Johanes yang ganteng lah, yang mapan dan masih muda lah, yang katanya berjiwa sosial lah, yang ini lah... itulah... Ken pun kenyang memakan pengetahuan dari teman-temannya seputar Jo.
Sementara itu, para cewe sibuk teriak-teriak histeris dari jendela dan yang cowo hanya bisa pasang wajah bete. Mereka hanya bisa menyerukan nama Jo dari dalam kelas. Jam sekolah belum selesai, masih ada 30 menit lagi. Mereka bagaikan anak-anak anjing yang ingin lepas dari kandangnya dan tak tahan untuk berlarian ke arah tuannya.
Jam pelajaran di kelas Ken kebetulan kosong, namun seluruh siswa harus menunggu sampai bel berbunyi. Ken masih duduk di kursinya, ia memasukan barang-barangnya ke tas dengan tangan yang lemas.
"Okay, fix. Johanes adalah cowo yang berbahaya. Gue harus jauh-jauh dari dia. Gimana pun juga gue hanya salah satu fansnya yang kebetulan tinggal bersebelahan dengan rumahnya. Tapi mana gue tau kalo dia itu terkenal banget sampe diartikelin di majalah resmi remaja putri se-Indonesia?? Gue pikir dia cuma sebatas konsumsi ibu-ibu dan cewe alay sekomplek tiap hari!" batinnya.
Bell pun telah berbunyi. Semua anak cewe di kelas Ken berhamburan keluar menuju gerbang sekolah. Mereka ingin melihat sosok seorang Johanes secara langsung. Tidak begitu dengan, Ken. Dia sibuk memikirkan bagaimana caranya dia keluar sekolah tanpa harus bertemu Johanes.
Sekolah Ken hanya memiliki satu gerbang untuk masuk dan keluar. Tidak mungkin Ken melompati dinding belakang sekolah. Tapi ia merasa harus menghindari Jo. Tiba-tiba Ken mendapatkan ide.
Ken membaur dengan lautan anak cewe menuju pintu depan, mungkin dia tidak akan diperhatikan oleh Jo karena begitu banyaknya cewe yang berhamburan keluar sekolah. Sementara para kaum hawa sibuk menghampiri Jo, Ken dengan sigap berlari ke arah gerbang dan hendak berbelok ke zona aman.
Namun sial, Jo sudah menggenggam lengan Ken! Semua anak cewe yang melihat kejadian itu tiba-tiba berhenti histeris dan bengong.
"Ayo, Ken! Kita pulang" ucap Jo.
Semua penghuni sekolah yang menyaksikan adegan tersebut ikut terbengong-bengong, terlebih lagi semua anak cewe yang sempat histeris tadi. Kok bisa-bisanya seseorang yang gak terlihat spesial kayak Ken bisa dijemput pulang sang cowo idaman versi majalah Gadis??
Spontan Raymond dan Barbara memecah keheningan para anak cewe.
"Cieeee! Udah ada tuh yang diajak pulang sama abang ganteng! Elu yang cewe-cewe udahan aja yah histerisnya. Mari kita pulang! Hahahah"
Semua anak cewe langsung pasang wajah bete dan bubaran sambil ngedumel. Raymond dan Barbara segera menghampiri Ken yang tengah dalam genggaman si idola komplek.
"Wets! Lo mau bawa kemana temen gue, bro?" tanya Raymond penasaran.
"Aduh, kakak ganteng! Ken mau lu bawa kemana??" tambah Barbara genit.
"Gue pinjem temen lu dulu yah hari ini. Adios" balas Jo dengan senyum percaya diri plus tatapan mesum sambil menyeret Ken ke dalam Jaguarnya.
Raymond dan Barbara hanya terdiam dan mendoakan supaya temannya tidak diapa-apain sama si Jo.
Ken yang menjadi korban penculikan dadakan mulai kehilangan kesadaran. Jo pun mengendarai mobilnya melaju kencang. Menuju rumah.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Makasih untuk para readers sekalian. Buat yang bertanya-tanya "Adengan erotisnya mana nih??" mohon ditunggu yaah. Tarik ulur triggernya gitu. Hehehehhe tenang tenang, part selanjutnya bakalan ada kok. Happy reading! J
KAMU SEDANG MEMBACA
Neighbor Secretly
Storie d'amoreMeet Johanes, the boy next door idola perempuan. Mulai dari kaum sosialita, staff perusahaan tempatnya bekerja, sampai ibu-ibu dan cabe-cabean alay di komplek perumahannya. Tidak hanya tampan, tapi dia juga mapan. Meet Ken, the youngest daughter in...