Prolog

8 2 0
                                    

Jika waktu bisa berputar, Shiren tidak akan menggunakan kekuatannya di depan masyarakat kerajaan Yibo beberapa tahun lalu. Jika tau akhirnya seperti ini, Shiren pasti lebih memilih untuk tak peduli daripada membantu wanita itu.

Ah, sial. Desah Shiren di tengah-tengah pelariannya. Sejak kekuatannya muncul saat itu, ia mulai dikejar-kejar oleh banyak golongan. Mulai dari perampok, perguruan ilmu hitam, kerajaan tetangga, hingga masyarakat biasa bermodal nekat. Seperti saat ini, segerombol bandit yang beraliansi dengan grup ilmu hitam—Shan Li, tengah mengobrak-abrik pasar yang sempat Shiren singgahi.

Shiren sendiri tengah bersembunyi di dalam bangunan tua bekas kios di pasar yang tidak digunakan lagi. Ia menahan napas saat anggota Shan Li lewat di tempat persembunyiannya. Andai Shiren punya ilmu menghilang, ia pasti sudah kabur sejak tadi. Shiren mulai berandai-andai.

"Hei,"

Kekuatannya sekarang tidak seberapa besar, tapi entah bagaimana bisa mereka memburunya sedemikian rupa. Apa kekuatan mengubah benda memang sekuat itu? Shiren bergumam.

"Hei!" Ha? Siapa yang memanggil? Shiren menolehkan kepalanya. Ia melihat seseorang yang familiar. Laki-laki berwajah rupawan dengan rambut hitam legam, tengah tersenyum manis padanya.

Apa laki-laki ini yang memanggilku?

Shiren mengerutkan dahi. Ia merapat ke dinding bangunan saat laki-laki itu mendekat. Tunggu, sejak kapan laki-laki itu ada di sana? Shiren bertanya-tanya. Rasanya tadi tidak ada siapa-siapa di dalam bangunan itu.

"Kau butuh bantuan untuk lari dari bandit-bandit itu, bukan?" Shiren diam. Laki-laki itu menampakkan senyum menawannya.

"Ikut aku."

Dan kau akan mati.

Card of SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang