。 。 。
Andwae geumandwo geogikkaji hae.
。 。 。Tap!
"Kena, dan itu yang terakhir untuk hari ini." Shinwon, sang dewa cinta itu meniup ujung anak panahnya seolah-olah benda itu adalah moncong pistol. Ia menatap dua pasang manusia yang baru saja ia tembak dengan anak panah cinta miliknya.
Tenanglah, mereka berdua takkan mati. Karena panah cinta milik Shinwon hanya akan membuat mereka berdua menjadi berjodoh.
"Mereka berdua akan bertemu di sebuah Cafe dan kemudian sisanya ku serahkan pada Dewa Changgu." Shinwon membuka sebuah buku note kecil dan mencatat hasil kerjanya, dan catatan itu nanti akan di serahkan pada tuan Helios.
"Bukankah itu sudah terlalu cliché dewa shinwon?"
Shinwon menoleh, ia mendapati seorang dewa kematian di belakangnya. Adachi Yuto, dewa kematian itu terkekeh saat mendengar rancangan cerita cinta dari dua pasang manusia barusan.
Shinwon mendecih, ia menatap ke seseorang gadis kecil yang berada di belakang tubuh Yuto. Ia mengintip dan kemudian kembali bersembunyi saat Shinwon menatap matanya. Menggemaskan.
"Siapa yang kau bawa bersamamu kali ini Dewa Yuto?" Shinwon mendekat ke arah gadis kecil itu dan berjongkok, ia mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala anak itu.
"A-aku Kwon Saeri." Gadis kecil itu berjalan perlahan, mendekat ke arah Shinwon, ia tersenyum malu. Pipinya bahkan sampai merona. Menggemaskan sekali, Shinwon jadi ingin membawa anak itu pulang bersamanya.
"Kelihatannya, kali ini dewa kehidupan sepertinya kalah cepat darimu." Shinwon terkekeh, suara tawanya terdengar sangat merdu, sampai-sampai Yuto melayang pergi ke dunia khayalannya. Ya, sudah cukup lama Yuto memendam perasaan pada Shinwon, namun ia tak berani menyatakannya karena takut Shinwon akan membencinya.
"Ya, pria tua bernama Hui itu memang takkan pernah bisa menandingi kecepatanku." Yut o berkacak pinggang, matanya yang tajam itu menatap Shinwon dengan lekat.
"Jangan begitu, kalau ia mendengarmu, kau bisa dalam masalah." Shinwon bangkit, ia membentangkan sayapnya yang berwarna merah muda itu, lalu melompat dari atas gedung bertingkat lima itu.
"Baiklah, sampai jumpa Dewa Yuto!" Shinwon melambaikan tangannya kemudian ia terbang menjauh.
Yuto tersenyum menatap Shinwon yang sudah terbang menjauh darinya. Dan kemudian Dewa yuto segera berteleportasi, untuk mengantarkan arwah gadis kecil itu ke tempat yang seharusnya.
Shinwon mendarat tepat di depan sebuah Cafe, ia mengintip kedalam melalui jendela, memeriksa apakah Dewa Changgu ada di dalam untuk membantunya mempertemukan dua insan yang baru saja ia satukan.
Setelah iris matanya melihat sosok yang dicarinya, ia langsung bergegas masuk ke dalam Cafe. Tangannya melambai di udara, ia menyapa sosok pria bersayap putih yang saat ini tengah duduk di sudut Cafe sembari mengetukkan jari-jarinya yang kentik itu ke meja.
"Dewa Changgu! apa kabar?"
"Ahaha, berhentilah menanyakan kabarku setiap kita bertemu Shinwon-ah. Pasalnya kita bertemu hampir setiap menit." Changgu terkekeh, ia menutup mulutnya dengan telapak tangannya. Ia jadi terlihat sangat anggun, khususnya pada saat angin yang tiba-tiba berhembus di luar Cafe.
"Woah, kau selalu saja terlihat Cantik dewa Changgu, aku cemburu padamu." Shinwon menopang dagunya dan kemudian ia memajukan bibirnya beberapa centi, hingga membuatnya jadi terlihat sangat menggemaskan.
"Kau ini, selalu saja memujiku. Padahal kau sendiri jauh lebih cantik dariku."
Shinwon dan Changgu mulai bersenda gurau. Mereka menghilangkan rasa bosan yang mengelilingi mereka sejak tadi, karena terlalu lama menunggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUPID'S LOVE : WOOWON
Fiksi Penggemar。 。 。 ଘ 𝐂𝐔𝐏𝐈𝐃'𝐒 𝐋𝐎𝐕𝐄 : 𝐖𝐎𝐎𝐖𝐎𝐍 . I'm afraid so I'm hovering around you. I don't need anything. Nor cherry blossoms. I want to be with you. Right next to you. 𝗨𝗻𝘁𝗶𝗹 𝘁𝗵𝗲 𝘀𝗽𝗿𝗶𝗻𝗴 𝗽𝗮𝘀𝘀𝗲𝘀. ║▌│█║▌│ █║▌│█│║▌║ ©. Mi...