Selamat lagi anak-anak." Ucap guru.
"Pagi pak." Jawab serempak.
"Kita akan mengadakan ulangan harian, apakah masih ingat pelajaran yang minggu lalu, tentang bencana alam dan resiko bahya apa saja yang akan terjadi dan penangulangannya. Maka kita akan ulangan seputar bab 6 dan bab 7."

"Pak open book kan pak." Ujar salah satu murid.
"Ouh itumah bukan namanya ulangan dong, kalo open book. "
"Yah~" dengan serempak.
"Hahhaa! Sudah-sudah bapak beri keringan, kalian baca lagi bab 6 dan 7 bapak beri waktu 1 jam buat baca."

Selesai baca ulangan harian di mulai sangat melelahkan banyak anak yang mencatat untuk cara-cara licik untuk mencontek mereka, anisa tak pernah menegur hal itu, karena nanti dirinya di salahkan lagi, jadi anisa hanya diam.

Selesai ulanga bel istrirahat dibunyikan, seperti biasa anak-anak lain pergi ke kantin kecuali anisa, ia malah menyisakan waktu istrirahat dengan tidur. Bayu melihat itu, melihat anisa yang tak keluar kelas membuat bayu binggung dengan anisa.

Bersambung...

Terimakasih.

Kamis 31 Desember 2020.

Melamarmu Dengan Bismillah (Review Dulu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang