I Just Want To Be Loved 6

359 31 23
                                    

Annyeong.... 🤗🤗
Gimana kabar kalian semua? Aku harap kalian dalam keadaan baik2 saja ya... stay healty guys...

Sebelumnya aku minta maaf bangeeet sama kalian semua, karena udah 2 bulan ini aku gak update, tapi.... 2 bulan itu aku gak leyeh2 kok (sapa juga yg nanya). Sorry ya udah buat kalian menunggu, #kekyangceritanyaditungguaja.

Ada beberapa hal kenapa aku gak update nih cerita. Maaf ya.. 😁😁

Happy reading guys...

Oh ya, jangan lupa VOTE DAN KOMEN, OK👌

Sudah seminggu sejak so eun sadar dari tidurnya. Kim bum tidak pernah absen untuk menjaga so eun. Kini libur sekolah pun sudah tiba, jadi kim bum tidak perlu khawatir dengan absensinya karena menjaga so eun.

Kim bum selalu bergantian dengan nyonya kim untuk menjaga so eun. Setiap 2 hari sekali, kim bum selalu mengganti bunga yang ada di kamar rawat so eun. Kali ini dirinya juga sedang membawa bunga. So eun tersenyum menyapa kekasihnya tersebut.

Kim bum duduk di kursi yang tersedia di sebelah brankar so eun. Ia mengecup kening so eun sekilas kemudian beralih pada bibir pucat itu.

"Bagaimana kondisimu hari ini?" Tanya kim bum sambil mengusap jemari tangan so eun yang berada dalam genggamannya.

"Aku merasa baik, hanya saja perutku sering mual."

"Pasti itu efek kemo ya?" So eun mengangguk.

"Kim bum, kau ingat tidak tempat waktu kita kecil dulu?"

"Tentu saja aku mengingatnya. Memangnya kenapa?"

"Aku ingin sekali kesana."

"Nanti, aku akan membawamu kesana, tapi kau harus sembuh dulu. Kalau sekarang kondisimu tidak memungkinkan untuk keluar jauh2 dari rumah sakit."

"Tapi aku ingin sekali kesana, mengenang masa kecil kita lagi." Kim bum mengusap lembut rambut so eun.

"Kalau kau mau berjanji satu hal padaku, aku usahakan akan membawamu kesana, bagaimana?"

"Baiklah, katakan!" So eun berseru semangat.

"Kau harus janji untuk sembuh. Untuk aku dan ibumu, untuk semua orang yang menyayangimu."

So eun menatap kim bum dengan pandangan datar. Bagaimana mungkin kim bum mengajukan perjanjian yang hanya bisa disanggupi oleh Tuhan.

"Kim bum, mana bisa begitu. Kehidupan dan kematian seseorang hanya di tangan Tuhan. Aku tidak berjanji untuk itu."

"Setidaknya berjanjilah berusaha untuk sembuh." So eun melihat tatapan kim bum yang penuh harap dan kesedihan yang mendalam dalam netranya.

"Aku tidak akan berjanji, tapi aku akan berusaha." Kim bum menampilkan senyumnya. Ia mencium tangan so eun.

"Aku sangat mencintaimu."

"Aku juga sangat mencintaimu, kim bum."

***

Sejak pagi buta so eun sudah merengek untuk keluar dari kamar rawatnya. Ia bahkan hampir menangis karena permintaannya tidak segera dikabulkan.

Kini keduanya sudah duduk di taman rumah sakit. So eun meminta bahkan memohon pada kim bum untuk memperbolehkannya menghirup udara segar.

"Rasanya sudah lama sekali aku tidak menghirup udara segar ini."

"Kau senang?"

"Tentu saja aku senang."

Tidak lama seseorang menghampiri keduanya. Ia membawa sebuket bunga mawar dan memberikannya pada so eun.

"Haneul, kenapa baru kemari?"

PROJECT ULTAH KIM SO EUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang