11{Iblis}

6.7K 1.2K 28
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Lelucon Anda tidaklah lucu, Yang Mulia,"

Kedua alis Zhen terangkat,"siapa yang mengatakan lelucon? Jika kamu tidak percaya, bisa saja aku menjadikanmu permaisuri,"

Vloe mengerjap,"tetapi, aku tak mau menjadi ibu tirimu,"

Zhen mengernyit merasakan sudut bibirnya berkedut, bagaimana bisa ia asal berbicara, baru saja dirinya ingat jika masih menjadi putra mahkota belum menjadi kaisar. Zhen menghela napas sebelum berbalik,"turuti saja kemauannya, tetapi Vloexe Seirevyakava Aixdeghair..." Laki-laki itu berbalik menampilkan iris emasnya yang berkilat,"... Kamu sudah terpilih oleh giok itu,"

Beberapa tetua mengikuti meninggalkan kesenyapan di sana. Kecuali tetua ketujuh, ia menatap Vloe sebelum membungkuk hormat,"Anda tidak bisa mengelak, peraturan siapa yang menemukan giok itulah yang terpilih. Jika Anda berbaik hati, maka biarkan Putra Mahkota Zhen memilih dua selir pula,"

Netra violet Vloe berkilat, selir? Setelah terlepas dari konflik rakyat ia harus terlibat poligamian? 

Giok yang berada di genggamannya seketika hancur membuat Fertio terbelalak. Saat itu dapat mereka rasakan es yang menjalar ke sekitar.

Vloe membuka kepalannya membiarkan serpihan giok itu jatuh, ia tersenyum menatap Fertio,"Bukankah giok itu sekarang hancur? Jadi bisa dibatalkan bukan?"

Mencoba tenang, Fertio membalas,"saya mengerti, Nona tidak suka ini tetapi..."

Vloe memotong,"Jika hanya aku yang menjadi istrinya tak apa, setidaknya aku tak perlu membuang hati untuk orang yang beristri lebih," beberapa putri bangsawan mulai berbisik dan menggigil, mereka hanya menatap Vloe dalam diam tanpa berkomentar lebih.

"Tetapi Nona..."

"Kalian hanya mencari untung demi Dieurecthaff, bukan? Ada putri lainnya, mengapa harus aku? Katakan pada putra mahkota, kapan ia bersedia menemuiku untuk masalah ini," Vloe berbalik tanpa menoleh lagi, tubuhnya berpecah menjadi serpihan kristal sebelum terbang menuju kastil kembali.

Menghela napas seraya berdiri tegak, Fertio menatap kepergian Vloe. Sekarang perkaranya mulai sulit. Saat ia berbalik para putri menatapnya seolah menantang.

"Tetua Ketujuh Fertio, sekarang bagaimana ini? Kami diacuhkan begitu saja?" Tanya salah seorang disana.

Fertio menyugar surainya tersenyum miring,"jika kalian merasa lebih pantas dari Nona Vloe, buktikan sendiri. Jika kalian merasa terhina datangi langsung putra mahkota atau yang mulia,"

Setelah melihat mereka terdiam, Fertio melangkah pergi, setidaknya ia harus meregangkan ototnya yang kaku. Rae dan Clara saling berpandangan, mereka sendiri pun bingung harus bagaimana.

"Ekhehem..."suara deheman mengalihkan atensi mereka.

Pria dengan tatapan elang yang kemarin menguji mereka berdiri tegak menatap balik,"maaf atas ketidaknyamanan kalian, tetapi dengan hormat kami meminta para putri kembali ke kediaman masing-masing dahulu. Esok hari, kami akan mengirimi sebuah surat resmi dari kaisar atau putra mahkota,"

The Heir to The Crown{End}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang