🔸
Coffee Gelato ice cream
Sebuah kedai eskrim yang tidak terlalu luas namun terlihat begitu moderen dan instagramable untuk mengambil gambar. Oh, jangan lupakan para pembeli yang sengaja menunggu lama di kedai hanya untuk berfoto dengan pemiliknya-- Arkan Haidar.
Usaha yang ia rintis dengan modal nekat akhirnya berubah manis, jangan lupakan jasa sang mama sebagai investor kedai nya. Tapi untungnya, Arkan sudah membayar setengah hutangnya pada sang Mama. Kira-kira sudah setahun usahanya berjalan, dan ya, kedai cukup ramai, bahkan meraka selalu kehabisan stok sehingga terpaksa tutup lebih awal.
"Selamat datang bos Arkan." Sapa dia pegawai laki-laki begitu Arkan masuk.
"Udah banyak pesanan?" tanya Arkan yang pergi ke meja kasir untuk bergilir dengan salah satu pegawainya. Laki-laki itu kemudian memakai apron berwarna cokelat susu serta topi yang sepaket dengan apronnya.
"Lumayan bos, beberapa pelanggan sengaja beli bolak-balik demi ketemu bos Arkan, katanya mau ngajak foto." celetuk Ando, pegawai yang berjaga meja kasir, sementara Davin akan bertugas untuk mengantarkan pesanan ke setiap meja.
"Arkan, boleh minta foto gak?" Tiba-tiba seorang murid perempuan datang menghampiri Arkan sambil menyodorkan ponselnya.
"Tasya Nadia. Aku inget nama kamu kan? Kamu bahkan gak pernah melewatkan satu hari aja untuk gak mampir. Makasih ya, udah langanan di kedai aku.” ucap Arkan sembari tersenyum tipis, membuat hati perempuan bernama Tasya itu berbunga-bunga.
"Apapun buat pelanggan gue, pasti gue layanin. Asal gak minta yang aneh-aneh, yang penting tetep jadi langganan kedai gue, nanti kita bisa foto bareng terus." Arkan keluar dari tempat kasirnya untuk berfoto bersama dengan Tasya.
Laki-laki itu merangkul Tasya yang tubuhnya hanya sebatas bahunya, "Satu, dua, tiga ... " cekrek!
"Andai ketampanan bisa di bagi kayak minuman, udah pasti gue minum bekas bos Arkan mulu. Bos Arkan, gak capek apa jadi orang ganteng? Bagi- bagi kali ..." Arkan hanya tertawa kecil mendengarnya.
🔸🔸🔸
Pukul 10 malam.
Akhirnya Naya bisa segera pulang ke rumah setelah menyelesaikan kerja part time nya di toko toserba. Dan ya, tubuhnya sedikit lengket jujur saja, begitu pulang dari sekolah ia bergegas pergi ke tempat kerja.
"Udah selesai?" Axel yang melihat Naya selesai menutup tokonya, segera membuang rokoknya asal dan beranjak dari duduknya.
"Apa-apaan sih, lo? Kayak pengemis aja ngemper di sini. Sono pulang," ketus Naya yang menghampiri motornya.
"Lo lupa? Selama beberapa hari ke depan guea bakal nginep di rumah lo. Jadi Anggep aja biaya gantinya gue anter jemput." Naya mendengus kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Us
De TodoIni tentang Arkan, pecandu obat-obatan yang di keluarkan dari sekolah karena perilaku buruknya dan juga Naya Adena, seorang self-injury yang sebatang kara. Mampukah keduanya mengatasi masalahnya dengan tuntas? Start: 29 Des 2020 Genre: Fanfiction