[✅] Operation Wedding - Aeshypenkly

Chapter O6 : Ketauan Ayah

Karina, Ningning, Jihan, dan Zoa melangkahkan kaki mereka memasuki rumah. Keempatnya berjalan melewati sofa ruang tamu tanpa menyadari jika Ayah Jin Goo duduk disana dan menatap mereka dari layar televisi yang mati.

"Habis dari mana kalian?" tanya Ayah Jin Goo membuat empat perempuan itu berhenti melangkah. Mereka membalikkan tubuh dan berjalan menuju Ayah Jin Goo dengan pelan.

"Habis jalan-jalan, Yah." jawab Zoa dengan raut wajah ketakutan. Apalagi mereka bisa melihatnya dengan jelas kalau rahang Ayah Jin Goo mengeras.

"Duduk." titah Ayah Jin Goo yang langsung diikuti oleh empat perempuan itu.

Setelah melihat anak-anaknya sudah duduk, Ayah Jin Goo melempar testpack ke atas meja membuat mereka terkejut, terutama Jihan.

"Bi Sari nemuin ini diatas nakas yang ada di kamar Jihan."

Mereka terdiam mendengar ucapan Ayah Jin Goo. Menundukkan kepala karena takut dengan tatapan tajam dari laki-laki paruh baya tersebut.

"Jihan, kamu hamil?" tanya Ayah Jin Goo yang kini menatap anak ketiganya. Jihan menggigit bibir bawahnya, keringat mulai membasahi keningnya.

"Jihan, jawab." ujar Ayah Jin Goo membuat Jihan semakin ketakutan.

"JAWAB!" teriak Ayah Jin Goo sambil memukul meja tamu yang terbuat dari kaca itu dengan cukup kencang.

Mereka berjengit kaget. Zoa mendekatkan tubuhnya ke Karina yang duduk di sebelahnya, sedangkan Ningning mengelus tangan Jihan pelan guna menenangkan adiknya itu.

"Iㅡiya, Yah..." jawab Jihan lirih. Kedua matanya tertutup seiring dengan air mata yang mengalir di sudut matanya.

"Siapa yang ngelakuinnya?"

"Juㅡ Jungwon..."

"Pacar kamu?"

"Iya, Yah."

Ayah Jin Goo menghela napas dan mengusap wajahnya. Kemudian kedua matanya beralih ke putri sulungnya. "Apa kamu juga udah ngelakuinnya sama pacar kamu, Karin?"

Tentu saja pertanyaan mendadak yang dilontarkan oleh ayahnya itu membuat Karina terkesiap. Perempuan itu menganggukkan kepalanya dengan kaku.

Ayah Jin Goo mendengus kencang. Ia berkacak pinggang seraya menatap keempat anaknya dengan tidak percaya.

"Sebulan yang lalu kalian bukan izin jalan-jalan ke mall. Apa ayah benar?"

Jangan tanyakan dari mana Ayah Jin Goo bisa mengetahui kebohongan anak-anaknya, karena sebenarnya laki-laki paruh baya itu memiliki orang suruhan tersendiri khusus untuk memantau keempat anaknya.

"Kalian izin ke ayah kalo kalian mau ke mall buat jalan-jalan. Tapi nyatanya kalian ke club bersama pacar kalian itu. Ayah gak nyangka kalo kalian sekarang udah mulai berbohong ke ayah."

Ayah Jin Goo menghela napasnya. Ia memijit keningnya kemudian menatap Karina, Ningning, Jihan, dan Zoa yang masih menundukkan kepala mereka.

"Rencana apa yang kalian bikin, nak?" tanya Ayah Jin Goo dengan suara lemah. Ia merasa gagal sebagai seorang ayah. Apakah didikannya terlalu keras hingga keempat anaknya itu berbohong? Apakah ia terlalu membiarkan anak-anaknya untuk bergaul hingga salah satu dari mereka hamil? Atau apakah ia yang kurang berkomunikasi dengan keempat anaknya?

Ayah Jin Goo mengacak rambutnya lalu bangkit dari posisi duduk. Ia menatap keempat anak perempuannya itu.

"Kalian akan ayah hukum. Kalian akan diantar-jemput oleh supir, masing-masing dari kalian akan punya supir pribadi nanti. Sehabis kerja atau kuliah, langsung pulang. Gak boleh mampir kemanapun karna nanti akan ayah tanyain ke supir. Dan, satu lagi... Kalian gak boleh berkomunikasi dengan pacar kalian. Mau itu chattingan, video call, voice call, atau bahkan ketemuan di tempat kerja atau kampus.

Kalo kalian ketauan ngelanggar itu semua, putusin pacar kalian. Dan ayah jodohin kalian ke anak-anak teman ayah. Ngerti?"

Karina, Ningning, Jihan, dan Zoa langsung menganggukkan kepala mereka. Setelah itu, Ayah Jin Goo berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.

Tanpa keempat perempuan itu sadari, Ayah Jin Goo memiliki rencana lain untuk kekasih mereka.

● ● ●

Singkat banget hikd.

Btw, kalian suka gak sama ceritanya?

Takut garing akutu:"(